Lintasan Sejarah 8 Juni 2019
-
8 Juni 2019
Hari ini, Sabtu 8 Juni 2019 bertepatan dengan 4 Syawal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 18 Khordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari Wafat
98 tahun yang lalu, tanggal 4 Syawal 1342 HQ, Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari meninggal dunia di usia 86 tahun dan dikebumikan di kota Jahrom.
Ayatullah Sayid Abdul Husein Lari lahir pada 1264 HQ di kota Lar. Setelah menyelesaikan pendidikan awal dan menengah, beliau pergi ke kota Najaf, Irak untuk melanjutkan pendidikan agamanya. Beliau belajar pada Mirza Shirazi Bozourgh. Selain mendapat ijazah ijtihad dari gurunya, beliau juga mendapat ijazah ijtihad dari guru-guru besar lainnya seperti Ayatullah Mohammad Husein Kazhimi, Fadhil Irawani, Lutfullah Mazandarani dan Mulla Hossein Qoli Hamedani.
Atas perintah Ayatullah Shirazi, Ayatullah Lari kembali ke kota Larestan untuk membimbing masyarakat di sana. Beliau membangung hauzah ilmiah Lar dan mengajarkan hukum Islam. Keberadaan ulama dengan kapasitas sebesar beliau di sana mampu menahan pengaruh para misionaris Kristen, bahkan dari hari ke hari mereka semakin terisolasi.
Langkah kedua yang dilakukan oleh Ayatullah Lari adalah mencatat kekayaan penguasa boneka di sana, membangun pabrik senjata, menggelar pendidikan militer dan tidak membayar pajak kepada pemerintah pusat. Sikap beliau mendukung Revolusi Konstitusi menghadapi pasukan pemerintah dengan bekerjasama dengan para pejuang gagah berani Tangestan menghadapi penjajah Inggris merupakan aktivitas beliau dalam rangka mengembalikan kemuliaan Islam.
Ayatullah Lari memiliki sekitar 40 karya tulis di bidang fiqih, teoloti, politik, ushul fiqih dan lain-lain.

Ayatullah Sayid Mirza Ali Agha Shirazi Wafat
83 tahun yang lalu, tanggal 18 Khordad 1315 HS, Ayatullah Sayid Mirza Ali Agha Shirazi wafat di usia 67 tahun dan dimakamkan di Najaf al-Asyraf, Irak.
Ayatullah Sayid Mirza Ali Agha Hosseini Shirazi, anak dari marji besar Syiah Mirza Mohammad Hassan Shirazi yang dikenal dengan Mirza Bozourgh dan pemilik fatwa pengharaman tembakau, lahir ke dunia sekitar tahun 1248 HS. Semasa kecilnya, ia bersama kakeknya pergi ke Samarra, di Irak. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah hauzah, beliau kemudian mengikuti kuliah-kuliah para guru besar hauzah seperti Sayid Mohammad Taqi Shirazi, Sayid Mohammad Fesharaki dan lain-lain. Akhirnya beliau mengikuti kuliah tingkat mujtahid yang diajarkan oleh ayahnya dan pada usia 20 tahun beliau telah menjadi mujtahid.
Ijazah ijtihad Mirza Ali Agha Shirazi diakui oleh dua guru sebelumnya dan Akhond Mohammad Kazem Khorasani dan setelah itu beliau mulai memberikan kuliah. Beberapa tahun setelahnya, ia dikenal di kota-kota Syiah dan menjadi marji taklid yang cukup dikenal.
Mirza Ali Agha tidak hanya memiliki kemampuan hebat di bidang fiqih, ushul fiqih dan ilmu-ilmu naqli, tapi juga hebat di bidang ilmu-ilmu rasional seperti teologi, filsafat, kedokteran, sejarah dan sastra. Selain itu beliau juga terkenal akan kezuhudan, ketakwaan dan akhlaknya.
Zionis Serang USS Liberty
52 tahun yang lalu, tanggal 8 Juni tahun 1967, dalam Perang Enam Hari Arab-Israel, pesawat tempur Israel menggempur kapal milik AS, USS Liberty yang saat itu tengah berada di zona laut internasional, di luar jalur Gaza.

Tentara Zionis berupaya untuk menenggelamkan kapal itu, namun atas perlawanan gigih tentara AS, tentara Israel akhirnya mundur dan kapal Liberty berhasil mencapai pelabuhan yang aman. Penyerangan yang terjadi di siang bolong terhadap kapal yang jelas-jelas mengibarkan bendera AS itu, menewaskan 35 tentara AS dan 170 lainnya luka-luka.
Tujuan Israel dalam penyerangan ini adalah untuk mengkambinghitamkan Mesir, yaitu agar Mesir dituduh sebagai pelaku serangan tersebut. Namun saksi-saksi mata dengan jelas melihat bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pesawat tempur Zionis. Akhirnya, Israel meminta maaf dan menawarkan ganti rugi sekitar 7 juta dolar. Namun, penyelidikan resmi atas serangan ini sampai sekarang tidak pernah dilakukan oleh pemerintah AS yang memang selalu menjadi pelindung rezim Zionis itu.