Lintasan Sejarah 30 September 2023
Hari ini, Sabtu, 30 September 2023 bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 8 Mehr 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.
Nabi Perintahkan Bunuh Ka’ab bin Asyraf
Tanggal 14 Rabiul Awal 3 HQ, Nabi Muhammad Saw perintahkan umat Islam membunuh Ka’ab Asyraf.
Ka’ab bin Asyraf seorang Yahudi membacakan puisi kurang ajar terhadap Rasulullah Saw dan umat Islam, khususnya kepada wanita muslim. Dengan cara ini ia memprovokasi kaum Musyrik Mekah menghadapi umat Islam.
Nabi Muhammad Saw menilai Ka’ab telah melakukan perbuatan melanggar dan sudah keterlaluan, sehingga pada 14 Rabiul Awal 3 Hq mengeluarkan perintah untuk membunuhnya. Setelah keluar perintah tersebut, Muhammad bin Maslamah menyatakan siap melakukan perintah beliau dan dalam sebuah operasi berhasil membunuh Ka’ab.
Setelah Ka’ab bin Asyraf terbunuh, orang-orang Yahudi terpaksa menulis perjanjian damai dengan umat Islam.
Ayatullah Sayid Mohammad Sadegh Lavasani Wafat
Tanggal 8 Mehr 1369 HS, Ayatullah Sayid Mohammad Sadegh Lavasani meninggal dunia dalam usia 84 tahun dan dimakamkan di kompleks makam suci Sayidah Fathimah al-Maksumah as.
Ayatullah Sayid Mohammad Sadegh Lavasani lahir dari keluarga agamis di Najaf, Irak sekitar tahun 1285 HS. Menginjak usia remaja, ia bersama ayahnya pergi ke kota Hamedan dan setelah beberapa waktu tinggal di sana, ia pindah ke kota Arak untuk melanjutkan pendidikan agamanya. Ayatullah Lavasani di usia 17 tahun berhijrah ke kota Qom setelah dibentuknya Hauzah Ilmiah Qom oleh Ayatullah Sheikh Abdolkareem Hairi Yazdi. Beberapa tahun Qom, Ayatullah Lavasani sempat sekamar dengan Imam Khomeini ra.
Selama di kota Qom, selain belajar kepada pendiri Hauzah Ilmiah Qom, Ayatullah Lavasani juga belajar kepada guru-guru besar seperti Sayid Mohammad Taghi Khonsari, Sayid Mohammad Hojjat, Mohammad Ali Shah Abadi dan Mirza Javad Agha Maleki Tabrizi. Ia belajar fiqih dan ushul fiqih tingkat mujtahid, irfan dan filsafat dari mereka dan setelah itu meninggalkan Iran menuju Najaf, Irak. Di kota suci ini, Ayatullah Lavasani belajar kepada guru-guru besar lainnya seperti Agha Dhiya ad-Din al-Iraqi dan Mirza Abolhassan Meshkini.
Ayatullah Lavasani diangkat oleh para marji besar Qom untuk mengelola Madrasah Feiziah dan Dar as-Shifa, Qom pada tahun 1314 HS selama 6 tahun. Setelah dimulainya kebangkitan Islam yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra, ia berkali-kali mengeluarkan pernyataan dukungannya kepada Imam Khomeini dan setelah beliau diasingkan ke Turki, Ayatullah Lavasani diangkat menjadi wakil penuhnya di Tehran. Sepak terjangnya dalam memajukan kebangkitan Islam ini mengkhawatirkan rezim Shah Pahlevi yang membuatnya diasingkan di daerah Hashtpar di Talesh selama tiga tahun. Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Lavasani tetap menjadi sahabat dan pendukung setia Imam Khomeini ra tanpa memegang jabatan apapun.
Richter Meninggal Dunia
Tanggal 30 September 1985, Charles Richter, ilmuwan penemu alat ukur kekuatan gempa, meninggal dunia di AS dalam usia 75 tahun.
Bersama rekan-rekannya sesama ilmuwan, Richter berhasil menemukan alat ukur kekuatan gempa yang didasarkan kepada tingkat energi yang dilepaskan pusat gempa.
Richter dan kawan-kawannya membagi tingkat kekuatan gempa itu dari ukuran satu hingga sembilan. Sebelumnya, para ilmuwan mengukur dan membandingkan tingkat-tingkat kekuatran gempa berdasarkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh gempa, yang tentu saja sangat jauh dari ketelitian.