Jan 07, 2024 10:43 Asia/Jakarta
  • 7 Januari 2024
    7 Januari 2024

Hari ini, Ahad, 7 Januari 2024 bertepatan dengan 24 Jumadil Tsani 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 17 Dey 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari Wafat

Tanggal 24 Jumadil Tsani 544 HQ, Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari, seorang ilmuwan muslim meninggal dunia.

Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari adalah ilmuwan bidang nahwu dan bahasa yang terkemuka di zamannya. Dia juga menulis tafsir al-Quran dan mampu membaca al-Quran dengan indah.

Beliau meninggalkan banyak karya tulis yang umumnya mengenai al-Quran.

Perintah Larangan Jilbab di Iran

Tanggal 17 Dey 1314 HS, Shah Reza Pahlevi mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan segala bentuk pakaian Islami oleh kaum perempuan Iran.

Sejarah

Perintah ini dikeluarkan setelah berlangsungnya program pengubahan model pakaian lelaki Iran, dari pakaian tradisional menjadi jas dan dasi model Barat.

Tujuan dari perintah Shah Reza ini adalah untuk menjauhkan nilai-nilai Islam dari masyarakat dan meniru gaya hidup Barat secara membabi-buta. Shah Reza mendapat inspirasi untuk mengubah gaya berpakaian rakyatnya setelah melakukan kunjungan ke Turki.

Saat itu Presiden Turki, Kemal Attaturk, juga tengah melakukan sekularisasi besar-besaran di negaranya.

Indonesia Keluar dari PBB

Tanggal 7 Januari 1965, Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan PBB.

Ketika konfrontasi dengan Indonesia-Malaysia berlangsung, secara mengejutkan negara Malaysia dicalonkan sebagai anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB. Indonesia jelas muak dan tidak menyetujui pencalonan itu.

Dalam pidatonya pada tanggal 31 Desember 1946, Bung karno menyatakan ketidaksetujuannya atas pencalonan Malaysia. Pernyataan Presiden Sukarno ini disertai ancaman akan out dari member PBB seandainya PBB menerima malaysia menjadi member tidak tetap Dewan keamanan PBB.

Pada hari yang sama, kepala perutusan tetap Republik Indonesia untuk PBB menyampaikan isi pidato presiden Republik Indonesia kepada sekretaris jenderal PBB U Thant. Berikut isi pidato Bung karno tersebut:

“Agar para anggota PBB tidak mendukung masuknya malaysia ke dalam PBB. Agar anggota-anggota PBB lebih memilih tetap tinggalnya Indonesia dalam PBB daripada mendukung masuknya malaysia kedalam Dewan Keamanan PBB. Memperingatkan PBB bahwa Indonesia bersungguh-sungguh akan melaksanakan Niatnya.”

Pada kenyataanya, Indonesia tidak memperoleh hasil yang diharapkan. Seminggu setelah keluar ancaman Indonesia, Malaysia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB. Dalam menyikapi kenyataan ini, pada rapat umum Anti pangkalan Militer Asing di Jakarta, Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung karno menyatakan Indonesia keluar dari Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) sejak tanggal 7 januari 1965.

Peristiwa keluarnya Indonesia dari PBB merupakan puncak keterkucilan Indonesia dari pergaulan internasional yang didominasi Amerika Serikat, tapi keluarnya Indonesia dari PBB juga sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia tidak mau dipandang sebelah mata atau dilecehkan eksistensinya sebagai negara yang berdaulat dan momen ini juga sebagai tanda kebesaran kharisma pemimpin Indonesia yang pernah lahir dibumi pertiwi ini, Bung karno sang Putra Fajar.

Tags