Jul 09, 2023 10:13 Asia/Jakarta
  • 9 Juli 2023
    9 Juli 2023

Hari ini, Ahad 9 Juli 2023 bertepatan dengan 20 Dzulhijjah 1444 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 18 Tir 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri Wafat

Tanggal 20 Dzulhijjah 1419 HQ, Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri meninggal dunia dalam usia 72 tahun dan dimakamkan di komplek makam suci Sayidah Fathimah Maksumah as di kota Qom.

Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri lahir di Najaf, Irak pada 1345 HQ. Setelah mempelajari pendidikan dasar keagamaan di Najaf, beliau ikut kuliah tingkat mujtahid dari guru-guru besar hauzah seperti Ayatullah Khui, Sayid Abdul A’la Sabzawari, Sayid Abdulhadi Shirazi dan Syeikh Kazhim Shirazi. Kejeniusan Ayatullah Sayid Abdolkareem Kashmiri dengan cepat membuat beliau mendapat ijazah berijtihad dari Ayatullah Khui.

Setelah itu Ayatullah Kashmiri mulai memberikan kuliah filsafat tingkat menengah di hauzah. Beliau menerapkan metode baru dalam memberikan kuliah, sehingga dalam sehari beliau mampu mengajar 11 disiplin ilmu seperti fiqih, ushul fiqih, filsafat, sastra Arab dan lain-lain. Selain mengajar, beliau juga aktif meneliti, menulis dan tidak lupa menempat diri tanpa henti dalam membersihkan jiwa, sehingga beliau mampu meraih kesempurnaan batin. Oleh karenanya, banyak yang meriwayatkan keramat beliau.

Ketika rezim Baath Irak mulai menerapkan kebijakan keras terhadap ulama, Ayatullah Kashmiri bersama keluarganya secara sembunyi-sembunyi meninggalkan Irak menuju Iran. Tapi semua karya tulis beliau jatuh ke tangan pasukan keamanan Irak, tepat di perbatasan Irak-Iran.

Sayid Kazem Akhavan Marashi Wafat

Tanggal 18 Tir 1381 HS, Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi meninggal dunia di usia 83 tahun dan dikebumikan di komplek makam suci Imam Ridha as di Mashad.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi lahir dari keluarga ulama pada 1298 HS di kota Najaf, Irak. Beliau telah kehilangan ayahnya sejak usia lima tahun. Tapi peristiwa ini tidak mengurangi sedikitpun semangatnya untuk menuntut ilmu-ilmu agama. Ketika berusia 13 tahun, beliau pergi ke Qom, Iran demi melanjutkan pelajaran hauzahnya. Setelah menyelesaikan pelajaran tingkat menengah hauzah, beliau kemudian mengikuti kuliah-kuliah Ayatullah Sayid Mohammad Hojjat Kouh Kamareh-i, Sayid Mohammad Taqi Khonsari, Imam Khomeini dan Ayatullah Boroujerdi.

Sejarah

Selama 17 tahun tinggal dan menuntut ilmu di Qom, pada usia 32 tahun beliau kembali ke kota Najaf. Sekembalinya di sana, Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi belajar kepada ayatullah Sayid Abdul Hadi Shirazi dan beliau sendiri mulai mengajar untuk tingkatan menengah.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi tinggal selama 22 tahun di Irak dan pada 1350 HS, beliau kembali ke Iran. Hanya dua tahun beliau tinggal di Qom dan setelah itu memilih tinggal di Mashad. Di sana beliau menyibukkan diri dengan menulis, mengajar, mengeluarkan fatwa dan menjadi imam shalat jamaah.

Ketika kebangkitan Islam di Iran mencapai puncaknya, ayatullah Sayid Kazem Akhavan memainkan peranan penting melawan rezim Pahlevi. Rumah beliau menjadi tempat perundingan dan pengambilan keputusan. Beliau mengambil langkah bersejarah ketika berhasil membobol blokade rumah sakit Imam Ridha as. Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, beliau beberapa kali ikut ke medan pertempuran selama perang 8 tahun dengan pasukan rezim Saddam.

Ayatullah Sayid Kazem Akhavan Marashi banyak meninggalkan karya tulis seperti Manasik Haji, Hasyiah Urwah al-Wutsqa dan Syarah al-Urwah al-Wutsqa.

Ghasan Kanani Diteror Mossad
 
Tanggal 9 Juli 1972, Ghasan Kanani, seorang penulis perjaung kebebasan Palestina beserta keponakannya, tewas akibat teror agen rahasia Israel, Mossad.

Kanani merupakan salah seorang pejabat kelompok sosialis untuk pembebasan Palestina. Ia tewas karena mobilnya meledak di Beirut akibat bom yang diletakkan oleh agen Mossad.
 
Enam belas hari kemudian, sekretaris Kanani, Basam Abu Syarif, juga terkena ledakan bom dan terluka parah. Pembunuhan atas tokoh-tokoh pejuang Palestina yang berada di luar negeri merupakan salah satu metode yang dilakukan rezim Zionis dalam upaya untuk menekan perlawanan bangsa Palestina.

Tags