Des 10, 2023 10:23 Asia/Jakarta
  • 10 Desember 2023
    10 Desember 2023

Hari ini, Ahad, 10 Desember 2023 bertepatan dengan 26 Jumadil Awal 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 19 Azar 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ayatullah Mirza Husein Naini Lahir

Tanggal 26 Jumadil Awal 1277 HQ, Ayatullah Mirza Naini lahir di kota Nain, Iran.

Ayatullah Mirza Naini menempu pendidikan dasarnya ditempuh di tempat kelahirannya. Beliau kemudian berhijrah ke Isfahan ketika berusia 17 tahun dan di tahun 1303 Hijriah beliau melanjutkan pendidikannya ke Irak. Setibanya di Irak, Ayatullah Mirza Naini terlebih dahulu berziarah ke makam Imam Ali dan kemudian menuju kota Samara untuk berguru kepada Ayatullah Mirza Muhamad Hasan Shirazi.
 
Selanjutnya beliau juga mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh ayatullah besar lainnya seperti Ayatullah Sayid Muhamad Tabatabai Fasharki dan Ayatullah Sayid Ismail Sadr. Di Najaf beliau juga menghadiri pelajaran Ayatullah Mulla Husein Quli Hamadani. Selanjutnya selain mengajar, Ayatullah Mirza Husein Naini juga aktif menghadiri pelajaran yang disampaikan oleh Akhond Khorasani dan menjadi orang kepercayaannya.
 
Ayatullah Mirza Husein Naini yang mencapai derajat tinggi keilmuan, spiritual dan politik berhasil mendidik murid-murid yang menonjol yang juga meraih gelar mujtahid seperti Sayid Husein Tabatabai, Sayid Jamaluddin Golpaygani, Sayid Muhamad Hujjat Kuh Kamareh-i, Sayid Muhamad Hadi Milani, Sheikh Muhamad Taqi Amoli, Sayid Abul Qasim Khui, Allamah Tabatabi, Mirza Hashim Amoli dan puluhan lainnya.
 
Ayatullah Husein Naini juga aktif di kancah politik dan terbukti aktivitas beliau di Revolusi Konstitusi Iran. Di era Revolusi Konstitusi, Ayatullah Naini menulis sebuah buku berbahasa Persia dengan judul Tanbihul Ummah. Buku ini mendapat dukungan penuh Ayatullah Mazandarani dan Ayatullah Akhond Khorasani. Buku ini membahas berbagai bentuk kezaliman pemerintah despotik serta kewajiban ulama serta para fakih terhadap agama dan kondisi Iran di era pemerintahan kerajaan Qajar.
 
Ulama Syiah yang mengabdikan hidupnya ini untuk mendidik umat dan membimbing mereka akhirnya menutup mata di usia 78 tahun pada. Beliau dikebumikan di Najaf di komplek pemakaman Imam Ali bin Abi Talib as.

Deklarasi HAM Disahkan PBB
 
Tanggal 10 Desember 1948,  Deklarasi Hak Asasi Manusia disahkan oleh Majelis Umum PBB.

Sejarah

Ide tentang hak asasi manusia yang berlaku saat ini berakar sejak era Perang Dunia II. Pembunuhan dan kerusakan dahsyat yang ditimbulkan Perang Dunia II menggugah suatu kebulatan tekad untuk membangun sebuah organisasi internasional yang sanggup meredakan krisis internasional serta menyediakan suatu forum untuk diskusi dan mediasi. Organisasi ini adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang telah memainkan peran utama dalam pengembangan pandangan kontemporer tentang hak asasi manusia.
 
Para pendiri PBB yakin bahwa pengurangan kemungkinan perang mensyaratkan adanya pencegahan atas pelanggaran besar-besaran terhadap hak-hak manusia. PBB kemudian menugaskan Komisi Hak Asasi Manusia untuk menulis sebuah pernyataan internasional tentang hak asasi manusia. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ini diumumkan sebagai "suatu standar pencapaian yang berlaku umum untuk semua rakyat dan semua negara" .
 
Namun, dalam pelaksanaannya, HAM malah dijadikan alat bagi negara-negara Barat untuk menekan negara-negara independen dunia di bidang politik dan ekonomi dalam rangka memperluas pengaruh imperialisme mereka. Kini banyak negara-negara yang menyuarakan agar diadakan perubahan isi Deklarasi HAM yang tidak sesuai dengan keyakinan, kebudayaan, dan adat istiadat mereka, demi mencegah penggunaan HAM untuk menekan mereka.

Demonstrasi Hari Tasu’a Anti Penindasan Rezim Pahlevi

Tanggal 19 Azar 1357 HS, warga Iran melakukan demonstrasi Hari Tasu’a anti penindasan Rezim Pahlevi.

Bersamaaan dengan peringatan hari kesembilan atau Tasu’a Imam Husein as pada 19 Azar 1357 HS, warga Iran yang revolusioner mengikuti acara Azadari Imam Husein as sekaligus melakukan demonstrasi bersejarah melawan rezim Shah Pahlevi yang despotik. Di Tehran, sekitar 4 juta warga baik laki-laki, perempuan dan anak-anak ikut dalam aksi demonstrasi dengan tujun ke jalan-jalan.

Para demonstran selain memperingati Tasua Imam Husein as, meneriakkan yel-yel anti rezim Shah dan menyatakan kebencian mereka kepada rezim diktator. Bersamaan dengan aksi demo di Tehran, warga di kota-kota lainnya juga melakukan aksi demo. Aksi unjuk rasa rakyat ini mengakibatkan pondasi rezim Shah yang bergantung pada kekuatan asing semakin melemah dan hanya menanti kehancurannya.

Tags