Okt 16, 2019 17:01 Asia/Jakarta

Seorang ilmuwan Republik Islam Iran di bidang sel punca dipenjara Amerika Serikat selama setahun ini tanpa pengadilan dan dakwaan.

Masoud Soleimani, seorang profesor dan peneliti biomedis di Universitas Tarbiat Modares (TMU) di Tehran, ditangkap oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI) setelah kedatangannya di Amerika pada Oktober 2018.

Menurut pengacaranya di Atlanta, Leonard Franco, sejak itu Soleimani ditahan di balik jeruji penjara di Atlanta tanpa ikatan dan kejelasan.

Soleimani pergi ke Amerika atas undangan Mayo Clinic di Minnesota untuk memimpin program penelitian di sana, tetapi dia tiba-tiba ditangkap FBI, yang juga membatalkan visa penelitiannya.

FBI maupun jaksa AS sejauh ini secara resmi belum mengomentari penahanannya.

Franco dan Page Pate, pengacara dari Atlanta, mengatakan bahwa mereka telah dibuat bingung oleh keputusan pemerintah federal untuk menuntut seorang profesor terkenal Iran dan dua mantan mahasiswanya: Mahboobe Ghaedi dan Maryam Jazayeri.

Franco mengatakan, perlakuan terhadap Soleimani oleh otoritas federal, pencabutan visanya dan keputusan untuk menahannya tanpa ikatan tidak sesuai dengan reputasi internasional Soleimani sebagai seorang sarjana, profesor, dan dokter yang dikenal luas di bidang penelitian sel induk dan kedokteran regeneratif.

"Soleimani tidak memiliki sejarah kriminal di dunia ini," tegasnya.

Kini kondisi Soleimani di penjara Amerika dilaporkan memburuk. Upaya telah dilakukan untuk membebaskannya, namun belum membuahkan hasil. (RA)

Tags