Lintasan Sejarah 24 Februari 2023
Hari ini Jumat, 24 Februari 2023 bertepatan dengan 3 Sya'ban 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 5 Isfand 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imam Husein Lahir
1440 tahun yang lalu, tanggal 3 Sya'ban 4 HQ, Imam Husein as terlahir ke dunia.
Masa-masa indah kehidupan Imam Husein dirasakan saat ia hidup bersama kakeknya, Muhamad Saw. Imam Husein tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang dipenuhi dengan kesempurnaan dan keutamaan akhlak. Keberadaan kedua orang tuanya, yaitu Imam Ali as dan Sayidah Fathimah sa yang merupakan dua manusia utama hasil didikan Rasulullah, telah membuat Imam Husein juga menjadi manusia yang dipenuhi dengan keutamaan dan makrifat akan hakikat ilahiah. Selama hidupnya, saat Islam dihadapkan kepada bahaya, Imam Husein selalu tampil sebagai pembela.
Setelah saudaranya, Imam Hasan as, gugur syahid pada tahun 50 Hijriah, Imam Husein memegang tampuk imamah atau kepemimpinan atas umat Islam. Pada tahun 61 Hijriah, Imam Husein pun mengikuti jejak kakaknya dalam memperjuangkan agama Islam. Pada tahun itu, beliau bersama 72 anggota keluarga dan sahabatnya, bertempur melawan ribuan pasukan Yazid bin Muawiyah di Padang Karbala.
Imam Husein menolak untuk berbaiat atau menyerah kepada penguasa zalim itu. Beliau dan anggota kafilahnya menemui kesyahidan. Kisah tragis gugurnya Imam Husein di Karbala menjadi drama tragedi paling pahit dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, kisah ini justru menjadi sebab tetap tegaknya ajaran Islam di muka bumi ini dan selalu menjadi sumber semangat bagi perjuangan melawan kezaliman. Hari kelahiran Imam Husein di Iran diperingati pula sebagai hari Pasukan Garda Revolusi.
Perjanjian Mesir-Israel Ditandatangani
74 tahun yang lalu, tanggal 24 Februari 1949, perjanjian gencatan senjata dan penghentian perang antara Arab-Israel, ditandatangani oleh utusan dari Mesir dan Israel.
Perundingan yang berlangsung di Kepulauan Rhodes itu dimulai sejak tanggal 12 Januari tahun yang sama. Dalam perundingan itu, sempat terjadi deadlock karena Israel mendesak agar negara-negara Arab menarik mundur seluruh pasukannya dari kawasan Palestina, sementara Mesir menginginkan agar pasukan Arab mundur hanya sampai ke wilayah yang mereka rebut pada bulan Oktober 1948.
Perang Arab-Israel meletus ketika tahun 1948, Zionis mendirikan negara Israel di kawasan Palestina pendudukan. Namun, persenjataan canggih yang dimiliki Israel membuat mereka berhasil masuk ke wilayah Mesir dan Lebanon dan mengalahkan kekuatan Arab. Perang berakhir pada bulan Januari tahun 1949 dan atas campur tangan PBB, kedua pihak mengadakan perundingan damai yang hasilnya ditandangani tanggal 24 Februari.
DK-PBB Keluarkan Resolusi 582 Soal Perang Iran-Irak
37 tahun yang lalu, tanggal 5 Isfand 1364 HS, Dewan Keamanan PBB Mengeluarkan Resolusi 582 soal perang Iran-Irak.
Dua hari pasca dikuasainya kawasan strategis al-Faw, Irak dalam sebuah operasi Val Fajr 8, Irak dan 7 negara anggota Liga Arab meminta Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang dan akhirnya pada tanggal 5 Isfand 1364 Hs (24 Februari 1986), DK-PBB meratifikasi resolusi 582.
Dalam resolusi ini, PBB menyayangkan perang berkepanjangan dan komitmen anggota PBB untuk menyelesaikan konflik ini secara damai, sekaligus mengingatkan kedua negara untuk tidak menggunakan senjata kimian dalam perang. Begitu juga resolusi ini tidak menerima upaya menguasai sebuah kawasan dengan kekuatan. Karena hal inilah yang menjadi penyebab perang dan berlanjutnya konflik.
Resolusi ini juga menyebutkan tentang semakin meluasnya serangan militer ke daerah-daerah yang ditempati penduduk sipil, begitu juga serangan terhadap kapal-kapal yang tidak ikut dalam konflik dan kedua negara diminta untuk melakukan gencatan senjata.
Jelas bahwa ratifikasi resolusi 582 hanya akibat dari dikuasainya kawasan al-Faw dan tidak ada pembahasan mengenai sebab perang dan siapa pemicu pertama perang ini.
Menyusul diumumkannya resolusi ini, Republik Islam Iran mengumumkan bahwa bagian dari resolusi yang menghentikan perang masih ada kekuarangan dan tidak dapat diterima, apalagi diterapkan. Irak sendiri mengumumkan bahwa bila Iran menerima resolusi ini secara resmi dan tanpa syarat, maka Irak juga akan melaksanakannya. Dengan demikian, resolusi inipun bernasib sama dengan resolusi-resolusi lainnya.