Mengenal Potensi Pasar Iran (47)
Buah tin termasuk salah satu buah yang diproduksi di banyak negara dunia, termasuk. Buah yang sering disebut sebagai ara atau nama latinnya Ficus carica L ini berasal dari daerah Mediterania. Sejarah mencatat pohon tin dibudidayakan di Mesir sekitar 4.000 SM.
Buah tin disebutkan dalam berbagai kitab suci. Buah ini disebut dalam perjanjian lama yang menjadi salah satu makanan penting orang-orang Yahudi di hari Pessah, dan dalam Alkitab Injil disebutkan sebagai salah satu buah surga. Buah tin juga disebut dalam al-Qur'an, bahkan menjadi nama surat ke-95 dalam kitab suci tersebut. Pada pembukaan surat at-Tin, dimulai dengan sumpah, "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,".
Tentu saja berbagai interpretasi muncul dari ayat ini. Beberapa mufasir percaya bahwa penampakan ayat dan sumpah Tuhan dengan dua buah ini menunjukkan banyak manfaat dari keduanya.
Buah tin memiliki kandungan gula yang tinggi. Buah tin kering setengah berisi gula dan lebih besar dari buah yang basah. Selain itu, buah tin juga memiliki lebih banyak mineral daripada buah lainnya. Buah ini merupakan sumber kalium, magnesium, kalsium, fosfor dan vitamin A, B, dan C. Buah tin baik dikonsumsi untuk orang yang memiliki kadar glukosa darah yang rendah, karena gulanya cepat diserap di usus kecil.
Buah tin dipercaya sebagai suplemen antikanker, efektif dalam mengobati penyakit kulit dan sangat baik untuk kesehatan anak-anak yang sedang tumbuh karena mengandung zat besi. Buah tin juga kaya serat makanan seperti lignin. Jenis serat makanan ini tidak larut dan memainkan peran utama dalam pencegahan dan eliminasi konstipasi atau gangguan pencernaan.
Sifat nutrisi lain dari buah tin termasuk penggunaannya dalam diet tertentu seperti diet rendah lemak dan penurunan berat badan. Buah tin tidak mengandung natrium dan lemak, dan seperti semua buah-buahan, buah ini bebas kolesterol.
Penggunaan buah tin bisa mengurangi panas tubuh. Rebusan buah tin kering menyembuhkan radang saluran pernapasan, pneumonia, ginjal, campak, dan cacar. Rebusan buah tin kering juga bermanfaat untuk meredakan demam. Tin meningkatkan sistem pencernaan dan mengobati masalah dalam percernaan. sari buah tin menjadi obat yang baik untuk depresi.
Buah tin adalah salah satu produk ekonomi paling penting di banyak negara di dunia, termasuk Iran. Buah tin Iran berkualitas tinggi dalam hal nilai gizinya. Oleh karena itu memiliki nilai ekonomis dan diekspor ke berbagai dunia seperti Jepang, Cina, Hong Kong, Vietnam, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, India, Irak, Belgia, Belanda, Inggris, negara-negara pesisir Teluk Persia.
Pohon tin di Iran ditanam lebih dari 50 ribu hektar yang menghasilkan 80 ribu ton di saat panen. Buah tin kuning diproduksi di Saveh, tin hitam di Lorestan dan hijau di Estahban, Kazeroon, Jahrom, dan Neyriz.
Lebih dari 90 persen buah tin Iran diproduksi di wilayah selatan,di provinsi Fars. Buah tin provinsi Fars berkualitas tinggi karena ketersediaan kondisi yang menguntungkan untuk produksi pertanian organik.
Buah tin dibudidayakan di lebih dari 20 daerah di provinsi Fars, tetapi buah tin yang berkualitas tertinggi adalah kota Estahban, Darab, Nairobi dan Jahrom. Lebih dari 85persen produksi tin di Iran berada di daerah pegunungan yang sulit dilalui. Kebun-kebun ini telah ada selama lebih dari dua abad, sebagai hasil dari upaya dan kerja keras generasi sebelumnya sebagai modal nasional.
Kota Estahban di provinsi Fars merupakan penghasil buh tin terbesar di Iran. Kota Estahban setiap tahunnya menghasilkan lebih dari 7.000 ton tin kering dalam berbagai jenis. Menurut para ahli, tin dari daerah ini menempati peringkat pertama dalam hal kualitas, kuantitas, kultivar dan sifat organiknya.
Sejak zaman dahulu, Iran menjadi pemain utama pasar dunia dan telah mengekspor berbagai produk dalam negerinya ke negara lain, di samping menyediakan kebutuhan domestik mereka. Ekspor Iran di bidang buah-buahan kering mencakup berbagai jenis biji-bijian dan kacang-kacangan seperti pistachio, walnut, almond dan hazelnut, dan juga berbagai buah-buahan kering seperti kismis, tin, mulberry, dan lainnya.
Perusahaan besar Iran yang bergerak di bidang pengolahan produk industri pertanian dari pengeringan, pemrosesan dan pengemasan buah dan sayuran melakukan berbagai langkah untuk memproses produknya untuk kebutuhan yang lebih luas tidak hanya konsumsi dalam negeri, tapi juga ekspor ke luar negeri.
Perusahaan-perusahaan ini menciptakan kreativitas dan inovasi, sambil meningkatkan efisiensi kerja dengan perangkat teknologi canggih untuk,menghasilkan produk organik berkualis tinggi.
Salah satunya dengan metode yang dikembangkan oleh para peneliti di Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Karaj. Metode ini tidak menggunakan unsur kimia seperti bahan pengawet, dan menjaga produk yang dihasilkan memiliki keunggulan signifikan dalam hal kualitas seperti warna, rasa, nilai gizi dan vitamin yang terkandung di dalamnya.
Sejauh ini, teknologi tersebut telah digunakan untuk menghasilkan produk organik seperti apel, pisang, kiwi, jeruk, pir, aprikot, dan buah persik. Saat ini, Iran menghasilkan dua milyar dolar pertahun untuk ekspor buah kering ke negara-negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Inggris, Italia, Spanyol, Swedia, Norwegia, dan juga negara-negara Teluk seperti Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, serta negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Cina Jepang, juga Australia dan Rusia.(PH)