Aug 05, 2022 16:05 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 5 Agustus 2022
    Lintasan Sejarah 5 Agustus 2022

Hari ini Jumat, 5 Agustus 2022 bertepatan dengan 7 Muharam 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Mordad 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Umar bin Saad Larang Imam Husein Memanfaatkan Air Sungai Furat

1383 tahun yang lalu, tanggal 7 Muharam 61 HQ, Umar bin Saad melarang Imam Husein as dan rombongan memanfaatkan air sungai Furat.

Diriwayatkan lebih dari 30 ribu orang yang ikut dalam pasukan Umar bin Saad tercatat telah mengambil baju, senjata perang dan gaji dari pemerintah Bani Umayyah dan siap untuk berperang menentang Imam Husein as.

Peristiwa Asyura (ilustrasi)

Umar bin Saad pada 7 Muharram 61 HQ kembali mendapatkan sebuah surat dari Ubaidillah bin Ziyad dengan isi sebagai berikut, "Usahakan pasukanmu untuk memisahkan antara Husein dan sahabat-sahabatnya dengan sungai Furat. Usahakan sedemikian rupa hingga tak ada setetes air pun yang sampai ke mereka, sebagaimana Utsman bin Affan dulu terhalangi dari air."

Kemudian Umar bin Saad menempatkan 500 pasukan penunggang kuda di sisi sungai Furat. Salahsatu dari mereka berteriak, "Husein! ... Demi Allah ... Engkau tidak akan meminum air ini walau setetes pun hingga kehausan merenggut nyawamu."

Imam Husein as berkata, "Ilahi!! Binasakan ia dengan kehausan dan jauhkan ia dari segala rahmat-Mu!"

Hamid bin Muslim mengatakan, aku melihat dengan mataku sendiri bahwa kutukan Imam Husein as betul-betul terlaksana.

Demikian Abu Abdillah Imam Husain as mengutuk pasukan musuh, "Ilahi! Tahanlah hujan-Mu dari mereka, ciptakan kesulitan dan kekeringan (sebagaimana tahun-tahun Yusuf), dan tempatkan budak Tsaqafi (Hajjaj bin Yusuf) untuk mereka supaya mereka merasakan pahitnya tegukan racun, dan ambilkan balas dendamku, para sahabatku, Ahlul Bait dan para Syiah-ku dari mereka."

Mozaffaruddin Shah Mengeluarkan Perintah Konstitusi

116 tahun yang lalu, tanggal 14 Mordad 1285 HS, Mozaffaruddin Shah mengeluarkan perintah Konstitusi dan mendirikan Majelis Dewan Nasional.

Ketika Mozaffaruddin Shah naik tahta, kerajaan begitu korup, kemiskinan dan ketidakadilan terlihat di mana-mana. Pada awalnya, kunci gerakan Revolusi Konsitusi bermula dari penghinaan terhadap ulama. Di sisi lain, penghinaan yang dilakukan oleh pegawai Bank Rusia terhadap kuburan umum dan jasad orang-orang yang sudah meninggal, sehingga rakyat menyerang bangunan Bank Rusia yang tengah dibangun dan merusaknya. Sementara perang antara Rusia dan Jepang menyebabkan harga gula batu membumbung tinggi. Dengan alasan ini, pemerintah menghukum mati dua orang pedagang penting di pasar Tehran. Akhirnya pasar diliburkan, rakyat dan ulama berkumpul. Masjid menjadi markas penting terbentuknya Revolusi Konstitusi.

Setelah terjadi pelbagai peristiwa, dimulailah gerakan rakyat yang mendapat petunjuk dari para ulama. Rakyat tetap melanjutkan upayanya. Salah satu tuntutan rakyat waktu itu adalah dibentuknya lembaga peradilan. Aksi mogok rakyat dan ulama di komplek makam suci Hazrat Abdul Azhim di kota Rey dan hijrahnya ulama ke Qom membuat rezim Shah perlahan-lahan mundur dari sikapnya sebelumnya.

Kebangkitan rakyat juga meluas hingga di Shiraz, Tabriz dan Isfahan. Hal ini membuat Mozaffaruddin Shah menjadi ketakutan. Akhirnya pada 14 Mordad 1285 HS (14 Jumadil Akhir 1324 HQ) ia mengeluarkan perintah Konstitusi dan mendirikan Majelis Dewan Nasional yang terdiri dari tokoh-tokoh nasional. Pemberian syarat kepada ulama, yang telah meninggalkan Iran berakhir dengan sambutan luas rakyat.

Sekalipun demikian, sejumlah orang, yang baik sadar maupun tidak, berlindung ke Kedutaan Besar Inggris meminta berlanjutnya imperialisme Barat di Iran. Mereka menuntut agar sistem Konstitusi yang akan dijalankan di Iran harus memakai undang-undang dan nilai-nilai Barat. Mereka tidak bersedia menjadikan Revolusi Konstitusi memakai tolok ukur hukum Islam dan ajaran Rasulullah Saw.

Bagaimanapun perjuangan rakyat Iran dan ulama di periode selanjutnya berhasil menciptakan sistem Konstitusi dan pendirian Majelis Dewan Nasional. Perjuangan ini berakhir mengakhiri monarki absolut dan kekuasaan despotik. Majelis pertama dibuka pada 18 Syaban 1324 HQ di istana Golestan yang turut dihadiri oleh Shah dan di akhir hayat Mozaffaruddin Shah, tepatnya 14 Dzulqadah 1324 HQ, UUD Iran dengan 51 pasal ditandatangani oleh Shah.

Image Caption

Allamah Sayid Arif Husain Husaini Gugur Syahid

34 tahun yang lalu, tanggal 5 Agustus 1988, Allamah Sayid Arif Husain Husaini, salah seorang ulama terkemuka dan pejuang Pakistan, gugur syahid akibat serangan teroris.

Arif Husaini dilahirkan dalam sebuah keluarga yang relijius dan beliau kemudian menuntut ilmu ke Irak. Di Irak, Arif Husaini sempat bertemu dengan Imam Khomeini yang tengah menjalani masa pengasingan dan ia banyak mengenal pemikiran-pemikiran revolusi Imam Khomeini.

Ketika Revolusi Islam di Iran mencapai puncaknya, Arif Husaini juga hadir di Iran dan bergabung bersama rakyat Iran untuk berjuang menggulingkan rezim Syah Pahlevi yang despotik. Akibatnya, Rezim Syah mengusir Arif Husaini kembali ke Pakistan. Di tanah airnya, Arif Husaini aktif dalam penyebaran ajaran Islam, teruatama dalam upaya menciptakan persatuan di antara berbagai mazhab di Pakistan. Namun, perjuangannya terhenti karena dibunuh oleh teroris yang menginginkan terjadinya perselisihan terus-menerus di tengah kaum Muslimin Pakistan.

 

Tags