Nov 01, 2022 10:52 Asia/Jakarta
  • 1 November 2022
    1 November 2022

Hari ini Selasa, 1 November 2022 bertepatan dengan 6 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mir Sayid Syarif Jurjani Wafat

628 tahun yang lalu, tanggal 6 Rabiul Tsani 816 HQ, Mir Sayid Syarif Jurjani meninggal dunia dan dikebumikan di Shiraz.

Sejarah

Sayid Ali bin Muhammad bin Ali al-Huseini yang lebih dikenal dengan sebutan Mir Sayid Syarif Jurjani Astarabadi lahir di kota Gorgan. Ia termasuk ulama besar Ahli Sunnah dan ahli teolog. Jurjani memiliki pemahaman yang mendalam dan pemikiran yang detil.

Mir Sayid Syarif Jurjani merupakan murid dari Quthbuddin ar-Razi dan semasa dengan Mulla Saad Taftazani. Ia meninggalkan banyak karya tulis seperti al-Ushul al-Manthiqiyah, at-Turjuman fi Lughat al-Quran, Ta’rifat dan Sharf Mir.

Di akhir masa hidupnya, Sayid Syarif kemudian meninggalkan segala ilmu-ilmu resmi yang pernah dikuasainya dan mulai memasuki dunia sair dan suluk atau tasawuf. Ia ikut kulian Khajah Alauddin untuk membersihkan jiwa.

Permulaan Perang Kemerdekaan Aljazair
 
68 tahun yang lalu, tanggal 1 November 1954, dengan didirikannya Gerakan Pembebasan Aljazair oleh Ahmed Ben Bella, perang kemerdekaan negara ini pun dimulai.

Aljazair pada awal abad ke-20 secara penuh dijajah oleh Prancis dan selama itu perjuangan bangsa Aljazair bersifat sporadis. Akhirnya, setelah 132 tahun dijajah oleh Prancis, Aljazair berhasil meraih kemerdekannya pada tahun 1962 dan Ben Bella menjadi presiden.

Namun, pemerintahan Ben Bella tidak berlangsung lama karena pada tahun 1965, ia digulingkan oleh Menteri Pertahanannya sendiri, Kolonel Boumedienne.

Ayatullah Ali Qazi Thabathabai Gugur

43 tahun yang lalu, tanggal 10 Aban 1358 HS, Ayatullah Sayid Mohammad Ali Qazi Thabathabai, seorang ruhaniwan Iran terkemuka, gugur syahid akibat teror kelompok Furqan.

Sejarah

Beliau dilahirkan pada tahun 1292 HS di kota Tabriz di barat laut Iran. Beliau memulai pendidikan dasar agamanya di bawah bimbingan ayahnya sendiri dan kemudian melanjutkan menuntut ilmu di hauzah-hauzah ilmiah terkemuka dan menjadi murid ulama-ulama besar saat itu, di antaranya Imam Khomeini.

Akibat aktivitas perjuangannya melawan rezim despotik Shah Pahlevi, Ayatullah Thabathabai berkali-kali dipenjara dan diasingkan. Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Thabathabai ditunjuk Imam Khomeini sebagai imam Jumat di kota Tabriz.

Tags