Pembunuhan terhadap Anak-anak Palestina oleh Israel
Seorang anak Palestina berusia 14 tahun, yang diidentifikasi sebagai Zaid al-Fayumi, gugur syahid dan empat lainnya cedera setelah pasukan rezim Zionis Israel menembaki mereka pada hari Rabu, 13 Mei 2020.
Zaid al-Fayumi gugur ketika warga Palestina memprotes masuknya tentara Israel di sebuah kamp pengungsi dekat al-Khalil di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara Israel dilaporkan memasuki kamp pengungsi untuk melakukan penangkapan. Seorang pemuda Palestina lainnya ditembak dan ditangkap oleh orang Israel di dekat pos pemeriksaan Qalandiya, di utara al-Quds.
Israel telah membangun lebih dari 100 pos pemeriksaan di dalam dan sekitar al-Quds pendudukan untuk membatasi pergerakan orang-orang Palestina.
Pasukan Israel melakukan beberapa misi pencarian dan penangkapan di seluruh Tepi Barat pada hari Selasa dan Rabu pagi, dan menculik beberapa pemuda Palestina.
Dalam satu serangan seperti itu di sebuah kamp pengungsi di Jenin, empat warga Palestina ditahan dan eempat warga Palestina lainnya juga terluka oleh tentara Israel.
Pasukan Zionis sekali lagi menyerang kamp dan menggeledah beberapa rumah Palestina. 12 orang lagi ditangkap setelah kematian seorang tentara Israel.
Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), lebih dari 13 warga Palestina ditangkap oleh pasukan Israel dari daerah Silwan di Yerusalem.
PPS mencatat beberapa penahanan serupa lainnya yang dilakukan di seluruh Tepi Barat pendudukan.
Menurut PPS, semua penggerebekan dilakukan tanpa surat penggeledahan. Kelompok itu mencatat bahwa pasukan Israel secara teratur memasuki wilayah Palestina secara sewenang-wenang, menggeledah rumah-rumah dan menghancurkan properti, bahkan menggunakan kekuatan meskipun ada anak-anak.
Sebagian besar penahanan Israel adalah ilegal dan melanggar hukum humaniter internasional yang sudah ada dan bahkan hukum domestik Israel.
Ratusan warga Palestina saat ini ditahan di pusat-pusat penahanan dan penjara Israel tanpa tuduhan atau pengadilan resmi. Banyak dari mereka dipenjara untuk jangka waktu yang lama dan ditolak hak-hak dasarnya.
Pasukan Zionis juga telah melanjutkan kebijakan agresi mereka terhadap Palestina meskipun terjadi penyebaran virus Corona, COVID-19 di Israel dan wilayah pendudukan.
Serangan pada 12-13 Mei terjadi pada malam hari Nakba pada 15 Mei. Peringatan Hari Nakba menjadi pengingat tentang pembantaian dan pemindahan paksa ribuan warga Palestina selama pembentukan Israel pada tahun 1948. (RA)