Jan 03, 2024 10:02 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 3 Januari 2024

Hari ini, Rabu, 3 Januari 2024 bertepatan dengan 20 Jumadil Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 13 Dey 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Fathimah Az-Zahra as Lahir

Tanggal 20 Jumadil Tsani 8 sebelum Hijriah, Sayidah Fathimah az-Zahra putri Nabi Muhammad Saw, terlahir ke dunia.

Fathimah az-Zahra dibesarkan dalam bimbingan wahyu dan melewati masa-masa perjuangan menegakkan Islam bersama ayah beliau. Pada tahun ke-2 Hijriah, Sayidah Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan sejak saat itu dia melakukan tugas sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, yaitu Imam Hasan, Imam Husain, dan Sayidah Zainab.

Beliau membesarkan anak-anaknya dengan ajaran iman dan Islam. Dalam kehidupan sosial, beliau juga berperan dengan menyampaikan kebenaran dan teguh membela haknya. Bahkan sampai meninggalnya, yaitu tak lama setelah wafatnya Rasulullah, beliau masih berjuang menegakkan kebenaran.

Fathimah az-Zahra adalah teladan wanita sedunia. Di antara nasehat beliau adalah, "Allah menjadikan keimanan sebagai alat untuk membersihkanmu dari kesyirikan, shalat sebagai alat untuk menyucikanmu dari takabur, kepatuhan kepada kami adalah alat untuk mengukuhkan agama, mengakui kepemimpinan kami adalah alat untuk mencegah keterpecahan, dan kecintaan kepada kami  adalah sumber dari kehormatan Islam."

Pesan Imam Khomeini Kepada Gorbachev

Tanggal 13 Dey 1367 HS, Imam Khomeini, pemimpin Revolusi Islam Iran, mengirimkan surat kepada Mikail Gorbachev, presiden terakhir Uni Soviet.

Sejarah

Dalam surat itu, Imam Khomeini mengajak Gorbachev untuk menyingkirkan paham Marxisme dan memeluk Islam. Dengan argumentasi yang jernih dan jitu, Imam Khomeini menunjukkan kesalahan sistem sosialis.

Beliau menulis, "Kebenaran harus diungkapkan bahwa masalah utama negara Anda bukanlah masalah kepemilikan, ekonomi, dan kebebasan. Masalah utama Anda adalah ketiadaan keyakinan terhadap Tuhan sebagaimana yang juga dialami oleh negara-negara Barat. Ketidakyakinan Barat terhadap Tuhan inilah yang kini membawa, atau akan membawa, mereka ke jalan buntu. Masalah utama Anda adalah pertempuran yang panjang dan tanpa arti dengan Tuhan dan Pencipta Segala Wujud."

Di akhir suratnya, Imam Khomeini menulis, "Bagi semua orang, telah jelas bahwa sejak saat ini, komunisme harus dicari dari dalam museum sejarah politik dunia. Saya harap Anda mempelajari Islam secara sungguh-sungguh. Hal ini bukan karena Islam dan umat Islam memerlukan Anda, namun karena nilai-nilai Islam yang tinggi dan universal-lah yang mampu memberikan jalan kesejahteraan dan kebebasan bagi semua bangsa."

Ramalan Imam Khomeini tentang keruntuhan sistem komunis yang ditulis dalam surat ini, terbukti pada tiga tahun berikutnya, yaitu bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Perjanjian Start II Ditandatangani

Tanggal 3 Januari 1993, Presiden Rusia, Boris Yeltsin dan Presiden Amerika Serikat, George Bush, menandatangani perjanjian  yang dinamakan "Start Two".

Perjanjian ini berisi pengurangan secara radikal, yaitu mencapai dua pertiga, dari persenjataan ofensif strategis yang dimiliki kedua negara. 

Perjanjian ini merupakan kelanjutan dari perjanjian "Start One" yang ditandatangani oleh Ronald Reagan dan Mikail Gorbachev pada tahun 1987.

Dalam perjanjian pertama itu, kedua negara sepakat untuk memusnahkan rudal-rudal jarak dekat mereka.