Jan 31, 2019 10:58 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 31 Januari 2019

Hari ini, Kamis 31 Januari 2019 bertepatan dengan 24 Jumadil Awal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 11 Bahman 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Ajip Rosidi

Ajip Rosidi, Sastrawan Indonesia Lahir

81 tahun yang lalu, tanggal 31 Januari 1938, Ajip Rosidi dilahirkan di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Ajip Rosidi adalah sastrawan Indonesia yang memperkenalkan kebudayaan Sunda kepada Dunia. Ia pernah menjadi redaktur PN Balai Pustaka (1955-1956) itu dikenal sangat taat asas (konsisten) mengembangkan kebudayaan daerah. Terbukti, Hadiah Sastra Rancage-penghargaan untuk karya sastra Sunda, Jawa, dan Bali-masih rutin dikeluarkan setiap tahun sejak pertama kali diluncurkan tahun 1988.

Ajip juga dikenal sebagai "juru bicara" yang fasih menyampaikan tentang Indonesia kepada dunia luar. Hal ini ia buktikan ketika bulan April 1981 ia dipercaya mengajar di Osaka Gaikokugo Daigaku (Osaka Gaidai), Osaka, Jepang, serta memberikan kuliah pada Kyoto Sangyo Daigaku di Kyoto (1982-1996), Tenri Daigaku di Nara (1982-1995), dan di Asahi Cultural Center.

Ayatullah Muhammad Baqir Sadr 

Ayatullah Baqir Sadr Gugur Syahid

40 tahun yang lalu, tanggal 23 Jumadil Awal 1400 HQ, Ayatullah Sayid Muhamad Baqir Shadr beserta adik perempuannya, Bintul Huda, gugur syahid dieksekusi  oleh pasukan keamanan Rezim Saddam Husein. Baqir Sadr adalah seorang ulama besar dan jenius. Sejak usia masih sangat muda, Baqir Sadr telah mencapai derajat ijtihad, sebuah posisi keilmuan sangat tinggi dalam tradisi ilmu-ilmu hauzah. Baqir Sadr juga menyampaikan banyak pandangan ilmiah berupa kritikan atas filsafat materialisme Barat.

 

Pandangan-pandangan brilian ilmiahnya itu kemudian menjadi semakin bermakna ketika Baqir Sadr memutuskan untuk terjun secara langsung ke dunia politik. Langkah Baqir Sadr ini dengan segera menarik perhatian aktivis politik di Irak. Hal inilah yang membuat Rezim Baath menganggap Baqir Sadr sebagai tokoh yang membahayakan kepentingan mereka.

 

Saddam kemudian menangkap Baqir Sadr berikut adik perempuannya. Tindakan Rezim Saddam ini membangkitkan gelombang protes dari banyak kalangan di Irak. Menyadari bahwa Sadr telah menjadi bahaya yang mengancam, Saddam lalu melakukan tindakan pintas dan kejam yaitu dengan membunuh keduanya.

 

Baqir Sadr juga termasuk pendukung Revolusi Islam Iran di bawah pimpinan Imam Khomeini. Berkali-kali Baqir Sadr melakukan korespondensi dengan Imam Khomeini. Melalui surat-suratnya itu, Sadr terus-menerus menunjukkan dukungan dan kesetiannya terhadap gerakan revolusi di Iran. Di antara karya ilmiah Baqir Sadr adalah buku berjudul  "Falsafatuna", "Iqtishaduna", dan "Durus fi ‘Ilmil Ushul".

 

Imam Khomeini

Jelang Kedatangan Imam Khomeini ra, Eksodus Warga AS dari Iran

40 tahun yang lalu, tanggal 11 Bahman 1357 HS, warga Amerika eksodus dari Iran menjelang kedatangan Imam Khomeini ra. Menyusul semakin menguatnya sentimen anti Amerika dan khawatir akan munculnya aksi kekerasan dan perusakan ketika Imam Khomeini ra tiba di Iran, pada 11 Bahman 1357 HS (31 Januari 1979) pemerintah Amerika memerintahkan para pejabat negaranya di Iran yang tidak memiliki tugas penting agar segera keluar dari Iran. Pemerintah AS juga meminta kepada warganya yang berada di Iran untuk segera meninggalkan negara ini.
Selain khawatir akan munculnya kerusuhan, masalah kekurangan bahan bakar di rumah-rumah, memburuknya kondisi kehidupan dan terhentinya semua aktivitas perdagangan, termasuk penyebab keluarnya warga AS dari Iran. Mayoritas warga asing yang keluar dari Iran berasal dari Amerika dan Eropa.

Dalam proses keluarnya warga AS dari Iran, di hari-hari ini sekitar 10 ribu warga Amerika meninggalkan Iran diangkut sejumlah pesawat militer. Proses eksodus warga Amerika dari Iran berlanjut hingga tiga hari setelahnya dan sekitar 35 ribu warga AS yang mukim di Iran semuanya kembali ke negaranya.

 

Tags