Aug 15, 2020 18:19 Asia/Jakarta

Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Sabtu, 1 Agustus 2020 mengumumkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang diberi nama Barakah resmi beroperasi. Barakah menjadi PLTN pertama di Semenanjung Arab dan memiliki empat reaktor.

Wakil UEA untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Minggu, 2 Agustus 2020 mengatakan, reaktor nuklir pertama di UEA, Pabrik Energi Nuklir Barakah telah mencapai tingkat kritikal pertamanya dan berhasil memulai operasinya. Ini adalah tonggak bersejarah bagi bangsa kami, dengan visi yang ditetapkan untuk memberikan bentuk baru energi yang bersih.

Barakah dibangun oleh konsorsium yang dipimpin oleh Korea Electric Power Corporation dengan biaya sekitar US$ 24,4 miliar. Rencananya, UAE akan membangun hingga total 16 reaktor nuklir.

Jika beroperasi penuh, keempat reaktor UEA akan memiliki kapasitas untuk menghasilkan 5.600 megawatt listrik, yang bisa memenuhi sekitar 25% dari kebutuhan negara.

Pembangkit listrik Barakah berada di pantai barat Abu Dhabi dan sebenarnya direncanakan untuk beroperasi pada akhir 2017, namun menghadapi sejumlah penundaan karena masalah persyaratan keselamatan dan peraturan.

PLTN UEA adalah yang pertama di dunia Arab yang belum dibom oleh rezim Zionis Israel. Reaktor ini aman karena UEA bersekutu dengan Israel dan Amerika Serikat.

Israel membom dan menghancurkan reaktor nuklir yang dicurigai sedang dibangun di Suriah pada 2007. Israel juga menghancurkan sebuah pabrik nuklir buatan Perancis di dekat Baghdad, ibukota Irak pada 1981.

Sementara itu rezim Zionis sendiri membangun reaktor nuklir Dimona dengan dukungan Perancis pada 1950-an.

Rezim Zionis merupakan satu-satunya pemilik senjata nuklir di Asia Barat, di mana rezim ilegal ini diperkirakan memiliki antara 75 dan 400 hulu ledak nuklir. (RA)

Tags