Jul 24, 2019 09:30 Asia/Jakarta
  • 24 Juli 2019
    24 Juli 2019

Hari ini, Rabu 24 Juli 2019 bertepatan dengan 21 Zulkaidah 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 2 Mordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Wafatnya Alauddin Ali bin Nafis, Dokter Muslim Suriah

753 tahun yang lalu, tanggal 21 Dzulqadah 687 HQ, Ibnu Nafis, dokter muslim meninggal dunia.

Sejarah

Alauddin Ali bin Nafis, ilmuwan dan dokter muslim terlahir di Damaskus, Suriah. Ia belajar ilmu-ilmu keislaman di tempat kelahirannya.

Ilmu kedokteran dipelajarinya pada para ilmuwan terkenal di masanya. Setelah mengkaji dan melakukan penelitian yang mendalam di bidang kedokteran, akhirnya ia memiliki kemampuan luar biasa.

Salah satu buku pertama yang ditulisnya Ibnu Nafis merupakan penjelasan bagian anatomi dari buku al-Qanun, karya Ibnu Sina. Dalam bukunya ini, Ibnu Nafis menjelaskan sirkulasi darah di dalam paru-paru. Penemuan Ibnu Nafis ini dilakukannya tiga abad sebelum ilmuwan Eropa menyatakan telah menemukan sirkulasi darah. Oleh karenanya, berdasarkan pandangan sejumlah peneliti, keberhasilan para ilmuwan Eropa menemukan sirkulasi darah ini mengambil teori yang dibuat oleh Ibnu Nafis.

Buku al-Syamil merupakan karya lain Ibnu Nafis yang menjelaskan teknik pembedahan dan membahasnya secara luas.

Kawasan Asia Barat Dikuasai Perancis dan Inggris

98 tahun yang lalu, tanggal 24 Juli tahun 1921, Palestina, Irak, dan kawasan timur Yordania secara resmi diserahkan kepada kekuasaan Inggris, sedangkan kawasan Lebanon dan Suriah diserahkan kepada Perancis.

Penguasaan Inggris dan Perancis atas wilayah-wilayah yang tadinya merupakan kawasan yang dikuasai oleh Imperium Ottoman itu menandai dimulainya masa kolonialisme Barat atas kawasan Asia barat.

Bagi dunia Islam secara umum, ini juga menjadi awal petaka karena sejak masa itulah, Inggris mulai mempersiapkan pendirian sebuah negara ilegal bernama Israel.

Pernyataan Ulama Mengakui Marjaiyah Imam Khomeini

56 tahun yang lalu, tanggal 2 Mordad 1342 HS, sejumlah ulama dan marji Qom secara resmi mengeluarkan pernyataan kemarjaiyahan Imam Khomeini ra.

Imam Khomeini ra

Pasca penahanan Imam Khomeini pada 15 Khordad 1342 HS, sejumlah ulama dan marji dari Qom, Mashad dan sejumlah kota lain pergi ke Tehran untuk menyiapkan surat pernyataan yang mengakui marjaiyah beliau dan meminta agar beliau segera dibebaskan. Pada 2 Mordad 1342 HS, mereka mengeluarkan pernyataan bahwa Imam Khomeini ra adalah seorang marji Syiah.

Para ulama yang ikut dalam gerakan ini adalah Sayid Shihabuddin Marashi Najafi, Morteza Hairi Yazdi, Sayid Mohammad Hadi Milani, Sayid Ali Behbahani, Khadimi, Jazairy, Khosroushahi, Rouhullah Kamalvand, Mohammad Sadouqi, Sayid Rouhullah Khatami, Sayid Morteza Pasandideh, Akbar Hashemi Rafsanjani, Sadr ad-Din Hairi Yazdi Shirazi, Ibrahim Amini dan lain-lain.

Gerakan ini diikuti juga oleh masyarakat yang menyebabkan ketakutan rezim Shah. Untuk itu mereka berusaha menenangkan situasi dan lewat aksi pembebasan sandiwara Imam Khomeini ra, mereka berusaha menenangkan kemarahan rakyat dan ulama.

Pada akhirnya Imam Khomeini ra dibebaskan tanggal 11 Mordad 1342 HS, tapi untuk beberapa waktu beliau harus melewati tahanan rumah di sebuah rumah di Tehran.

Tags