Lintasan Sejarah 13 Juni 2019
-
23 Juni 2019
Hari ini, Kamis 13 Juni 2019 bertepatan dengan 9 Syawal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 23 Khordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Ibnu Shirin Meninggal Dunia
1330 tahun yang lalu, tanggal 9 Syawal 110 HQ, Ibnu Shirin seorang ahli fiqih dan hadis terkenal abad ke 2 hijriah, meninggal dunia.
Ibnu Shirin dilairkan di kota Bashrah, Irak selatan dan sejak remaja telah mempelajari ilmu, kezuhudan, dan ketabahan. Ibnu Shirin sangat mengutamakan hadis-hadis Rasulullah Saw.
Dengan teliti dan hati-hati, dia menghapal banyak hadis-hadis tersebut. Ketelitiannya itu membuatnya jadi bahan rujukan para penulis terkemuka. Ibnu Shirin selama masa hidupnya mengenal 30 sahabat Rasulullah Saw dan dia banyak meninggalkan berbagai karya penulisan.

Perlawanan Pertama Bangsa Palestina
98 tahun yang lalu, tanggal 13 Juni 1921, untuk pertama kalinya warga Palestina melakukan perlawanan bersenjata terhadap pemerintah kolonial Inggris.
Perlawanan yang berlangsung di tahun-tahun pertama kolonialisme Inggris tersebut menunjukkan adanya reaksi keras warga Palestina atas berbagai politik yang dijalankan Inggris di kawasan itu. Sebagaimana yang tercantum dalam Perjanjian Balfour, Inggris menyatakan diri sebagai pendukung utama para pemukim Yahudi di kawasan Palestina hingga terbentuknya sebuah negara Israel Raya di sana.
Sejak perjanjian Balfour itu diimplementasikan, jumlah warga Yahudi di kawasan Palestina meningkat secara pesat dari sekitar 35.000 orang pada tahun 1923 menjadi lebih dari 600.000 pada akhir tahun 40-an.
Dengan demikian, menjelang didirikannya negara ilegal Israel pada tahun 1948, jumlah warga Yahudi di kawasan Palestina menjadi 1/3 dari jumlah keseluruhan warga yang menempati Bumi Palestina.

Imam Khomeini Perintah Dibentuknya Lembaga Revolusi Budaya
39 tahun yang lalu, tanggal 23 Khordad 1359 HS, Imam Khomeini ra perintahkan dibentuknya Lembaga Revolusi Budaya Iran.
Imam Khomeini ra mengeluarkan perintah dibentuknya lembaga Revolusi Budaya untuk menciptakan perubahan besar di universitas-universitas Iran. Di bagian dari pesannya itu, Imam meminta dari anggota lembaga ini untuk menyusun pelbagai jurusan dan garis-garis besar masa depan universitas berdasarkan budaya dan nilai-nilai Islam.
Tujuan asli pembentukan lembaga Revolusi Budaya ini adalah merekonstruksi sistem pendidikan tinggi negara dan menghapus budaya Barat dari wajah universitas Islam.
Sesuai dengan perintah Imam, para anggota lembaga ini terdiri dari para pakar dan dosen dari pelbagai bidang disiplin ilmu. Lembaga Revolusi Budaya ini kemudian berganti nama menjadi Dewan Tinggi Revolusi Budaya dan wewenangnya secara perlahan-lahan menjadi lebih luas, hingga mencakup upaya mengatur urusan budaya masyarakat di pelbagai bidang berdasarkan budaya Islam.