Apr 23, 2020 15:33 Asia/Jakarta

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC/Pasdaran) sukses meluncurkan satelit militer pertama Iran, Noor untuk kepentingan pertahanan dan damai ke orbit bumi.

Satelit ini diluncurkan pada hari Rabu pagi, 22 April 2020 dengan menggunakan roket peluncur tiga tahap, Qased dari Gurun Markazi di Iran dan mengorbit bumi pada ketinggian 425 kilometer.

Komandan IRGC Divisi Aerospace Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengatakan, tidak lama setelah peluncuran satelit Noor, sinyal langsung diterima dari stasiun Zahedan dan Chabahar pada menit-menit pertama.

"Setelah 90 menit dan mengorbit mengitari bumi, sinyal satelit Noor kembali diterima di barat laut Iran," ujar Hajizadeh hari Rabu (22/4/2020).

Dia menjelaskan, gambar-gambar yang dikirim dari kamera-kamera bumi dan satelit menunjukkan saat pemisahan dan tahapan-tahapan berbeda dari satelit ini."

Menurutnya. satelit Noor  tidak membutuhkan stasiun ruang angkasa permanen dan landasan peluncuran yang berat.

"Selain kemampuan tinggi dari satelit ini menggunakan teknologi material non-logam serta propulsi dan nosel bergerak, sistem satelit ini sepenuhnya taktis dan dinamis," tegasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Republik Islam Iran bisa menempatkan satelit di orbit  manapun di negara ini dan dalam waktu kapan saja.

Ini adalah sebuah kesuksesan yang sangat penting bagi IRGC di bidang antariksa dan menunjukkan bahwa berbagai sektor untuk pengembangan kekuatan dapat dicapai dengan berpijak pada kemampuan dalam negeri.

Kesuksesan IRGC di bidang militer-antariksa pada hari ulang tahunnya dan itu pun di tengah sanksi sepihak Amerika Serikat, kembali membuktikan bahwa tidak ada rintangan yang dapat menghalangi gerakan menuju puncak kemajuan.

Pemanfaatan instrumen legal untuk memperkuat pertahanan bukan hanya sebuah pilihan, tapi sebuah urgensitas yang rasional dan hari ini Angkatan Bersenjata Iran mencapai kemajuan yang baik di semua bidang pertahanan.

Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami mengatakan peluncuran sukses satelit Noor telah meningkatkan aspek baru dari kekuatan pertahanan Republik Islam.

Semua negara dunia ingin menguasai teknologi antariksa dan industri yang memainkan peran strategis dalam memperkuat pasukan pertahanan. Pasalnya, tanpa kehadiran di luar angkasa, program pertahanan tidak akan sempurna dan komprehensif.

Kehadiran di luar angkasa akan memperluas wilayah geografi kemampuan militer Iran di berbagai bidang termasuk perang intelijen, dan ini merupakan sebuah prestasi yang strategis.

Semakin besar tingkat pemanfaatan kapasitas lokal untuk tujuan pertahanan, maka semakin besar pula tingkat rasa percaya diri dalam mempertahankan negara di setiap konflik. Demikian juga dengan peluncuran sukses satelit militer, Noor ke luar angkasa.

Perlu dicatat bahwa kesuksesan IRGC ini bertumpu pada kemampuan dalam negeri dan dicapai di tengah sanksi sepihak AS terhadap Iran.

Brigjen Hajizadeh menuturkan, satelit Noor dan roket pembawa satelit, Qased merupakan sama-sama buatan dalam negeri.

"Tentu saja kemampuan ini hanya dimiliki oleh kekuatan-kekuatan besar, sementara yang lain hanya pemakai teknologi antariksa," tegasnya.

Selama 41 tahun Revolusi Islam Iran, IRGC telah mengukir kesuksesan di berbagai bidang pertahanan termasuk rudal dan sekarang antariksa. Ia adalah sebuah kekuatan di bidang pertahanan dan saat ini kekuatan Republik Islam di wilayah Asia Barat menjadi perbincangan dunia. (RA)

Tags