Lintasan Sejarah 12 Desember 2022
Hari ini Senin, 12 Desember 2022 bertepatan dengan 17 Jumadil Awal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 21 Azar 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Tsa’lab, Ahli Nahwu Wafat
1153 tahun yang lalu, tanggal 17 Jumadil Awal 291 HQ, Abu al-Abbas Ahymad bin Yahya yang lebih dikenal dengan sebutan Tsa’lab meninggal dunia.
Tsa’lab merupakan ahli nahwu dan sastrawan Arab. Setelah menyelesaikan pendidikannya di masa itu, beliau serius menekuni sastra Arab. Bertahun-tahun mempelajari sastra Arab mengantarkannya sebagai ahli bahasa Arab. Beliau berhasil mendidik sejumlah murid seperti Akhfasy Ashgar, Mutharraz dan Ibnu al-Haik.
Beliau memiliki kekuatan hapalan yang luar biasa. Selama hidupnya, Tsa’lab berhasil menulis banyak karya seperti al-Fashih, I’rab al-Quran, Amali wa Alfazh.
Pengiriman Pesan dengan Gelombang Radio Pertama
121 tahun yang lalu, tanggal 12 Desember 1901, untuk pertama kalinya dalam sejarah komunikasi, berhasil dilakukan pengiriman pesan lewat gelombang radio dari dua tempat berjarak 2000 kilometer.
Keberhasilan ini terjadi berkat usaha seorang pemuda Italia bernama Guglielmo Marconi, yang menciptakan sebuah alat penerima dan pengirim pesan melalui gelombang radio.
Marconi dilahirkan di Italia dan di sana ia memulai eksperimennya. Ia berhasil memindahkan sinyal radio dari rumah ke rumah. Kemudian ia pindah ke London dan meneruskan eksperimennya itu. Penemuannya itu kemudian dipatenkan dan ia mendirikan perusahaan di bidang komunikasi yang hingga kini terus berdiri. Marconi menerima hadiah Nobel tahun 1909.
Pesan Imam Khomeini ra Pasca Demonstrasi di Bulan Muharam
44 tahun yang lalu, tanggal 21 Azar 1357 HS, Imam Khomeini ra mengirim pesan pasca demonstrasi rakyat Iran di bulan Muharam.
Menyusul turunnya rakyat ke jalan-jalan melakukan pawai akbar pada Tasua dan Asyura tahun 1399 HQ yang bertepatan dengan tanggal 19 dan 20 Azar 1357, Imam Khomeini ra pada 21 Azar 1357 (12 Desember 1978) mengeluarkan pesan pentingnya. Dalam pesannya Imam menyebut pawai akbar itu sebagai referendum bangsa Iran yang anti terhadap rezim Shah Pahlevi.
Imam Khomeini ra dalam pesannya mengatakan, "Kepada seluruh rakyat pemberani Iran saya mengucapkan salam. Kalian adalah rakyat yang memiliki tekad baja dan dengan slogan yang kalian ucapkan telah membuktikan kepada dunia bahwa kalian tidak menginginkan Shah. Bersamaan dengan pawai akbar kalian, dalam pesan kepada Tehran dan negara-negara di dunia, saya mengumumkan bahwa pawai akbar yang dilakukan selama dua hari ini merupakan referendum besar dan transparan bahwa bangsa Iran tidak menginginkan Shah Pahlevi. Rakyat dalam pawai akbar ini telah menyatakan tidak mengakui Shah. Pawai akbar ini telah mencerabut segala bentuk alasan dari setiap orang dan semua negara di dunia bahwa mereka tidak dapat lagi mengklaim bahwa Shah sebuah rezim legal."