Lintasan Sejarah 29 Januari 2020
-
29 Januari 2020
Hari ini, Rabu, 29 Januari 2020 bertepatan dengan 3 Jummadil Tsani 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Bahman 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Fathimah Az-Zahra Gugur Syahid
1430 tahun yang lalu, tanggal 3 Jumadil Tsani 11 HQ, Sayidah Fathimah az-Zahra sa, putri Rasulullah Saw, gugur syahid dalam usia 18 tahun.
Sayidah fathimah az-Zahra lahir ke dunia lima tahun setelah Muhammad Saw diangkat sebagai Rasul. Ketika ibunda Fahimah sa, yaitu Khadijah wafat, beliau menjadi pendamping setia Rasulullah dalam penyebaran ajaran Islam sampai-sampai dijuluki sebagai ummu abiiha atau ibu dari ayahnya.
Di bawah bimbingan ayah beliau, Sayidah Fathimah mencapai keilmuan dan ketakwaan yang sangat tinggi. Sayidah Fathimah dikenal sebagai seorang perempuan yang tekun beribadah, penyabar, serta suka bersedekah.
Salah satu di antara wasiat Fathimah az-Zahra sa adalah, "Orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat haruslah berkata-kata yang baik atau diam. Karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa serta membenci orang-orang yang buruk dalam berkata-kata."
Perjanjian Iran-Rusia-Inggris Ditandatangani
78 tahun yang lalu, tanggal 9 Bahman 1320 HS, dalam era Perang Dunia II ditandatangani perjanjian antara tiga negara, Inggris, Rusia, dan Iran. Sementara Rusia dan Inggris menginvasi Iran lima bulan sebelumnya.
Berdasarkan perjanjian ini, pemerintah Iran saat itu, yang sebelumnya mengambil sikap netral dalam Perang Dunia II, terpaksa membiarkan fasilitas transportasi dan komunikasi darat, laut, dan udara untuk dimanfaatkan pasukan Sekutu dalam melawan Jerman. Sebaliknya, sebagai kompensasi, Inggris dan Rusia mengakui wilayah kekuasaan Iran dan berjanji akan meninggalkan Iran enam bulan setelah usainya PD II.
Pendudukan Rusia dan Inggris bukan saja menimbulkan kerusakan dan kerugian di Iran, bahkan seusai perang, Rusia tidak bersedia meninggalkan Iran. Rusia juga berusaha mendirikan pemerintahan boneka di barat laut Iran. Namun, perlawanan rakyat Iran akhirnya membuat tentara Rusia angkat kaki dari negara itu.
Lawatan Bersejarah Deng Xiaoping ke AS
41 tahun yang lalu, tanggal 29 Januari 1979, pemimpin Cina, Deng Xiaoping, bertamu ke Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, di Washington DC.
Mereka lalu menandatangani beberapa perjanjian yang menegaskan normalisasi hubungan antara AS yang liberal dengan Cina yang komunis.
Menurut The History Channel, mereka menandatangani perjanjian bidang sejarah, saintifik, dan kebudayaan. Kendati saat itu masih menyandang jabatan resmi wakil perdana menteri, Deng dikenal sebagai pejabat tinggi pertama komunis Cina ke AS untuk kunjungan resmi.
Lawatan Deng ke Washington itu sekaligus membalas kunjungan Presiden AS sebelumnya, Richard Nixon ke Beijing pada 1972, yang memelopori normalisasi hubungan kedua negara. Namun, kunjungan Deng ke AS ini disertai dengan penandatanganan beberapa perjanjian resmi.