Sep 01, 2019 09:29 Asia/Jakarta
  • 1 September 2019
    1 September 2019

Hari ini, Ahad 1 September 2019 bertepatan dengan 1 Muharam 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 10 Shahrivar 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

1 Muharram, Awal Tahun Baru Hijriah Qamariah

Tanggal 1 Muharam diperingati sebagai awal tahun baru Hijriah Qamariah.

Penanggalan Hijriah Qamariah dilakukan berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi dan digunakan oleh umat Islam di banyak negara Islam sebagai tanggalan Islam. Sesuai dengan penanggalan ini, umat Islam menentukan kewajiban Islamnya seperti berpuasa, haji dan bulan-bulan haram.

Bendera Imam Husein sejak awal bulan Ramadhan

Kalender Hijriah Qamariah disusun dan ditetapkan di masa kekhalifahan Umar bin Khatthab lewat rekomendasi Ali bin Abi Thalib as dengan menjadikan hijrah Nabi Saw sebagai awal penanggalan.

Sebelum kalender Masehi resmi digunakan di banyak negara-negara Islam dan begitupula penggunaan Hijriah Syamsiah di Iran dan Afghanistan, penanggalan Hijriah Qamariah menjadi penanggalan resmi di negara-negara Islam. Bahkan pelbagai peristiwa yang terjadi dicatat dengan penanggalan Hijriah Qamariah.

Awal penanggalan Hijriah Qamariah sama dengan Hijriah Syamsiah ditetapkan sesuai dengan hijrah Nabi Saw dari Mekah ke Madinah pada 622 Masehi. Awal hijrah Nabi Saw dari Mekah pada hari Senin, 1 Rabiul Awal yang bertepatan dengan 16 September 622. Sementara Nabi Saw tiba di Madinah pada 8 Rabiul Awal di tahun yang sama.

Penanggalan pertama Hijriah Qamarian jatuh pada hari Jumat, 1 Muharram tahun pertama Hijriah Qamariah yang bertepatan dengan tanggal 19 Juli 622.

Konferensi Pertama GNB Diadakan

58 tahun yang lalu, tanggal 1 September 1961, diselenggarakan konferensi pertama para pemimpin negara-negara non-blok di Beograd, Yugoslavia.

Gerakan Non-Blok

Konferensi yang dihadiri oleh 25 pejabat berbagai negara ini diadakan untuk  membentuk organisasi non-blok yang bertujuan melindungi negara-negara dunia ketiga dari perseteruan antara Blok Barat dan Blok Timur.

Syarat terpenting keanggotaan dalam organisasi ini adalah tidak memiliki keanggotan tetap dalam perjanjian-perjanjian keterikatan dengan negara-negara superpower Barat atau Timur.

Sejak awal, organisasi ini telah memiliki dua kelompok. Kelompok revolusioner yang dipimpin Tito, Presiden Yugoslavia dan Ahmad Sukarno, Presiden indonesia, menghendaki perjuangan yang konsisten melawan imperialisme. Kelompok ini juga didukung Nehru dari India. Sementara itu, kelompok lainnya cenderung konservatif dan masih menginginkan adanya hubungan baik dengan negara-negara superpower.

Hingga kini, perbedaan pendapat dalam Gerakan Non Blok masih terus berlangsung. Hal ini menyebabkan organisasi ini tidak mampu menjadikan diri sebagai kekuatan penentang kekuasaan-kekuasaan besar dunia yang konfrontatif.

Ratifikasi UU Bank Tanpa Riba dan Pekan Perbankan Syariat

36 tahun yang lalu, tanggal 10 Shahrivar 1362 HS, diratifikasinya undang-undang bank tanpa riba dan pekan perbankan syariat.

Prinsip perbankan modern didasarkan pada riba dan bunga. Di negara-negara Barat, perbankan merupakan satu dari sumber keuangan pemerintah dan swasta. Sistem perbankan seperti ini bertentangan dengan syariat Islam.

Bank Sentral Iran

Berangkat dari kenyataan ini, muncul pemikiran untuk menciptakan sistem perbankan berdasarkan Islam. Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, ide ini perlahan-lahan diaktualisasikan.

Pada bulan Dey 1358 HS dengan ditetapkannya keuntungan dan biaya administrasi menggantikan suku bunga dalam upaya mengislamisasi bank-bank. Tapi mencermati fiqih Islam terkait transaksi, maka perubahan parsial yang dilakukan ini ternyata tidak dapat diterima oleh masyarakat sebagai perbankan syariat. Akhirnya UU terkait perbankan syariat diserahkan oleh para pakar agama kepada parlemen dan pada tanggal 10 Shahrivar 1362, undang-undang itu diratifikasi.

UU ini dan petunjuk pelaksanaan terkait undang-undang ini setelah disepakati oleh kabinet dan dewan fiskal dan moneter, akhirnya dijalankan oleh bank-bank Iran. Dengan demikian sistem perbankan syariat di Iran diterapkan pada tanggal 1 Farvardin 1363 HS.