Lintasan Sejarah 15 Juli 2016
Hari ini, Jumat tanggal 15 Juli 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 10 Syawal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 25 Tir 1395 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Kaisar Constantius II Meninggal
1348 tahun yang lalu, tanggal 15 Juli 668, Constantius II, kaisar Roma, putra dari Kaisar Constantius I, meninggal dunia.
Constantius II naik tahta pada tahun 337 ketika ayahnya meninggal. Pada saat itu, kekaisaran Roma terpecah-pecah dan Constantius II diserahi kekuasaan atas Asia kecil, Syria, dan Mesir, sementera saudaranya Constans I and Constantine II, menguasai wilayah-wilayah lainnya.
Constantius II meraih kepopuleran ketika berhasil mengalahkan raja Persia. Namun akhirnya, Kaisar Constantius II tewas dalam serangan tentara Persia di Cilicia. Sebelum meninggal, ia mengangkat Julian, sepupunya, sebagai penggantinya.
Abu Abdillah Abdul Baqi Wafat
1015 tahun yang lalu, tanggal 10 Sya'ban 422 Hq, Abu Abdillah Abdul Baqi, seorang penyair terkenal abad ke-5 Hijriah, meninggal dunia.
Abu Abdillah Abdul Baqi tinggal di kota Baghdad dan menuntut ilmu dari para sastrawan terkemuka pada masa itu. Selain itu, Abdul Baqi juga mempelajari ilmu-ilmu agama.
Karya syair Abdul Baqi dikenal memiliki gaya natural dan penuh makna.
Imad Isfahani, Sastrawan Abad Ke-5 Meninggal Dunia
918 tahun yang lalu, tanggal 10 Sya’ban 519 Hq, Imad Ishafani, sastrawan dan penulis terkenal abad ke-5 Hq meninggal dunia.
Imad Isfahani merupakan ahli fiqih mazhab Syafi'i. Beliau memulai pendidikannya di kota Isfahan dan setelah itu beliau belajar di Madrasah Nezhamiah, Baghdad. Di sana beliau belajar ilmu fiqih, hadis dan sastra.
Beliau sempat diangkat sebagai seorang menteri di masa pemerintahan Shalahuddin al-Ayyubi di Syam. Sastrawan besar ini meninggal sejumlah karya seperti al-Barq al-Syami tentang sejarah, Diwan ar-Rasail dan Diwan Syair.
Rembrandt Lahir
410 tahun yang lalu, tanggal 15 Juli 1606, Rembrandt van Rijn, pelukis besar Belanda, terlahir ke dunia di kota Leiden.
Selama hidupnya, Rembrandt menghasilkan lebih dari 600 lukisan, sebagian besarnya berupa lukisan potret yang kaya warna serta penuh permainan bayangan dan cahaya yang dramatis.
Rembrandt belajar melukis dari beberapa guru, di antaranya seorang pelukis Amsterdam, Pieter Lastman, yang membuatnya tertarik pada tema-tema Injil, mitos, dan sejarah. Rembrandt juga sangat terpengaruh oleh pelukis Italia, Caravaggio, yang memiliki teknik penggunaan cahaya dan bayangan yang kuat, yang menjadi pusat dari karya-karya Rembrandt.
Pada usia 22 tahun, Rembrandt telah berhasil membangun gaya lukisannya sendiri. Pada tahun 1631, ia pindah ke Amsterdam dan mulai terkenal sebagai pelukis potret. Ia akhirnya memiliki studio lukis besar dengan beberapa asisten. Namun, menjelang tahun 1950-an, gaya lukisan potret Rembrandt mulai kurang populer sehingga ia mengalami kebangrutan. Namun, Rembrandt tetap aktif melukis karya-karya monumentalnya.
Karya-karya Rembrandt yang menjadi terkenal pada abad 20-an sebagian besar berasal dari masa-masa sulit kehidupannya tersebut, di antaranya berjudul Bathsheba Rembrandt meninggal dunia tahun 1669.
Doktor Mosaddegh Mengundurkan Diri dari PM
64 tahun yang lalu, tanggal 25 Tir 1331 Hs, Doktor Mosaddegh mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Iran.
Peristiwa pengunduran Doktor Mosaddegh diawali dari hari itu juga ketika ia mengadakan pertemuan dengan Shah dan menyerahkan daftar kabinetnya kepada Mohammad Reza Pahlevi. Dalam pertemuan ini, Mosaddegh meminta kepada Shah agar posisi kementerian pertahanan dipilih olehnya. Ia beralasan bahwa tentara tidak mendengar ucapannya dan banyak melakukan aksi-aksi merusak. Dengan kondisi yang seperti ini, pemerintah tidak dapat melanjutkan aktivitasnya.
Ternyata Shah tidak setuju untuk menyerahkan kementerian pertahanan kepada Mosaddegh. Keputusan ini sangat menyakitkan bagi Mosaddegh dan ia kembali ke rumahnya. Tanpa melakukan musyawarah dengan seorangpun, Mosaddegh mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Shah. Shah menerima pengunduran dirinya dan mengangkat Qiwam Saltanah sebagai Perdana Menteri. Di awal pengangkatannya, Qiwam Saltanah mengeluarkan pengumuman bahwa pemerintah akan bersikap tegas terhadap para oposan.
Langkah-langkah yang diambil oleh Qiwam Saltanah mendapat dukungan total Shah. Hal ini membuat rakyat dan ulama tidak puas dan melakukan aksi protes. Perlahan-lahan situasi ini menarik rakyat untuk hadir lebih luas, hingga terjadi kebangkitan bersejarah 30 Tir 1331 dan kembalinya Mosaddegh ke tampuk kekuasaan.