Ziarah Arbain (8)
Pada bagian kedelapan "Ziarah Arbain" dari 20 bagian ini, sejumlah peziarah mengungkapkan alasan mereka mengikuti Pawai Arbain dan bercerita tentang bagaimana mereka bisa datang ke Karbala. Mereka juga menggambarkan mengenai Arbain dan orang-orang yang mengikutinya.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai oleh pasukan Yazid di Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Setiap tahun, jutaan peziarah Arbain dari berbagai kota di Irak dan negara-negara dunia, terutama dari negara-negara Muslim mengunjungi Karbala untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as.
Mereka berkumpul di Karbala untuk memperingati Arbain atau 40 hari kesyahidan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw.
Setelah tiba di Irak, mereka berjalan kaki dari kota Najaf menuju Karbala yang berjarak sekitar 82 km untuk menghadiri acara Arbain Huseini as. Masyarakat Irak menyediakan makanan, minuman dan tempat istirahat gratis di sepanjang rute ini. Ada pula yang berjalan kaki dari Iran ke Karbala.
Selama bertahun-tahun, ulama dan para wali Allah Swt menekankan pentingnya dan besarnya keutamaan berziarah ke makam Imam Husain as pada Hari Arbain yang dilakukan dengan berjalan kaki dari arah Najaf ke Karbala.
Berziarah ke tempat-tempat suci merupakan sebuah ritual ibadah yang kembali ke masa nabi pertama yaitu Nabi Adam as. Dinukil dari riwayat bahwa ia sudah 70 kali mengunjungi Baitullah.
Jika ibadah dibarengi dengan kesulitan dan kepayahan – terlepas dari pahala yang besar – ia akan memberi kelezatan yang luar biasa dan semua kesulitan ini dengan sendirinya akan terasa mudah.
Kecintaan kepada Allah Swt, Rasul Saw dan Ahlul Baitnya akan meringankan langkah kaki manusia di jalan ini dan mengantarkan mereka pada kelezatan spiritual.
Menziarahi makam Imam Husein as, cucu baginda Nabi Muhammad Saw di Karbala memiliki keutamaan yang tinggi. Para imam maksum berkata, "Kami semua adalah bahtera keselamatan, tetapi bahtera Husein bergerak lebih cepat."
Berziarah ke makam para imam maksum as adalah bukti nyata dari kecintaan seseorang kepada Ahlul Bait as. Kegiatan ini akan menumbuhkan ketaatan kepada mereka dan memperbaiki janji setia dengan para manusia suci tersebut. Ziarah hari Arbain Imam Husein as juga termasuk salah satu dari kesempatan yang langka.
Berikut di antara cerita para peziarah dari 21 negara dunia termasuk Turki, India, Chile, Amerika, Thailand, Australia, Argentina, Tanzania, Inggris, Pakistan, Iran, Amerika, Afrika Selatan, Madagaskar, Jerman, Azerbaijan, Lebanon dan negara-negara lainnya:
Peziarah dari Turki: "Kami datang ke Pawai Arbain di antaranya untuk ikut merasakan atas kesulitan yang pernah dialami oleh Sayidah Zainab al-Kubra sa meski hanya sesaat, dan untuk merasakan atas musibah yang pernah dialami oleh Imam Sajjad as meski hanya sekilas. Niat kami bukan untuk mengumpulkan pahala dan mencapai hajat kami. Tapi kami hanya ingin merasakan atas musibah yang dialami Ahlul Bait Rasulullah Saw."
Peziarah dari India: "Ziarah ke Imam Husein as adalah amal yang terbaik di dunia."
Peziarah dari Chile: "Saya selalu memiliki cinta dan keinginan untuk datang dan mengetahuinya. Saya ingin mendapat pengalaman ziarah ini dan memahaminya dengan datang ke sini, serta sampai ke Karbala."
Peziarah dari Amerika: "Cinta kepada Imam (Husein as), cinta kepada Ahlul Bait as dan cinta kepada Sayidah Fatimah as."
Peziarah dari Thailand: "Orang-orang datang ke sini untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada seseorang yang dicintai oleh Allah Swt."
Peziarah dari Lebanon: "Cinta kepada Ahlul Bait as, cinta kepada Imam Husein as dan simpati kita kepada Sayidah Zainab sa mendorong kami untuk berkumpul di sini. Dan semua ini menyatukan orang-orang dari semua negara, yang datang dari berbagai etnis dan agama, yaitu hanya untuk bersimpati kepada Sayidah Zainab sa. Ini adalah orang-orang di mana cinta Imam Husein as dan Abul Fadl Abbas menyatukan mereka."
Peziarah dari Australia: "Kekhususan Arbain adalah jutaan orang datang ke sini hanya karena satu alasan: menangis untuk Imam Husein ."
Peziarah dari Chile: "Mereka yang cacat secara fisik dan menderita karenanya, namun masih bertekad untuk berjalan dan menempuh jarak 80 km untuk sampai ke Haram, ini tidak lain dikarenakan daya tarik spiritual sehingga mereka melakukannya."
Peziarah dari Inggris: "Mereka semua berkumpul hanya untuk satu orang, yaitu Imam Husein as, ini sungguh luar biasa."
Peziarah dari Turki: "…Kecintaannya menjadi alasan orang-orang untuk datang ke sini setiap tahun. Sebab, orang yang jatuh cinta, akan mencintai kekasihnya." (RA)