Jan 23, 2023 10:21 Asia/Jakarta
  • 23 Januari 2023
    23 Januari 2023

Hari ini Senin, 23 Januari 2023 bertepatan dengan 1 Rajab 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 3 Bahman 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Bulan Suci Rajab

Hari ini merupakan hari pertama bulan Rajab, sebuah bulan yang dipenuhi oleh rahmat dan kemuliaan. Bulan Rajab dan dua bulan berikutnya, yaitu Sya'ban dan Ramadan adalah periode pembangunan jiwa agar mencapai kesempurnaan dan mendekati Tuhan.

Rasulullah Saw mengenai bulan Rajab ini pernah bersabda, "Bulan Rajab adalah bulan Allah yang besar dan bulan kemuliaan. Di dalam bulan ini perang dengan orang kafir diharamkan. Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku."
 
Berpuasa di bulan Rajab sangatlah berpahala. Banyak riwayat yang menyebutkan besarnya pahala dan ampunan Tuhan pada bulan ini. Pada tanggal 27 Rajab, sebuah peristiwa besar terjadi, yaitu diangkatnya Muhammad Sawsebagai Rasul Allah Swt. Selain itu, pada tanggal 13 Rajab, Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib as terlahir ke dunia.
 
Imam Muhammad Baqir as Lahir
 
1387 tahun yang lalu, tanggal 1 Rajab 57 HQ, Imam Muhammad Baqir as, keturunan Nabi Muhammad generasi kelima, terlahir ke dunia.

Imam Muhammad Baqir as dijuluki dengan nama Baqir yang bermakna "pemecah ilmu" karena beliau berhasil memecahkan dan menyelesaikan masalah serta kerumitan dalam berbagai bidang ilmu pada masa itu dengan penuh ketelitian dan kemampuan yang tinggi.

Periode keimamahan beliau, yaitu tahun 96 Hijriah, bertepatan dengan akhir masa kekuasaan Dinasti Umayah dan melemahnya kekuatan dinasti ini. Kesempatan ini digunakan oleh Imam Baqir untuk memperkuat pemikiran dan kebudayaan Islam. Pada masa keimamahan beliau dan putranya, Imam Jakfar Shadiq, banyak bidang keilmuan yang mencapai kegemilangannya dan murid kedua imam ini pun mengembangkan sebagian ilmu-ilmu tersebut dan menemukan cabang-cabang ilmu yang baru.

Imam Muhammad Baqir as

 
Di samping mengembangkan ilmu pengetahuan, Imam Baqir juga mengajarkan akhlak. Beliau amat menekankan sikap kebaikan, kedermawanan, dan kesediaan untuk mengunjungi orang sakit. Beliau bukan hanya mengajarkan akhlak, tetapi memberi teladan dengan amat sempurna mengenai akhlak Islami. Beliau pernah berkata, "Siapa saja yang memiliki akhlak baik, sifat bersahabat, dan moderat, akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, mereka yang memiliki akhlak buruk, langkahnya akan membawanya ke arah keburukan."

Nani Wartabone Proklamasikan Kemerdekaan Gorontalo

81 tahun yang lalu, tanggal 23 Januari 1942, tiga tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Nani Wartabone bersama masyarakat terlebih dahulu memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo.

Nani Wartabone, lahir 30 Januari 1907 dan meninggal di Suwawa, Gorontalo, 3 Januari 1986.

Ia dianugerahi gelar "Pahlawan Nasional Indonesia" pada tahun 2003. Nani Wartabone adalah putra Gorontalo dan tokoh perjuangan dari provinsi yang terletak di Sulawesi Utara itu. Perjuangannya dimulai ketika ia mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo.

Tiga tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, ia bersama masyarakat setempat terlebih dulu memproklamasikan kemerdekaan Gorontalo, yaitu pada tanggal 23 Januari 1942.

Setelah tentara Sekutu dikalahkan Jepang pada Perang Asia-Pasifik, Belanda merencanakan pembumihangusan Gorontalo yang dimulai pada 28 Desember 1941 dengan mulai membakar gudang-gudang kopra dan minyak di Pabean dan Talumolo.

Imam Khomeini ra Masuk Rumah Sakit Jantung Tehran

44 tahun yang lalu, tanggal 3 Bahman 1357 HS, Imam Khomeini ra masuk rumah sakit jantung Tehran.

Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, sebagaimana telah berjanji sebelumnya Imam Khomeini ra pada bulan Isfand 1357 HS pergi ke kota Qom untuk tinggal di sana. Namun penyakit jantung yang dideritanya membuat beliau pada 3 Bahman harus kembali dibawa ke rumah sakit jantung untuk melewati masa perawatannya di sana.

Imam Khomeini ra dirawat di Rumah Sakit Jantung Tehran selama 39 hari. Setelah melewati masa perawatan di sana, beliau kemudian tinggal untuk sementara waktu di daerah Darband, Tehran dan setelah itu pada 27 Ordibehesht 1359 Hs, beliau tinggal di sebuah rumah sederhana di daerah Jamaran.