Lintasan Sejarah 20 Mei 2019
Syamsuddin Behbahani Wafat 192 tahun yang lalu, tanggal 14 Ramadan 1248 HQ, Syamduddin Behbahani, seorang ahli filsafat dan ulama terkenal Iran abad ke-13 Hijriah meninggal dunia.
Behbahani pada usia muda telah menuntut ilmu kepada para ulama besar pada zamannya, di antaranya Muhaqqiq Behbahani. Syamsuddin Behbahani adalah seorang ulama berilmu tinggi yang menjalani hidup zuhud. Ia menghabiskan usianya dengan melakukan penelitian dan penulisan.
Syamsuddin Behbahani menulis penjelasan yang mendetail atas kitab "Ma'alimul Ushul", dan menulis beberapa risalah di bidang filsafat dan ushuluddin.
Jepang Menduduki Korea
109 tahun yang lalu, tanggal 20 Mei tahun 1910, Jepang secara resmi menjadikan Korea sebagai wilayah jajahannya.
Penjajahan yang berlangsung selama 35 tahun itu memberikan pengaruh yang ambivalen bagi rakyat Korea. Di satu sisi, Jepang melakukan represi militer yang keras sehingga menimbulkan korban jiwa di pihak Korea. Tentara Jepang menjadikan rakyat Korea sebagai pekerja paksa atau tentara untuk bertempur membela Jepang serta melakukan pelecehan terhadap puluhan ribu perempuan Korea.
Di sisi lain, 35 tahun masa penjajahan Jepang adalah periode munculnya modernisasi di Korea, termasuk pertumbuhan kota, perdagangan, industri, serta media massa, seperti radio dan bioskop. Tidak sebagaimana sebagian besar penjajah Eropa yang hanya ingin menguras habis-habisan kekayaan koloninya, Jepang malah mendorong pembangunan industri di Korea.
Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada tahun 1945, Korea menjadi negara paling modern kedua di Asia setelah Jepang.
Pendirian Partai Zahmatkeshan Dukungan Amerika
68 tahun yang lalu, tanggal 30 Ordibehesht 1330 HS, Partai Zahmatkeshan didirikan oleh Doktor Mozaffar Baghai dengan dukungan Amerika.
Setelah terbentuknya pemerintahan Doktor Mosaddegh dan hadirnya tokoh-tokoh yang memiliki rapor buruk di masa lalu dalam komposisi pemerintah membuat munculnya friksi di barisan Front Nasional. Hal ini membuat sebagian anggota pentingnya seperti Ayatullah Kashani dan Doktor Mozaffar Baghai memilih mundur dari partai ini. Pasca pengunduran dirinya dari Front Nasional, Doktor Baghai membentuk partai Zahmatkeshan pada 30 Ordibehesht 1330 Hs dan berhasil merekrut banyak tokoh. Partai Zahmatkeshan merupakan gabungan dari para preman dan sebagian cendekiawan yang didukung oleh Amerika.
Partai Zahmatkeshan didirikan dengan tujuan menghadapi partai Tudeh yang kekiri-kirian dan mencegah pengaruh komunis serta mempersiapkan kudeta Amerika pada 28 Mordad 1332 Hs. Partai ini tidak lain adalah boneka AS dan alat intervensif mereka menggulingkan pemerintahan Doktor Mosaddegh.
Perlu diketahui bahwa seklipun Ayatullah Kashani dari sisi akidah dan mazhab punya sedikit kesamaan dengan Front Nasional dan Doktor Baghai, tapi demi maslahat yang lebih besar bagi rakyat dan negara, beliau bergabung dengan tokoh-tokoh nasionalis dan membentuk partai Front Nasional (Jebheh Melli). Dengan demikian, kehadiran Ayatullah Kashani di partai Front Nasional bukan berarti beliau mengakui kinerja mereka, tapi yang menjadi konsen beliau adalah maslahat lebih besar terkait umat Islam.