Lintasan Sejarah 20 November 2022
Hari ini Ahad, 20 November 2022 bertepatan dengan 25 Rabiul Tsani 1444 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 29 Aban 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Tsabit Al-Shabi’i Meninggal Dunia
1156 tahun yang lalu, tanggal 25 Rabiul Tsani 288 HQ,Tsabit bin Qurrah al-Shabi'i, matematikawan, astronom, dan dokter kenamaan meninggal dunia.
Al-Shabi'i lahir pada tahun 221 hijriah di kawasan Haraan di wilayah Beinan Nahrein, Irak. Sebagai bagian kaum Shabiin yang bermukim di wilayah beinan Nahrein, Al-Shabi'i juga fasih berbahasa Yunani dan Suryani.
Selain dua bahasa tersebut, Tsabit Al-shabi'I juga mengenal bahasa Arab dengan baik. Dia berhasil menguasai ilmu matematika dan astronomi dibawah bimbingan Muhammad bin Musa, matematikawan muslim terkenal. Al-Shabi'i banyak menulis dan menerjemahkan karya ilmiah menyangkut ilmu kedokteran, matematika, dan astronomi.
Di antara hasil karyanya adalah Al-Dzakhirah fi ‘ilm Al-Thibb dan Kitabul Mafrudhat.
Hassan Pirnia, PM Dinasti Qajar Meninggal Dunia
87 tahun yang lalu, tanggal 29 Aban 1314 HS, Hassan Pirnia, Perdana Menteri Dinasti Qajar meninggal dunia di usia 63 tahun.
Hassan Pirnia terlahir ke dunia di Tehran pada 1251 Hs. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Prancis dan Rusia, ia menjadi penerjemah bahasa Rusia saat Mozaffar ad-Din Shah melakukan lawatan pertamanya ke Eropa. Pada tahun 1281 Hs ia kemudian diangkat menjadi Menteri Otonomi Iran di Rusia dan di masa Revolusi Konsitusi, ia mendapat tugas menyusun tata tertib parlemen.
Pasca terbunuhnya Atabak Azam, Hassan Pirnia diangkat menjadi Menteri Keadilan di Kabinet Moshir al-Saltanah dan beberapa waktu setelahnya ia diberi julukan Moshir al-Dowleh. Setelah Tehran berhasil ditaklukkan dan pembentukan pemerintahan baru, Hassan Pirnia kembali menempati posisi Kementerian Keadilan dan setelah itu dalam beberapa kabinet setelahnya ia memegang sejumlah posisi penting.
Pirnia pada tahun 1293 Hs dilantik menjadi perdana menteri. Di masanya menjadi perdana menteri banyak terjadi peristiwa bersejarah seperti kebangkitan Sheikh Mohammad Khiyabani, Qaeleh Azerbaijan, dimulainya Kebangkitan Janggal dan awal pemberontakan Reza Khan untuk meraih kekuasaan.
Selain pernah menjadi anggota parlemen dalam periode kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam mewakili provinsi Tehran, Hassan Pirnia juga empat kali menduduki posisi perdana menteri dan dengan jumlah yang sama memegang pos kementerian.
Pada sepuluh tahun terakhir kehidupannya, Hassan Pirnia banyak menyisihkan waktunya untuk kegiatan budaya dan sains. Buku Iran Bastan (Iran Kuno) merupakan salah satu karynya.
Moshir al-Dowleh sangat berjasa di bidang hukum pasca Revolusi Konstitusi dan kebanyakan undang-undang yang dijadikan tolok ukur setelah periode Revolusi Konstitusi dibuat olehnya. Hassan Pirnia juga menggagas lembaga pengadilan.
Pengadilan atas Pejabat Nazi
77 tahun yang lalu, tanggal 20 November 1945, dimulailah pengadilan terhadap 24 pejabat tinggi Nazi di Nuremberg, Jerman.
Pengadilan Nurenberg ini digelar oleh Dewan Internasional yang dianggotai oleh AS, Uni Soviet, Perancis, dan Inggris. Pengadilan Ini adalah pengadilan pejahat perang pertama di dunia. Para pejabat tinggi Nazi itu dijatuhi tuduhan kejahatan perang, kejahatan melawan perdamaian, dan kejahatan melawan kemanusiaan. Pengadilan yang berjalan selama 10 bulan dan berlangsung selama 216 kali persidangan ini diketuai oleh Lord Lawrence dari Inggris.
Pada tanggal 1 Oktober 1946, 12 arsitek kebijakan Nazi dijatuhi hukuman mati dan tujuh orang lainnya dipenjara mulai dari 10 tahun hingga seumur hidup. Seorang lainnya bunuh diri semasa dipenjara dan seorang lagi dinyatakan mengalami gangguan mental sehingga tidak bisa diadili. Tiga orang lainnya dibebaskan dari hukuman.