Nov 04, 2022 10:26 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 4 November 2022
    Lintasan Sejarah 4 November 2022

Najibuddin Samarqandi Tewas

834 tahun yang lalu, tanggal 9 Rabiul Tsani 610 HQ, Najibuddin Abu Ahmid Ali bin Umar Samarqandi, seorang dokter dan ahli obat-obatan muslim tewas terbunuh.
 
Ia tewas akibat serangan yang dilakukan pasukan Mongol terhadap kota Herat, Afganistan. Samarqandi adalah seorang tabib yang terkemuka pada zamannya dan banyak melakukan penelitian di bidang obat-obatan.
 
Samarqandi mencatat semua hasil penelitiannya itu dalam berbagai kitab dan makalah. Salah satu karya terpenting Samarqandi berjudul al-Asbab wa al-Alamat, yang berisi sebab dan ciri-ciri berbagai penyakit. Karya Samarqandi yang lain berjudul Kitab al-Baab yang merupakan buku bidang kedokteran.
 
Imam Khomeini

 

Imam Khomeini ra Diasingkan ke Turki
 
58 tahun yang lalu, tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra diasingkan oleh pemerintah Shah ke Turki.
 
Perdana Menteri Asadollah Alam pada bulan Mehr1342 HS mendapat perintah dari Shah lewat usulan Amerika agar memberikan kekebalan hukum kepada warga Amerika. Shah meminta hak ini harus digodok oleh pemerintah dalam bentuk rancangan undang-undang. Setelah diratifikasi oleh kabinet, pada awal 1343 HS, draf ini disetujui oleh Majelis Dewan Nasional dan Senat.
 
Ketika berita yang berusaha disembunyikan ini sampai ke Imam Khomeini ra, beliau langsung memutuskan untuk menyampaikan hakikat yang sebenarnya kepada masyarakat. Menurut Imam Khomeini ra, rakyat harus mengetahui akan ada tragedi besar yang sedang digulirkan oleh rezim Shah.
 
Oleh karenanya, setelah membicarakan masalah ini dengan ulama besar di hauzah, pada tanggal 4 Aban 1343 HS, Imam Khomeini ra menyampaikan pidato bersejarahnya dan mengungkap apa yang sedang dilakukan secara rahasia oleh rezim Shah. Beliau membeberkan apa itu undang-undang Kapitulasi yang diratifikasi oleh pemerintah dan parlemen, sekaligus bahaya di balik UU ini.
 
Protes keras Imam Khomeini ra atas UU Kapitulasi ini membuat petugas keamanan Shah mengepung rumah Imam Khomeini ra di Qom pada tengah malam 13 Aban 1343 Hs. Setelah itu mereka memasuki rumah Imam dengan memanjat tembok. Mereka kemudian menahan Imam dan memindahkan beliau ke Tehran dan dari sana mereka langsung mengasingkan beliau ke Turki. Pengasingan ini membuat rakyat marah dan kemarahan itu disampaikan lewat aksi-aksi demonstrasi di pelbagai kota di Iran.
 
Yitzhak Rabin Terbunuh
 
27 tahun yang lalu, tanggal 4 Nopember 1995, Perdana Menteri Israel, Yitzak Rabin, tewas akibat dibunuh seorang Yahudi ekstrim.
 
Rabin yang berasal dari Partai Buruh ini, menjadi Perdana Menteri Israel sejak tahun 1974 hingga 1977, namun karena skandal keuangan, ia terpaksa mundur.  Pada tahun 1992, ia kembali terpilih sebagai Perdana Menteri dan aktif melakukan perundingan dengan pihak Palestina. Aktivitasnya inilah yang membuat kalangan Zionis fanatik membunuhnya.
 
Rabin adalah seorang komandan kelompok teror Israel dan bertanggung jawab atas berbagai aksi teroris terhadap rakyat Palestina.[]