Nov 02, 2022 10:27 Asia/Jakarta
  • 2 November 2022
    2 November 2022

Hari ini Rabu, 2 November 2022 bertepatan dengan 7 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Mula Quthb, Astronom Muslim Lahir

810 tahun yang lalu, tanggal 7 Rabiul Tsani 634 HQ, Quthbuddin Mahmud bin Dhiyaauddin Mas'ud Kazruni, yang terkenal dengan nama Mula Quthb, seorang astronom muslim terkemuka, terlahir ke dunia.

Mula Quthb sepanjang hidupnya melakukan perjalanan ke berbagai negara. Ketika observatorium Maragheh Iran didirikan,  Mula Quthb pun bergabung dengan Nashiruddin Thusi dan para astronom lainnya untuk mengembangkan observatorium ini.

Mula Quthb menulis beberapa buku ilmiah, antara lain berjudul Nihayatul Idrak dan Syarh-e Qanun-e Ibn-e Sina.

Penandatanganan Perundingan KMB 
 
73 tahun yang lalu, tanggal 2 November 1949, Indonesia dan Belanda menandatangani hasil perundingan Konferensi Meja Bundar atau KMB.

KMB diadakan di Den Haag Belanda, setahun setelah Belanda melakukan agresi militernya yang kedua pada bulan Desember 1948 terhadap Indonesia. Agresi ini mendapat kecaman internasional dan atas desakan PBB, kedua pihak mengadakan konferensi tersebut.

Hasil KMB antara lain penyerahan kedaulatan kepada Indonesia.  Indonesia kemudian mendirikan Republik Indonesia Serikat dengan Ir. Sukarno sebagai presiden pertama.

Ayatullah Sayid Reza Sadr Wafat

28 tahun yang lalu, tanggal 11 Aban 1373 HS, Ayatullah Sayid Reza Sadr meninggal dunia dalam usia 73 tahun di Tehran dan dikebumikan di komplek makam suci Sayidah Fathimah Maksumah Qom.

Sejarah

Ayatullah Sayid Reza Sadr lahir pada 1299 HS dalam keluarga ulama di Mashad, Iran. Ayahnya adalah Ayatullah al-Udzma Sayid Sadr ad-Din Sadr, ulama dan marji besar di masanya. Setelah meninggalnya Ayatullah Abdolkareem Hairi Yazdi, ayahnya bersama dua marji mengelola Hauzah Ilmiah Qom. Ayatullah Sayid Reza Sadr kakak dari Imam Musa Sadr, pemimpin Syiah Lebanon.

Sayid Reza belajar pendahuluan ilmu agama dan tingkat menengah di Mashad dan ketika berusia 25 tahun, ia mengikuti ayahnya ke Hauzah Ilmiah Qom. Selama di kota ini, Sayid Reza belajar kepada guru-guru besar seperti Sayid Shihab ad-Din Marashi Najafi, Sayid Mohammad Mohaghegh Damad, Sayid Hassan Sadr, Sayid Mohammad Hojjat Kouhkamareh-i, Sayid Hossein Boroujerdi dan Imam Khomeini ra. Setelah itu Sayid Reza mengajar tingkat mujtahid sejak berusia 40 tahun.

Ayatullah Sayid Reza Sadr menguasai ilmu rasional dan tekstual seperti tafsir, hadis, fiqih, ushul fiqih, teologi, sejarah, sastra Arab dan Persia, filsafat, akhlak dan irfan. Ia juga menguasai bahasa Perancis dan Inggris. Sayid Reza dikenal dengan kemampuan hafalannya yang luar biasa, sekaligus ulama yang zuhud, rendah hati, tapi berani berbicara disertai tulisan yang menarik.

Sebagian karya ilmiah Sayid Reza Sadr seperti Ijtihad wa Taqlid, Tafsir Surat al-Hujurat, Quran Shenasi, Banuye Karbala dan puluhan buku lainnya.

Tags