Lintasan Sejarah 31 Juli 2020
-
31 Juli 2020
Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Kurban
Tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari raya Idul Adha yang diperingati oleh umat Islam seluruh dunia.
Pada hari ini, jemaah haji yang melaksanakan ibadah haji bergerak menuju Mina setelah melakukan wukuf di padang Arafah dan mabit di Muzdalifah. Di Mina, mereka melakasanakan lempar Jumrah Aqabah lalu menyembelih binatang kurban. Semua itu dilakukan mengikuti jejak Nabi Ibrahim as yang menyembelih binatang kurban setelah beliau berhasil melewati ujian terberat dengan perintah Allah untuk menyembelih anaknya yang tercinta, Ismail as.
Nabi Ibrahim as, melaksanakan perintah ilahi itu dengan tulus, namun Allah berkehendak lain. Perintah ilahi berikutnya datang dan Ibrahim diperintah untuk melepaskan Ismail dan menyembelih seeokor binatang kurban yang telah dipersiapkan oleh Allah sebagai gantinya.
Peristiwa yang terjadi di masa lalu itu adalah kisah penuh pelajaran. Kisah kepasrahan mutlak dan ketundukan penuh kepada kehendak Allah. Karena itu kisah tersebut diabadikan oleh Allah dalam syariat yang diturunkan-Nya berupa berbagai manasik haji. Dalam syariat Islam tanggal 10 Dzulhijjah diperingati sebagai hari raya Idul Adha yang berarti hari raya kurban.

Antoine de Saint Exupery Tewas
76 tahun yang lalu, tanggal 31 Juli 1944, Antoine de Saint Exupery, seorang penulis terkenal Perancis tewas saat pesawat yang ditumpanginya jatuh.
Peristiwa itu terjadi saat Perang Dunia Kedua berkobar. Exupery terlahir ke dunia pada tahun 1900 di kota Lion, Perancis. Sejak remaja, Exepury telah menunjukkan minat yang besar pada kegiatan pendakian gunung dan penulisan. Ketika Perang Dunia Kedua berkobar, Exupery mendaftarkan diri menjadi tentara yang bertugas untuk urusan pengiriman surat-surat penting.
Pada hari itu, ia melakukan penerbangan dalam rangka menjalankan tugasnya. Akan tetapi, tiba-tiba saja Exupery dan pesawatnya hilang dan beberapa hari kemudian, ia dinyatakan tewas dalam kecelakaan penerbangan.
Exupery dikenal oleh masyarakat Perancis karena kepiawaiannya dalam menulis. Ia selalu melewatkan waktu-waktu senggangnya dengan kegiatan tulis-menulis. Saat meninggal, ia meninggalkan sejumlah karya tulis diantaranya buku-buku berjudul "Pangeran Kecil", "Kurir dari Selatan", dan "Penerbangan Malam Hari".
Ayatullah Sayid Ahmad Rouzati Wafat
19 tahun yang lalu, tanggal 10 Mordad 1380 HS, Ayatullah Sayid Ahmad Rouzati meninggal dunia.
Haj Mir Sayid Ahmad Rouzati Isfahani adalah ulama Tehran. Ayah beliau adalah almarhum Hujjatul Islam Haj Sayid Mohammad Baqer bin Allamah Ayatullah Agha Mirza Jalaluddin Rouzati bin Allamah Ayatullah Agha Sayid Mohammad Masih bin Allah Ayatullah al-Udzma Agha Sayid Mohammad Khonsari penulis buku terkenal Raudhah al-Jannat. Ayatullah Sayid Ahmad Rouzati lahir pada 7 Rajab 1347 HQ di Isfahan dan setelah menyelesaikan sekolah dasar, beliau mulai belajar ilmu-ilmu agama.
Pelajaran pendahuluan dan menengah hauzah dipelajarinya di kota Isfahan dan kemudian beliau pindah ke Qom dan belajar buku al-Kifayah kepada Ayatullah al-Udzma Marashi Najafi dan Ayatullah Haj Sheikh Morteza Hairi. Sementara kuliah tingkat mujtahidnya dipelajari kepada Ayatullah Khonsari dan Hojjat. Di sela-sela kuliah tingkat mujtahid itu, Ayatullah Rouzati juga belajar syarah at-Tajrid dan syarah Syawariq karangan Lahiji kepada Ayatullah al-Udzma Ahmad Khonsari.
Ayatullah Rouzati belajar fiqih tingkat mujtahid dan sebagian ilmu ushul fiqih kepada Ayatullah al-Udzma Boroujerdi dan menulis kuliah beliau, khususnya masalah "Libas Masykuk" atau pakaian yang diragukan dalam sebuah risalah tersendiri dengan nama "al-Sabil al-Masluk fi al-Libas al-Masykuk".
Setelah belajar selama 10 tahun di Qom, beliau kembali ke kota Isfahan dan mulai mengajar buku seperti al-Ma'lim dan syarah al-Lum'ah di madrasah Sadr dan memberikan kuliah tafsir bagi para profesional.