Lintasan Sejarah 12 Juni 2017
Hari ini, Senin tanggal 12 Juni 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 17 Ramadhan 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 22 Khordad 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Israk Mikraj Rasulullah Saw
1439 tahun yang lalu, tanggal 17 Ramadan setahun sebelum Hijrah, sebagian riwayat menyebut 12 tahun setelah kenabian, Rasulullah Saw atas perintah Allah, melakukan perjalanan Israk Mikraj.
Israk Mikraj adalah perjalanan dari Mekah ke Baitul Maqdis dan kemudian, dari Baitul Maqdis, Rasulullah naik ke langit. Atas kekuasaan Allah Swt, semua perjalanan ini dilakukan Rasulullah hanya dalam satu malam.
Mukjizat besar yang dimiliki Rasulullah ini tercatat dalam al-Quran surat al-Isra ayat 1 yang artinya, "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Dalam perjalanan Isra Mikraj ini, Rasulullah menyaksikan berbagai rahasia Allah dan kehidupan di alam akhirat."
Peristiwa Perang Badar
1436 tahun yang lalu, tanggal 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah, terjadi Perang Badar, salah satu perang termasyhur di zaman Rasulullah Saw.
Badar adalah nama sumur yang terletak 120 kilometer di barat daya Madinah. Dalam perang ini, jumlah pasukan musyrikin adalah 920 orang, sementara pasukan muslim hanya sebanyak 313 dengan senjata dan fasilitas yang sangat terbatas. Meskipun demikian, dengan berbekal keimanan, pasukan muslimin berhasil menang.
Kemenangan di Perang Badar ini tercatat dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 123, yang artinya, "Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar , padahal kamu adalah orang-orang yang lemah . Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya."
Pejuang Filipina Memproklamasikan Kemerdekaan
119 tahun yang lalu, tanggal 12 Juni1898, dalam era perang Spanyol-AS, pejuang Filipina, Emilio Aguinaldo memproklamasikan kemerdekaan negaranya yang telah 300 tahun dijajah oleh Spanyol.
Hingga pertengahan Agustus tahun tersebut, pejuang Filipina dan tentara AS telah berhasil mengusir tentara Spanyol keluar dari Filipina. Namun ternyata AS dan Spanyol menandatangani perjanjian damai yang berisi penyerahan Filipina kepada AS dan sebaliknya, AS akan memberikan 20 juta dolar kepada Spanyol. Aguinaldo kemudian melancarkan perjuangan melawan penjajahan AS atas negaranya yang dihadapi AS dengan mengirimkan 60.000 tentara.
Perang terus berlanjut hingga tahun 1901 ketika tentara AS berhasil menangkap Aguinaldo. Pada tahun 1935 AS menyetujui didirikannya negara persemakmuran Filipina. Barulah pada tahun 1946 Republik Filipina berdiri dan meraih kemerdekaan penuh.
Ayatullah Sheikh Mojid Ad-Din Mahallati Wafat
18 tahun yang lalu, tanggal 22 Khordad 1378 HS, Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati meninggal dunia di usia 73 tahun dan dimakamkan di kota Shiraz.
Ayatullah Sheikh Mojid ad-Din Mahallati lahir ke dunia pada 1305 HS di kota Najaf, Irak. Semasa kecilnya beliau mengikuti ayahnya ke Shiraz, Iran dan di sana beliau mempelajari sastra dan ilmu-ilmu keagamaan kepada ayahnya. Bersamaan dengan itu, beliau melanjutkan pendidikannya hingga berhasil meraih S1 bidang hukum dan pada tahun 1325 HS, beliau resmi memasuki hauzah ilmiah Qom.
Ketika di Qom, Ayatullah Mahallati belajar kepada guru-guru besar seperti Ayatullah al-Udzma Sayid Hossein Boroujerdi, Sayid Mohammad Mohaghgheq Damad, Mohammad Ali Araki, Imam Khomeini ra, Allamah Thabathabai dan lain-lainnya. Beliau menjadi ulama Qom yang terkenal.
Pada tahun 1337 HS, Ayatullah Mahallati bersama ulama lainnya mendirikan majalah Maktab Eslam dan beliau menulis sejumlah artikel di bidang hukum Islam dan mengkomparasikannya dengan hukum internasional.
Ayatullah Mahallati kembali ke kota Shiraz pada usia 35 tahun dan memulai aktivitasnya mengajar dan mendidik para pemuda di sana. Beliau juga aktif menulis dan menyebarkan ajaran agama serta tidak lupa mendirikan beberapa yayasan sosial. Pada masa Revolusi Islam dan Kebangkitan 15 Khordad, beliau bersama ayahnya sempat ditahan dan dipenjarakan oleh rezim Shah.
Pasca pembebasan, Ayatullah Mahallati bersama ayahnya memimpin perjuangan melawan rezim Shah bersama rakyat dan ulama provinsi Fars. Akibatnya beliau diasingkan dari Shiraz pada tahun 1351 ke kota Iranshahr, Zahedan dan Yazd selama 14 bulan.