Lintasan Sejarah 25 Juni 2019
Hari ini, Selasa 25 Juni 2019 bertepatan dengan 21 Syawal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 4 Tir 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Andalusia Ditaklukkan Thariq bin Ziyad
1348 tahun yang lalu, tanggal 21 Syawal 92 HQ, Andalusia, yang terletak di Spanyol, ditaklukkan oleh pasukan Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad.
Thariq dengan 12.000 pasukan dengan menggunakan beberapa kapal, melewati selat antara Maroko dan Spanyol yang kemudian diberi nama sesuai dengan namanya, yaitu Selat Jabal Thariq. Untuk membangkitkan semangat pasukannya, Thariq membakar kapal-kapal mereka.
Pasukan muslimin kemudian bertempur dengan gigih sehingga berhasil menaklukkan pasukan Spanyol. Mereka kemudian mendirikan pemerintahan dan peradaban Islam selama delapan abad di Andalusia. Pada akhir abad ke-9, tentara salib Eropa bangkit menyerang Andalusia dan menghancurkan peradaban Islam di sana.
SAVAK Pindahkan Imam Khomeini ke Pangkalan Militer Eshrat Abad
56 tahun yang lalu, tanggal 4 Tir 1342 HS, Imam Khomeini dipindahkan ke pangkalan militer Eshrat Abad dan di tempat ini Imam ditahan selama 40 hari.
Selama itu, selain Imam tetap melakukan ibadah kesehariannya, beliau menelaah buku-buku tentang Revolusi Konstitusi, kemerdekaan India, Indonesia dan lain-lain.
Selama ditahan di pangkalan militer ini, sejumlah ulama, termasuk kakak Imam berhasil menemui beliau di sana. Dalam pertemuan ini, secara tidak langsung beliau memahami tentang hijrahnya ulama dari kota-kota ke Tehran. Selain itu, setelah mengetahui diliburkannya pasar dan pelajaran hauzah, beliau langsung memerintahkan untuk kembali membuka pasar dan memulai pelajaran hauzah.
Serangan Bom Kimia Saddam di Kep. Majnun
31 tahun yang lalu, tanggal 25 1988, dalam agresi militernya ke Iran, tentara Irak mengerahkan pesawat tempurnya ke kepulauan Majnun dan menghujani pasukan Iran di pulau tersebut dengan bom kimia. Dalam serangan yang sangat tidak manusiawi ini, ratusan tentara Iran gugur syahid atau luka-luka.
Selama era perang Irak-Iran yang berlangsung delapan tahun, tentara Irak minimalnya melakukan 200 kali serangan dengan menggunakan senjata kimia dan menyebabkan 30.000 tentara dan warga sipil Iran gugur syahid atau luka-luka.
Dalam pengembangan senjata kimianya tersebut, rezim Saddam mendapat bantuan dana dan teknologi dari negara-negara Barat, khususnya AS dan Inggris. Kedua negara ini kemudian dengan alasan untuk memberantas senjata pembunuh massal, pada bulan Maret 2003 menyerang Irak dan menggulingkan rezim Saddam.