Aug 18, 2019 09:41 Asia/Jakarta
  • 18 Agustus 2019
    18 Agustus 2019

Hari ini, Ahad 18 Agustus 2019 bertepatan dengan 16 Dzulhijjah 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 27 Mordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Wafatnya Abu Abdillah bin Jayani, Matematikawan Andalusia

969 tahun yang lalu, tanggal 16 Dzulhijjah 471 HQ, Abu Abdillah bin Jayani, seorang astronom dan matematikawan muslim Andalusia, meninggal dunia.

Sejarah

Abu Abdillah bin Jayani dilahirkan pada tahun 379 Hq di Cordoba, dan di kota itu pula ia menyelesaikan pendidikan dasarnya. Setelah itu, Abu Abdillah Jayani meneruskan pendidikan ke Kairo, Mesir.

Abu Abdillah Jayani adalah pendukung  berat buku The Elements karya Euclides, seorang matematikawan Yunani kuno yang lahir tahun 325 sebelum Masehi dan mengajar matematika di Aleksandria, Mesir.

Salah satu karya penulisan yang ditinggalkan Abu Abdillah Jayani adalah sebuah buku yang berisi penjelasan atas makalah kelima dalam buku "The Elements" karya Euclides.

Franz Josef I Lahir

189 tahun yang lalu, tanggal 18 Agustus 1830, Franz Josef I, Kaisah Austria lahir.

Franz Josef I merupakan Kaisar Austria dan Raja Bohemia dari tahun 1848 hingga 1916, serta Raja Apostolik Hongaria dari 1867 hingga 1916. Ia berasal dari Dinasti Habsburg.

Saat Perang Dunia I pecah, Austria-Hongaria bersekutu dengan Jerman, namun tentara mereka ternyata tidak memiliki persiapan dan peralatan yang memadai. Salah satu penyebabnya adalah sikap Franz Josef yang konservatif. Ia menolak saran agar para tentara mendapatkan persenjataan yang baru (dalam kasus ini, tank).

Ia meninggal di Wina pada 21 November 1916 dalam usia 86 tahun.

Kamalul Mulk Wafat

79 tahun yang lalu, tanggal 27 Mordad 1319 HS, Mohammad Ghaffari yang terkenal dengan nama Kamalul Mulk, pelukis terkemuka Iran, meninggal dunia di kota Neishabour di timur laut Iran.

Mohammad Ghaffari (Kamalul Mulk)

Mohammad Ghaffari belajar di sekolah seni "Darul-Funun" di Teheran dan mencapai kesuksesan besar di bidang seni lukis. Kamalul Mulk selama beberapa waktu bekerja pada Shah Naserudin Qajar dan menghasilkan sekitar 170 karya lukis yang sangat indah dan bernilai  tinggi.

Kemudian, untuk menambah penegetahuannya di bidang seni lukis, Kamalul Mulk melakukan perjalanan ke Eropa. Sepulang dari Eropa, dia mengajar seni lukis kepada para seniman Iran. Setelah Reza Khan mencapai kekuasaannya, Kamalul Mulk diasingkan ke Neishabour karena menolak melukis Shah Reza dan anaknya.

Kamalul Mulk tinggal di Neishabour hingga meninggal dunia. Dia dikuburkan di pekuburan Athar Neishabouri. Karya-karyanya yang terkenal, antara lain, "Padang Karbala", "Pemburu", dan "Taman dan Kolam Surga".

Tags