May 03, 2023 09:36 Asia/Jakarta
  • 3 Mei 2023
    3 Mei 2023

Hari ini, Rabu, 3 Mei 2023 bertepatan dengan 12 Syawal 1444 Hijriah Qamariah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 13 Ordibehesht 1402 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Syaikh Bahai Meninggal Dunia

Tanggal 12 Syawal 1030 HQ, Syeikh Bahai akibat sakit yang dideritanya kemudian meninggal dunia dan dimakamkan di komplek makam suci Imam Ridha as di kota Mashad.

Syeikh Bahauddin Muhammad Amili yang lebih dikenal dengan Syeikh Bahai merupakan murid Syahid Tsani dan satu dari ulama besar Syiah, bahkan merupakan kebanggaan dunia Islam. Beliau lahir pada 953 Hq di kota Baalbek, Lebanon dan selama hidupnya, Syeikh Bahai banyak melakukan perjalanan ke pelbagai penjuru dunia dan belajar kepada banyak guru di sejumlah bidang ilmu pengetahuan.

Syeikh Bahai menguasai banyak disiplin ilmu pengetahuan seperti geometri, astronomi, matematika, tafsir al-Quran, fiqih, ushul fiqih, hadis, sastra Persia dan Arab, kedokteran dan juga seorang arsitek hebat. Beliau bahkan menulis buku dalam semua disiplin ilmu yang dikuasainya itu. Syeikh Bahai juga menjadi ulama pertama yang menulis secara lengkap fiqih fatwa dalam bahasa Persia.

Syeikh Bahai dikenal juga sebagai ilmuan yang menjauhi dunia dan riya. Sekalipun memiliki derajat keilmuan yang tinggi dan jabatan tinggi sebagai Syeikh al-Islam, tapi tetap saja Syeikh Bahai tidak menunjukkan kecenderungan pada hal-hal yang bersifat materi.

Dalam mendidik murid, Syeikh Bahai termasuk ulama yang berhasil. Beliau mampu mendidik murid-murid hebat seperti Mulla Sadra, Mulla Muhammad Taqi Majlisi dan Muhaqqiq Sabszavari. Beliau juga meninggalkan banyak karya tulis tak ternilai seperti Kashkul, Asrar al-Balaghah, Itsna Asyariyat Khams, Arbauna Haditsan, Jami Abbasi, Ain al-Hayat, Bahr al-Hisab dan lain-lain. Karya ilmiah dan arsitek Syeikh Bahai masih dapat disaksikan di kota Isfahan, Iran.

Mirza Habibollah Ghaani Shirazi Meninggal

Tanggal 13 Ordibehesht 1233 HS, Mirza Habibollah Ghaani Shirazi, penyair Iran meninggal dunia di usia 47 tahun  dan dikebumikan di komplek makam suci Hazrat Abdolazim as di kota Rey.

Sejarah

Mirza Habibollah Ghaani Shirazi lahir kedua tahun 1186 HS. Beliau pindah ke Mashad untuk menuntut ilmu agama dan membuat puisi. Setelah belajar selama 10 tahun Ghaani berhasil menguasi ilmu-ilmu agama seperti nahwu, bayan, prinsip-prinsip arsitektur, perbintangan, filsafat, teologi, filsafat dan puizi. Setelah itu Mirza Habibollah Ghaani untuk beberapa waktu bekerja di kerajaan Naser ad-Din Shah Qajar.

Di kerajaan Naser ad-Din Shah, Mirza Habibollah Ghaani menjadi pembaca kidung pujian terhadap raja dan keluarganya. Beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya di Tehran dan melayani Mohammad Shah dan Naser ad-Din Shah.

Mirza Habibollah Ghaani merupakan penyair pertama Iran yang menguasai bahasa Prancis. Beliau dikenal dengan puisi panjang yang memuat sifat-sifat yang indah dengan diksi yang tepat dan penguasaan luar biasa akan sinonim. Oleh karenanya, dalam ucapannya lafad lebih ditekankan ketimbang makna.

Selain buku kumpulan syair yang dimilikinya, penyair ini juga memiliki buku bernama Parishan yang ditulis dengan gaya Gulistan milik Sa'di Shirazi.

Demonstrasi Mahasiswa Prancis
 
Tanggal 3 Mei 1968, mahasiswa Prancis memulai demonstrasi besar-besaran untuk memprotes kebijakan pemerintah mereka dalam masalah pendidikan.

Dalam waktu singkat, demonstrasi mahasiswa ini juga diikuti oleh sekitar 10 juta buruh yang memprotes kecilnya gaji dan fasilitas kesejahteraan yang diberikan kepada mereka. Akibatnya, perekonomian Prancis selama beberapa minggu lumpuh.

Demonstrasi ini baru berhenti setelah pemerintah bersedia memenuhi beberapa tuntutan mahasiswa dan buruh. Setahun kemudian, dalam sebuah referendum, Presiden Prancis saat itu, Charles de Gaulle  terpaksa menelan kekalahan dan mengundurkan diri.
 
Demontsrasi mahasiswa ini menghasilkan banyak perubahan besar dalam kehidupan Prancis, di antaranya sistem pendidikan di Prancis yang lebih bebas, kemudahan masuknya imigran asing, norma kehidupan yang semakin liberal, serta semakin diakuinya keseteraan antara perempuan  dan laki-laki.

Tags