Lintasan Sejarah 6 Maret 2016
Hari ini, Ahad tanggal 6 Maret 2016 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 26 Jumadil Awal 1437 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 16 Isfand 1394 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari di tahun-tahun yang lampau.
Perang Kristen-Katolik di Austria Berakhir
464 tahun yang lalu, tanggal 6 Maret tahun 1552, perang besar kedua antara kaum Katolik dan Protestan, berakhir dengan kekalahan kaum Protestan.
Dalam perang yang terjadi di Austria ini, kaum Katolik berada di bawah pimpinan kaisar Spanyol, Prusia, dan Austria sedangkan kaum Protestan mendapatkan dukungan dari Perancis. Perang besar pertama Katolik-Protestan terjadi pada tahun 1546 dengan kemenangan di pihak Katolik.
Ayatullah Mirza Husein Naini Wafat
82 tahun yang lalu, tanggal 26 Jumadil Awal 1355 Hq, Ayatullah Mirza Husein Naini meninggal dunia dalam usia 78 tahun. Beliau dikebumikan di Najaf di komplek pemakaman Imam Ali bin Abi Talib as.
Ayatullah Mirza Muhamad Husein Naini dilahirkan tahun 1277 di kota Nain, Iran. Ayatullah Mirza Naini menempuh pendidikan dasarnya ditempuh di tempat kelahirannya. Beliau kemudian berhijrah ke Isfahan ketika berusia 17 tahun dan di tahun 1303 Hq beliau melanjutkan pendidikannya ke Irak. Setibanya di Irak, Ayatullah Mirza Naini terlebih dahulu berziarah ke makam Imam Ali dan kemudian menuju kota Samara untuk berguru kepada Ayatullah Mirza Muhamad Hasan Shirazi.
Selanjutnya beliau juga mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh ayatullah besar lainnya seperti Ayatullah Sayid Muhamad Tabatabai Fasharki dan Ayatullah Sayid Ismail Sadr. Di Najaf beliau juga menghadiri pelajaran Ayatullah Mulla Husein Quli Hamadani. Selanjutnya selain mengajar, Ayatullah Mirza Husein Naini juga aktif menghadiri pelajaran yang disampaikan oleh Akhond Khorasani dan menjadi orang kepercayaannya.
Ayatullah Mirza Husein Naini yang mencapai derajat tinggi keilmuan, spiritual dan politik berhasil mendidik murid-murid yang menonjol yang juga meraih gelar mujtahid seperti Sayid Husein Tabatabai, Sayid Jamaluddin Golpaygani, Sayid Muhamad Hujjat Kuh Kamareh-i, Sayid Muhamad Hadi Milani, Sheikh Muhamad Taqi Amoli, Sayid Abul Qasim Khui, Allamah Tabathabi, Mirza Hashim Amoli dan puluhan lainnya.
Ayatullah Husein Naini juga aktif di kancah politik dan terbukti aktivitas beliau di Revolusi Konstitusi Iran. Di era Revolusi Konstitusi, Ayatullah Naini menulis sebuah buku berbahasa Persia dengan judulTanbihul Ummah. Buku ini mendapat dukungan penuh Ayatullah Mazandarani dan Ayatullah Akhond Khorasani. Buku ini membahas berbagai bentuk kezaliman pemerintah despotik serta kewajiban ulama serta para fakih terhadap agama dan kondisi Iran di era pemerintahan kerajaan Qajar.
Ali Razm Ara Dibunuh
69 tahun yang lalu, tanggal 16 Isfand 1329 Hs, Ali Razm Ara, Perdana Menteri Iran saat itu, tewas terbunuh. Razm Ara adalah seorang jenderal dalam rezim Shah Pahlevi. Ketika ia diangkat menjadi perdana menteri pada bulan Juni tahun yang sama, ia masih tetap memiliki kekuasaan di militer.
Razm Ara dalam pelaksanaan tugasnya sebagai perdana menteri secara terang-terangan menjadi perpanjangan tangan Inggris dan melakukan pengkhianatan terhadap kepentingan bangsa Iran. Pada saat itu, situasi di Iran tengah memanas akibat tekanan rakyat untuk melakukan nasionalisasi terhadap minyak Iran yang ketika itu dikuasai oleh Inggris. Perilaku Jenderal Razm Ara ini membuat rakyat Iran yang dipimpin oleh para ruhaniwan bangkit menentangnya dan akhirnya dia terbunuh di tangan seorang pejuang kebangkitan muslim bernama Khalil Tahmasabi.
Ghana Merdeka
59 tahun yang lalu, tanggal 6 Maret 1957, rakyat Ghana di bawah pimpinan Dokter Kwane Nkrumah, akhirnya berhasil meraih kemerdekaan mereka. Ghana sejak abad ke 15 dijajah oleh Portugis. Kemudian, pada tahun 1874, negara yang dijuluki Pantai Emas karena memiliki tambang emas yang kaya itu, jatuh ke tangan Inggris.
Perjuangan rakyat Ghana pada pertengahan abad ke-20, membuat Inggris terpaksa memberikan status otonomi kepada Ghana dan pada tahun 1952, diadakan pemilu yang behasil menetapkan Nkrumah sebagai Perdana Menteri. Dua tahun berikutnya, Nkrumah memproklamasikan kemerdekaan negerinya. Ghana menjadi negara Afrika pertama yang merdeka dan menjadi anggota PBB.
Kemenlu Iran Putuskan Hubungan dengan Inggris
27 tahun yang lalu, tanggal 16 Isfand 1367 Hs, pemerintah Republik Islam Iran memutuskan hubungan politik dengan Inggris.
Empat hari pasca dikeluarkannya hukum bersejarah Imam Khomeini ra soal murtadnya Salman Rushdi, penulis buku Ayat-Ayat Setan yang membuat marah umat Islam, akhirnya memaksa Salman Rushdi meminta maaf kepada seluruh umat Islam. Pada hakikatnya, pernyataan maaf Salman Rushdi dilakukan untuk meredak kemarahan Muslimin.
Oleh karenanya, Parlemen Iran pada tanggal 9 Isfand 1367 Hs dalam sebuah sidang istimewa mengeluarkan ultimatum sepekan kepada Inggris dan menyatakan setiap bentuk hubungan politik dengan London hanya dapat dilakukan dengan syarat para pejabat Inggris menyatakan permintaan maafnya dan meninjau kembali sikapnya Inggris terkait dunia Islam dan buku Ayat-Ayat Setan.
Menyusul kejadian ini, Menteri Luar Negeri Inggris menyatakan penyesalannya atas publikasi buku Salman Rushdi itu, tapi menilai pemerintah Inggris tidak bertanggung jawab soal publikasi buku itu. Tapi dikarenakan pernyataan ini tidak memuat permintaan maaf, pemerintah Republik Islam Iran pada 16 Isfand 1367 setelah lewat ultimatum sepekan yang dikeluarkan, akhirnya memutuskan hubungan politik dengan Ingris secara resmi.