Sep 18, 2019 16:55 Asia/Jakarta
  • Industri petrokimia Iran
    Industri petrokimia Iran

Industri petrokimia sebagai bagian dari produk turunan industri minyak memainkan peran penting di era modern dewasa ini.

Sebelum munculnya minyak bumi dan produk turunannya seperti sekarang ini, bahan kimia yang dibutuhkan manusia diperoleh dari produk tanaman dan hewan. Di awal abad kedua puluh, minyak mentah dan gas alam digunakan sebagai bahan baku berbagai produk yang dibutuhkan manusia.

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya penggunaan hidrokarbon, ribuan produk minyak bumi dan gas alam serta turunannya, termasuk petrokimia telah diproduksi. Kini muncul berbagai macam produk industri petrokimia yang menjadi bahan baku industri lain seperti industri kimia, listrik dan elektronika, tekstil, medis, otomotif, peralatan rumah tangga, dan makanan.

Industri petrokimia

Salah satu fitur paling penting dari industri petrokimia dibandingkan dengan minyak mentah dan gas alam adalah nilai tambahnya yang tinggi. Nilai ekonomi produk petrokimia di pasar dunia jauh melebihi minyak mentah dan gas alam. Bahkan kini, industri petrokimia menjadi salah satu industri induk yang mendukung seluruh sektor industri sekaligus dapat memainkan peran kunci dalam menggerakkan perekonomian negara-negara industri. Selain itu, industri hilir petrokimia seperti plastik dapat dibuat dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Industri petrokimia di Iran berusia lebih dari setengah abad. Pada tahun 1963, Perusahaan Petrokimia Nasional Iran dimulai di bawah kepemilikan pemerintah dan bagian dari Perusahaan Minyak Iran.

Aktivitas pertama industri petrokimia Iran dimulai dengan pembangunan unit produksi pupuk di Shiraz yang terletak di barat daya Iran. Di antara kegiatan Perusahaan Petrokimia Iran Nasional sebelum kemenangan Revolusi Islam (1978 M) dengan pendirian beberapa kompleks petrokimia seperti Razi, Abadan, Karbon, Khark dan Farabi serta implementasi Rencana Pengembangan Petrokimia Shiraz.

Pasca kemenangan Revolusi Islam dan meletusnya perang Irak, berbagai proyek petrokimia, terutama Proyek Pengembangan Petrokimia Shiraz terhenti Dengan berakhirnya perang yang dipaksakan oleh rezim Saddam terhadap Iran, rekonstruksi dan penyelesaian pusat-pusat petrokimia Iran seperti kompleks Pelabuhan Imam dimulai.

Dengan aktivasi pusat-pusat ini lebih dari satu dekade, industri petrokimia negara itu telah mencapai standar global dalam hal standar kualitatif dan kuantitatif. Selain meningkatkan produksi dan nilai ekonomi produk yang tinggi, promosi posisi industri petrokimia dalam perekonomian nasional dan ekspor barang non-minyak menjadi salah satu karakteristik periode ini.

Industri petrokimia memainkan peran yang lebih signifikan dan efektif di pasar regional dan global daripada sebelum Revolusi Islam. Wolfgang Klecker, Direktur Pengembangan Bisnis dan Komunikasi untuk Grup Arvos Jerman (Grup ARVOS) di sela-sela Konferensi Industri Petrokimia Internasional (IPF) ke-13 pada 2007 menyampaikan pandangannya mengenai kemajuan industri petrokimia Iran.

Pasar industri kimia telah mempertahankan posisinya sampai sekarang. Saya percaya di tahun-tahun mendatang, Iran akan mencapai posisi yang jauh lebih istimewa. Ia mengatakan, "Penerapan teknologi baru di berbagai bidang seperti produksi minyak dan petrokimia telah membuat produksi Iran lebih kompetitif daripada pesaing internasional lainnya."

Perusahaan petrokimia bandar Imam

Berdasarkan data statistik ekspor Iran, produk petrokimia merupakan ekspor produk non-minyak terbesar di Iran. Lebih dari dua persen produk ekspor non-minyak Iran terkait dengan industri petrokimia. Produk petrokimia Iran diekspor ke berbagai negara di dunia.

