Lintasan Sejarah 3 Mei 2022
Abu Bakar Niqasy Meninggal Dunia
839 tahun yang lalu, tanggal 2 Syawal 604 HQ, Abu Bakar Niqasy, mufassir dan ahli hadis asal Irak meninggal dunia.
Sejak usia muda, Abu Bakar Niqasy telah menimba ilmu dari sejumlah guru besar di masa itu. Niqasy juga melakukan perjalanan ke berbagai negeri Islam. Abu Bakar Niqasy dikenal sebagai ulama ahli tafsir dan hadis besar yang meninggalkan banyak karya.
Ibnu Nadim dalam kitab AlFihrits-nya menyebutkan banyak kitab yang ditulis oleh Abu Bakar Niqasy. Meski demikian, dari semua karya tersebut hanya kitab tafsir Syifaush-Shadr yang mewarnai kepustakaan umat Islam.
Mirza Habibollah Ghaani Shirazi Meninggal
168 tahun yang lalu, tanggal 13 Ordibehesht 1233 HS, Mirza Habibollah Ghaani Shirazi, penyair Iran meninggal dunia di usia 47 tahun dan dikebumikan di komplek makam suci Hazrat Abdolazim as di kota Rey.
Mirza Habibollah Ghaani Shirazi lahir kedua tahun 1186 HS. Beliau pindah ke Mashad untuk menuntut ilmu agama dan membuat puisi. Setelah belajar selama 10 tahun Ghaani berhasil menguasi ilmu-ilmu agama seperti nahwu, bayan, prinsip-prinsip arsitektur, perbintangan, filsafat, teologi, filsafat dan puizi. Setelah itu Mirza Habibollah Ghaani untuk beberapa waktu bekerja di kerajaan Naser ad-Din Shah Qajar.
Di kerajaan Naser ad-Din Shah, Mirza Habibollah Ghaani menjadi pembaca kidung pujian terhadap raja dan keluarganya. Beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya di Tehran dan melayani Mohammad Shah dan Naser ad-Din Shah.
Mirza Habibollah Ghaani merupakan penyair pertama Iran yang menguasai bahasa Perancis. Beliau dikenal dengan puisi panjang yang memuat sifat-sifat yang indah dengan diksi yang tepat dan penguasaan luar biasa akan sinonim. Oleh karenanya, dalam ucapannya lafad lebih ditekankan ketimbang makna.
Selain buku kumpulan syair yang dimilikinya, penyair ini juga memiliki buku bernama Parishan yang ditulis dengan gaya Gulistan milik Sa'di Shirazi.
Tabrakan Kereta di Dekat Tokyo
60 tahun yang lalu, tanggal 3 Mei 1962, dua kereta komuter dan satu kereta barang bertabrakan di dekat Kota Tokyo.
Sekitar 400 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Peristiwa itu bertepatan dengan peringatan Hari Konstitusi Jepang. Berdasarkan kronologi, kereta komuter yang keluar dari Tokyo ditabrak sebuah kereta barang. Kereta barang tersebut menerobos lampu merah, keluar jalur, dan menabrak komuter.
Sebagian besar penumpang selamat dan bergegas keluar dari gerbong. Namun, ternyata datang kereta komuter lainnya yang tidak melihat kecelakaan di depannya. Kereta itu menabrak kereta yang berhenti dan meledakkan lokomotif uap kereta barang. Api segera membakar penumpang yang masih di dalam gerbong.
Gerbong komuter pertama pun ikut terdorong dan menimpa penumpang selamat yang keluar dari gerbong tersebut. Sembilan kru kereta barang yang selamat dihukum karena dianggap lalai.