Lintasan Sejarah 23 Februari 2023
Hari ini Kamis, 23 Februari 2023 bertepatan dengan 2 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 4 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Khoja Abdullah Anshari Lahir
1048 tahun yang lalu, tanggal 2 Sya'ban 396 HQ, Khoja Abdullah Anshari, ahli fiqih, penyair, dan ulama terkemuka pada abad ke-5 Hijriah, terlahir ke dunia di kota Herat, Afghanistan.
Khoja Abdullah Anshari dikenal dengan julukan "Pir Herat".
Abdullah Anshari banyak meninggalkan karya penulisan bernilai tinggi di bidang sufisme dengan format naratif dan syair, dalam bahasa Arab dan Persia. Karyanya yang paling terkenal adalah "Munajat Nameh", "Mahabbat Nameh", dan "Zadul Arifin".
Dia juga menulis sebuah kitab tafsir Al-Quran yang bergaya sastra dan sufisme, sehingga menjadi aliran baru dalam penulisan tafsir Quran. Abdullah Anshari meninggal dunia pada tahun 481 Hijriah.
Produksi Aluminium Pertama
137 tahun yang lalu, tanggal 23 Februari 1886, Martin Hall, seorang ilmuwan Amerika, berhasil menemukan cara peleburan alumunium modern pertama.
Campuran aluminium telah digunakan manusia sejak berabad-abad yang lalu, meskipun mereka tidak mengenalinya sebagai komposisi logam. Orang-orang Persia lebih dari 7000 tahun yang lalu telah menggunakan campuran aluminium dalam pembuatan pot dan mangkok mereka. Orang-orang Mesir dan Babylonia kuno juga menggunakan campuran aluminium untuk kosmetik dan obat-obatan.
Pada tahun 1808, keberadaan aluminium dibuktikan oleh Sir Humphry Davy, dan dialah yang memberi nama jenis komposisi logam itu dengan nama aluminium. Pada tahun 1888, Charles Martin Hall dari Pittsburgh, berhasil menemukan cara memproduksi aluminum dengan modal rendah dan kualitas yang tinggi dan dimulailah industri alumiun dunia.
Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i Wafat
78 tahun yang lalu, tanggal 4 Isfand 1323 HS, Ayatullah Sayid Mahdi bin Sayid Morteza Dorcheh-i meninggal dunia dalam usia 91 tahun di kota Isfahan.
Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i lahir di kota Isfahand pada 1232 Hs. Beliau dimakamkan di pekuburan umum Takht-e Foulad, Isfahan di samping saudaranya.
Beliau adalah adik dari Sayid Mohammad Bagher Dorcheh-i, ulama besar Isfahan. Sayid Mahdi menyelesaikan pendidikan dasar keagamaannya di kota kelahirannya dan setelah itu pergi ke kota Najaf al-Asyraf untuk menuntut ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikannya di kota ini, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Isfahan. Beliau termasuk ulama besar terutama dalam ilmu ushul fiqih.
Di masanya, Ayatullah Sayid Mahdi Dorcheh-i sangat dipercaya oleh seluruh warga dan menjadi rujukan masyarakat dalam masalah keagamaan. Ruang kuliahnya senantiasa dipenuhi ulama dan beliau mengajar di sana selama bertahun-tahun. Di akhir hidupnya beliau menjadi mujtahid paling alim dan memenuhi segala syarat di kota Isfahan. Sekalipun demikian, beliau lebih memilih hidup sederhana.