Mar 04, 2024 11:31 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 4 Maret 2024

Hari ini, Senin, 4 Maret 2024 bertepatan dengan 23 Sya'ban 1445 H dan menurut kalender nasional Iran adalah tanggal 14 Isfand 1402 HS. Berikut ini adalah sejumlah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini.

Penyair Jami Lahir ke Dunia

 

Tanggal 23 Sya'ban 817 HQ, Nuruddin Abdurrahman Jami, seorang penyair dan sastrawan terbesar Iran abad ke-9 Hijriah terlahir ke dunia di Kota Jam, sebuah kawasan di timur laut Iran.

 

Ketika masih muda, Jami telah belajar ilmu-ilmu keagamaan, sastra, dan sejarah di Kota Samarqand. Setelah itu, ia melakukan pengembaraan ke berbagai kawasan lainnya.

 

Jami adalah seorang penyair yang dikenal sebagai pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw. Berbeda dengan para penyair lain pada masanya, Jami tidak pernah membuat syair yang isinya berupa pujian kepada para penguasa. Di antara karya-karya terkenalnya adalah kitab yang berjudul "Silsilatudz-Dzahab", dan "Baharestan". Jami meninggal dunia pada tahun 898 Hijriah.

 

Mohammad Mosaddegh Meninggal

 

Tanggal 14 Isfand 1345 HS (5 Maret tahun 1968), Mohammad Mosaddegh, mantan Perdana Menteri dan politikus ternama Iran, meninggal dunia.

 

Mosaddegh dilahirkan di Tehran tahun 1883. Karirnya di bidang politik mulai menanjak sejak tahun 1921, ketika terpilih sebagai menteri keuangan. Setelah itu, dia terpilih sebagai menteri luar negeri dan anggota parlemen. Kemudian, selama beberapa tahun Mosaddegh meninggalkan dunia politik.

 

Pada tahun 1944, dia kembali ke pentas politik dan aktif memperjuangkan nasionalisasi minyak Iran. Usahanya yang didukung oleh para ulama Iran, antara lain Ayatullah Kashani, mencapai hasil dengan disahkannya UU nasionalisasi minyak oleh Parlemen. Bahkan, iapun terpilih sebagai perdana menteri.

 

Namun, rezim Shah Pahlevi dengan dukungan AS melakukan kudeta terhadap pemerintahan Mosaddegh pad tahun 1954. Mosaddegh dan para pendukungnya ditangkap dan kemudian dipenjarakan.

 

Mugabe Jadi Penguasa Zimbabwe

 

Tanggal 4 Maret 1980, pemimpin nasionalis Zimbabwe, Robert Mugabe, berhasil memenangkan pemilu demokratis pertama di negara Afrika tersebut.

 

Partai Uni Nasional Afrika Zimbabwe (Zanu PF) pimpinan Mugabe berhasil meraih 57 kursi parlemen dari 80 kursi yang diperebutkan.

 

Sementara pesaing utamanya, Joshua Nkomo, di luar dugaan hanya mampu memenangkan 20 kursi. Kemenangan telak tersebut membuat Mugabe otomatis terpilih sebagai warga kulit hitam pertama yang menjadi perdana menteri (PM) Zimbabwe.

 

Sebelumnya, jabatan PM di bekas koloni Inggris tersebut selalu dipegang warga kulit putih, yang meskipun jumlahnya minoritas namun menguasai mayoritas ekonomi dan politik negara tersebut.

 

Mugabe menjabat PM Zimbabwe hingga tahun 1987. Pada tahun tersebut, ia menghapus jabatan perdana menteri dan mengangkat dirinya sebagai presiden Zimbabwe.

 

Selanjutnya, selama empat kali berturut-turut hingga tahun 2008, Robert Mugabe berhasil memenangkan pemilu presiden Zimbabwe. Namun kemenangan terakhirnya pada bulan Maret 2008 ditolak kaum oposisi karena dituduh penuh dengan kecurangan.

 

Pada bulan September 2008, melalui mediasi presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, Mugabe dan tokoh oposisi, Morgan Tsvangirai, berbagi kekuasaan di Zimbabwe.

 

Mugabe tetap diakui sebagai presiden dan pimpinan angkatan bersenjata, sementara Tsvamgirai diangkat menjadi PM dan menguasai lembaga kepolisian Zimbabwe.