Lintasan Sejarah 21 Agustus 2020
1 Muharram, Awal Tahun Baru Hijriah Qamariah
Tanggal 1 Muharam diperingati sebagai awal tahun baru Hijriah Qamariah.
Penanggalan Hijriah Qamariah dilakukan berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi dan digunakan oleh umat Islam di banyak negara Islam sebagai tanggalan Islam. Sesuai dengan penanggalan ini, umat Islam menentukan kewajiban Islamnya seperti berpuasa, haji dan bulan-bulan haram.
Kalender Hijriah Qamariah disusun dan ditetapkan di masa kekhalifahan Umar bin Khatthab lewat rekomendasi Ali bin Abi Thalib as dengan menjadikan hijrah Nabi Saw sebagai awal penanggalan.
Sebelum kalender Masehi resmi digunakan di banyak negara-negara Islam dan begitupula penggunaan Hijriah Syamsiah di Iran dan Afghanistan, penanggalan Hijriah Qamariah menjadi penanggalan resmi di negara-negara Islam. Bahkan pelbagai peristiwa yang terjadi dicatat dengan penanggalan Hijriah Qamariah.
Awal penanggalan Hijriah Qamariah sama dengan Hijriah Syamsiah ditetapkan sesuai dengan hijrah Nabi Saw dari Mekah ke Madinah pada 622 Masehi. Awal hijrah Nabi Saw dari Mekah pada hari Senin, 1 Rabiul Awal yang bertepatan dengan 16 September 622. Sementara Nabi Saw tiba di Madinah pada 8 Rabiul Awal di tahun yang sama.
Penanggalan pertama Hijriah Qamarian jatuh pada hari Jumat, 1 Muharram tahun pertama Hijriah Qamariah yang bertepatan dengan tanggal 19 Juli 622.
Masjid Al-Aqsa Dibakar Kaum Zionis
51 tahun yang lalu, tanggal 21 Agustus 1969, Masjid al-Aqsa yang merupakan kiblat pertama kaum Muslimin, dibakar oleh rezim Zionis.
Akibat kebakaran ini, Masjid al-Aqsa mengalami kerusakan berat. Rezim Zionis menyatakan bahwa pelaku pembakaran itu seorang turis asal Autralia yang kemudian ditangkap dan diadili. Namun, pengadilan sandiwara yang dilaksanakan di Tel Aviv memutuskan bahwa turis tersebut mengalami gangguan jiwa dan karena itu dia dibebaskan.
Menanggapi kejadian pembakaran ini, rakyat muslim di berbagai penjuru dunia melakukan demonstrasi. Selain itu, pembakaran masjid al-Aqsa ini mendorong pemerintah negara-negara Muslim mendirikan Organisasii Konferensi Islam dengan tujuan untuk mengadapi bahaya yang mengancam dunia dan kesucian Islam.
Pesan Imam Khomeini Menyusul Pembakaran Bioskop Rex
43 tahun yang lalu, tanggal 31 Mordad 1356 HS, Imam Khomeini ra mengirimkan pesan terkait pembakaran bioskop Rex oleh anasir Shah Pahlevi.
Pasca terjadinya kejahatan biadab pembakaran bioskop Rex, Abadan oleh anasir Shah Pahlevi, Imam Khomeini ra dalam sebuah pesan dari Najaf, Irak kepada rakyat Abadan beliau mengingatkan bahaya yang sama di kota-kota lain yang akan dilakukan oleh rezim Pahlevi. Untuk itu Imam meminta kepada para orator dan siapa saja untuk memberikan pencerahan dan informasi kepada rakyat Iran.
Di bagian dari pesan penting Imam Khomeini ra yang dikeluarkan pada 31 Mordad 1356 HS terkait kejahatan bioskop Rex disebutkan:
"Saya tidak percaya ada seorang muslim atau manusia yang akan melakukan kebiadaban seperti ini, kecuali orang-orang yang biasa melakukan kejahatan yang sama. Pernyataan Shah yang menyebutkan para demonstran yang menentang saya akan merasakan "ketakutan besar" dan mengulangi pernyataannya setelah peristiwa bioskop Rex, yang merupakan janji sebelumnya, adalah bukti konspirasi. Musibah besar ini bagi Shah sebuah pekerjaan besar untuk melakukan propaganda di dalam dan luar negeri dan memberikan tanda dan perintah kepada media-media di dalam dan luar negeri untuk menipu masyarakat dengan menyebutkan kejahatan ini dilakukan oleh rakyat tertindas Iran. Dengan demikian mereka ingin memperkenalkan kepada negara-negara internasional bahwa rakyat Iran yang menuntut hak dan kebenaran merupakan masyarakat yang tidak mengenal kemanusiaan dan Islam."
Rezim Pahlevi pada 28 Mordad 1357 HS membakar bioskop Rex di Abadan yang mengakibatkan 377 orang meninggal dunia.