Jan 01, 2023 10:23 Asia/Jakarta
  • 1 Januari 2023
    1 Januari 2023

Hari ini Ahad, 1 Januari 2023 bertepatan dengan 8 Jumadil Tsani 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Dey 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

1 Januari Pertama Kali Dirayakan Sebagai Tahun Baru

2068 tahun yang lalu, tanggal 1 Januari tahun 45 Sebelum Masehi (SM), untuk pertama kalinya dalam sejarah, tanggal 1 Januari dirayakan sebagai hari tahun baru.

Tak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ke-7 SM.

Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, ahli astronomi dari Aleksandria, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dikalkulasi sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari.

Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, ia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau July. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, yaitu Kaisar  Agustinus, menjadi bulan Agustus.

Abu Al-Qasim As-Syathibi Lahir

906 tahun yang lalu, tanggal 8 Jumadil Tsani 538 HQ, Abu al-Qasim bin Firah bin Abi al-Qasim as-Syathibi yang lebih dikenal dengan Imam al-Qurra lahir kedunia.

Sejarah

Abu al-Qasim as-Syathibi merupakan guru para qari al-Quran ulum al-Quran abad 6 Hijriah. Selain menguasai prinsip-prinsip qiraah dan tajwid, beliau juga sangat menguasai tafsir, hadis, nahwu dan lughat.

Sekalipun Syathibi tidak dapat melihat, tapi kecerdasannya yang luar biasa membuat siapa saja yang hadir tidak menyadari bahwa ia buta. Tidak saja tinggi dari sisi keilmuwannya, Syathibi juga seorang yang zuhud dalam kehidupannya dan memiliki akhlak mulia. Beliau tidak akan berbicara bila tidak dibutuhkan dan tidak pernah mengeluh dengan segala kekurangan dan penyakit yang menimpanya. Syathibi juga tidak membaca al-Quran tanpa wudhu dan setiap kali membaca al-Quran di ruangan, maka ia akan membacanya dengan ketenangan luar biasa.

Syathibi juga meninggalkan banyak karya tulis seperti Hirz al-Amani dan dua Kasidah Lamiyah dan Raiyah yang sangat terkenal dan di abad-abad selanjutnya banyak yang mengomentarinya.

Agresi Imperium Ottoman ke Iran

108 tahun yang lalu, tanggal 11 Dey 1293 HS, Imperium Ottoman menyerangi Iran.

Setelah dimulainya Perang Dunia II, pemerintah Iran menyatakan tidak memihak manapun agar aman dari kerusakan akibat perang. Namun langkah Iran ini tidak diperhatikan oleh pihak-pihak yang berperang dan masing-masih menyerang sebagian teritori Iran.

Pasukan Dinasti Ottoman dengan bantuan etnis Kurdi mulai mengagresi Iran pada 11 Dey 1293 Hs dan menduduki kota-kota yang tidak mampu melawan seperti Tabriz dan Orumieh dan terus merangsek hingga ke utara Iran.

Pasca agresi Dinasti Ottoman, Rusia dengan tentaranya memasuki Iran dan menguasai kota Azerbaijan dan pecahlah perang hebat antara Rusia dan Ottoman. Akibat perang ini, banyak warga Azerbaijan yang tewas dan luka-luka, sementara harta mereka dijarah. Pada akhirnya tentara Rusia menang melawan Ottoman. Kekalahan itu memaksa Ottoman mundur dan Rusia menguasai seluruhnya kota Azerbaijan.

Ketika Inggris memasuki Iran, negara ini menjadi satu dari pihak yang berperang yang membuat Iran menjadi tempat pembantaian rakyat dan kerusakan di sana-sini.