Feb 03, 2023 10:09 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 3 Februari 2023

Hari ini Jumat, 3 Februari 2023 bertepatan dengan 12 Rajab 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 14 Bahman 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abbas bin Abdul Muthallib Wafat

 

1412 tahun yang lalu, tanggal 12 Rajab 32 HQ, Abbas bin Abdul Muthallib, salah seoran paman Rasulullah, dan pemuka Quraisy meinggal dunia.

 

Selama hidupnya, ia dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia serta memiliki kecerdasan yang tinggi. Sebagian sejarawan meyakini bahwa Abbas telah memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi sebelum peristiwa hijrahnya Nabi Saw ke Madinah.

 

Ia diyakini para sejarawan tersebut sebagai orang yang menyampaikan berbagai informasi rahasia mengenai gerakan-gerakan kaum Musyrikin Mekah yang memerangi kaum Muslimin.

 

Abbas secara resmi memeluk Islam pada tahun kedelapan hijriah. Setelah Mekah ditaklukkan, Abbas diperintahkan Nabi untuk menjadi penanggung jawab penyediaan air bagi para peziarah Kabah.

 

Terusan Suez Diserang Jerman

108 tahun yang lalu, tanggal 3 Februari tahun 1915, dalam era Perang Dunia I, Terusan Suez yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris, diserang oleh pasukan bersama Jerman dan Ottoman.

 

Posisi Terusan Suez yang sangat strategis, yaitu menghubungkan Lautan Mediterania dengan Lautan Merah, menjadikan terusan ini objek rebutan antara pasukan Sekutu dan Axis.

Inggris yang khawatir kehilangan kontrol atas Terusan Suez, karena akan membahayakan daerah-daerah koloninya di Asia, berusaha mati-matian mempertahankan Terusan ini. Akhirnya pasukan aliansi Jerman dan  Ottoman terpaksa menelan kekalahan dan terusan itu tetap berada di bahwa kekuasaan Inggris sampai tahun 1956 ketika dinasionalisasi oleh Presiden Mesir saat itu, Gamal Abdul Naser.

 

Imam Khomeini Akan Bentuk Pemerintahan Sementara

 

44 tahun yang lalu, tanggal 14 Bahman 1357 HS, dua hari setelah kembalinya Imam Khomeini ke Iran, beliau mengadakan jumpa pers dengan para wartawan.

 

Dalam kesempatan itu, Imam Khomeini menjelaskan bahwa pemerintahan Revolusi Islam akan segera dibentuk dengan tugas untuk mempersiapkan pelaksanaan referendum.

 

Referendum ini direncanakan akan diadakan setelah disusunnya undang-undang dasar Republik Islam. Selain itu, Imam Khomeini juga menyatakan akan mengeluarkan fatwa jihad kepada rakyat Iran, bila tindakan represif pemerintahan Perdana Menteri Shapour Bakhtiar masih diteruskan.

 

Imam Khomeini juga menyerukan kepada angkatan bersenjata Iran agar bergabung dengan rakyat untuk mendukung revolusi Islam.