Anak benua India menyumbang 13%, Asia Tenggara 23%, Cina 22%, Timur Jauh 18%, negara-negara Eropa 5% dan Timur Tengah 19% dari pangsa ekspor petrokimia Iran. Selama beberapa tahun terakhir dalam periode sanksi, berbagai produk petrokimia di negara ini telah memungkinkan berbagai sektor ekonomi masih melanjutkan aktivitasnya meskipun menghadapi hambatan.

Meskipun ada sanksi terhadap penjualan minyak Iran dan penurunan ekspor minyak, tekanan sanksi tidak dapat menghentikan ekspor produk-produk petrokimia, karena kebutuhan pasar global terhadap produk petrokimia Iran. Industri petrokimia Iran memiliki fitur khas yang telah menarik perhatian investor domestik dan asing. Keuntungan paling penting dari industri petrokimia Iran adalah sumber daya minyak dan gas yang kaya di negara ini untuk industri petrokimia. Iran adalah cadangan minyak terbesar keempat di dunia dan cadangan gas terbesar kedua di dunia.

Mengingat bahwa industri petrokimia sebagian besar didasarkan pada pakan, terutama pakan gas, kurangnya pasokan di banyak bagian dunia telah membuat Iran akses mudah ke gas, dengan catatan sejarah dalam industri petrokimia. Infrastruktur yang baik adalah salah satu tujuan menarik bagi investor asing.

 

Ketika negara-negara di kawasan harus merekrut tenaga kerja asing untuk mengerjakan berbagai sektor mulai dari desain hingga produksi industri petrokimia, Iran mengerjakannya dengan mengerahkan sumber daya manusia dalam negerinya sendiri. Tampaknya, ini menjadi salah satu keunggulan industri petrokimia Iran.

Oscar Schnabel, salah seorang pejabat tinggi di Atlas Copco dalam Konferensi Industri Petrokimia Internasional (IPF) ke-13 mengatakan, "Cadangan gas yang besar tidak hanya keuntungan bagi industri petrokimia Iran tetapi juga disertai sumber daya manusianya yang efisien dan berpendidikan sebagai aset penting negara ini. Posisi Iran di Timur Tengah sangat menjanjikan, dan itulah alasan utama kami berada di sini,".

 Keuntungan lain dari industri petrokimia Iran adalah lokasi geografis istimewa Iran dan akses ke pasar Asia dan Eropa, akses ke perairan terbuka dalam hal kemudahan ekspor, dan pengurangan biaya pengiriman.

Iran adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memasok peralatan dalam jumlah besar ke bengkel-bengkel domestik besar. Dengan pengecualian beberapa peralatan teknologi tinggi, dimungkinkan untuk memproduksi sebagian besar peralatan di Iran. Kehadiran para spesialis muda yang berpendidikan serta perusahaan-perusahaan berbasis pengetahuan menandai masa depan yang cerah bagi pengembangan industri petrokimia Iran.

 

perusahaan metanol di Busher

Menurut analisis terbaru dari Institut Energi Global, Iran akan memiliki produksi metanol tertinggi di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

Metanol adalah bahan kimia ketiga yang paling banyak digunakan di dunia dan banyak digunakan dalam industri hilir petrokimia termasuk produksi cat, farmasi, pestisida pertanian dan bahan bakar ramah lingkungan. Saat ini, rata-rata, lebih dari 5 juta ton metanol diproduksi setiap tahun di industri petrokimia Iran dan diekspor ke pasar global, terutama Asia Timur dan Eropa Barat.

Menurut laporan itu, pada tahun 2022, produksi metanol Iran akan mencapai 30 juta ton. Program minggu ini menyimpulkan pasar Iran dengan kata-kata Matthias Stein, kepala pasar industri kimia Prancis Air Liquide, "Saat ini, Iran adalah pemain kunci dan salah satu eksportir terbesar berbagai produk petrokimia internasional," (PH).