Aug 20, 2023 10:25 Asia/Jakarta
  • 20 Agustus 2023
    20 Agustus 2023

Hari ini, Ahad, 20 Agustus 2023 bertepatan dengan 3 Safar 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 29 Mordad 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Kelahiran Imam Muhammad Al-Baqir as

Tanggal 3 Shafar 57 HQ, menurut sebuah riwayat, Imam Muhammad al-Baqir terlahir ke dunia.

Imam Muhammad al-Baqir memiliki keluasan ilmu dan kemampuan yang tinggi dalam memilah-milah ilmu sehingga mendapat julukan al-Baqir yang berarti si pemilah ilmu.

Imam Baqir hidup di masa-masa akhir kekuasaan bani Umayah. Kelonggaran yang didapatkan dari situasi politik saat itu, beliau manfaatkan untuk mengajarkan ilmu-ilmu agama yang diwarisinya dari rasulullah.

Imam al-Baqir wafat tahun 114 Hijriah.

Gencatan Sejata Iran-Irak

Tanggal 29 Mordad 1367 HS, diumumkan gencatan sejata antara Iran dan Irak oleh PBB setelah delapan tahun berlangsung perang yang dipaksakan.

Sejarah

Gencatan senjata ini merupakan salah satu poin dari resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 598. Setelah revolusi Islam menang di Iran, kekuatan-kekuatan besar dunia merasa bahwa kepentingannya di Iran terancam. Mereka juga mengkhawatirkan terjadinya kebangkitan rakyat di kawasan Timur Tengah. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai upaya untuk menggulingkan pemerintahan Islam Iran. Akhirnya, Saddam Husain didorong maju oleh Barat, terutama AS, untuk menyerang Iran.

Pada tahun 1980, Irak memulai serangannya terhdap Iran. PBB kemudian mengeluarkan  resolusi agar kedua pihak melakukan gencatan senjata. Namun, dalam resolusi itu tidak disebutkan sama sekali kecaman atas agresi Irak dan tuntutan agar pasukan Irak mundur sesegera mungkin dari wilayah Iran. Setelah akhirnya pasukan Iran dengan penuh keimanan dan kekuatan memukul mundur Irak, PBB terpaksa mengeluarkan resolusi nomor 598 tersebut dan gencatan senjata kedua negara resmi diumumkan.

AS Serang Afganistan dan Sudan
 
Tanggal 20 Agustus 1998, Amerika menghujani Afganistan dan Sudan dengan rudal jarak jauh.

Serangan ini didasarkan kepada klaim Washington bahwa pelaku pengeboman Kedubes AS di Kenya dan Tanzania dua minggu sebelumnya, terkait dengan Afganistan dan Sudan. Selain itu, Washington memberi alasan bahwa penyerangan terhadap sebuah pabrik obat-obatan di Sudan dilakukan karena pabrik itu produsen senjata kimia.
 
Tuduhan AS ini sama sekali tidak pernah terbukti. Sebagian pengamat politik menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk memalingkan perhatian masyarakat dari skandal asusila Bill Clinton, presiden AS waktu itu. Oleh karena itulah, serangan ini menimbulkan kemarahan dunia internasional terhadap politik agresi AS.