Okt 14, 2020 16:34 Asia/Jakarta

Ratusan ribu warga berunjuk rasa di berbagai wilayah Palestina pendudukan (Israel) pada hari Sabtu, 10 Oktober 2020 untuk memprotes ketidakmampuan Perdana Menteri rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu dalam menangani penyebaran Virus Corona, COVID-19 dan kasus korupsi.

Menurut laporan Sputnik, para demonstran di Tel Aviv akhirnya bentrok dengan aparat keamanan rezim Zionis. Mereka melemparkan berbagai benda ke polisi dan bentrok dengan aparat keamanan. Unjuk rasa ini diangap telah melanggar hukum.

Unjuk rasa dianggap melanggar undang-undang baru, yang melarang demonstrasi anti-pemerintah selama lockdown.

Menurut keterangan polisi, empat orang ditangkap di al-Quds  dan total setidaknya enam pengunjuk rasa ditangkap di Tel Aviv dan Yerusalem.

Berdasarkan laporan The Times of Israel, diperkirakan 200.000 orang ikut berpartisipasi dalam protes hari Sabtu yang diadakan di seluruh wilayah pendudukan.

Sebelumya, lockdown telah diberlakukan di wilayah Palestina pendudukan (Israel) pada 18 September 2020. Langkah-langkah penguncian terbaru ini akan diberlakukan hingga 14 Oktober, dan kemungkinan dipanjang.

Sementara beberapa kota dengan tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi, dan beberapa daerah di al-Quds, akan tetap dikunci setelah 18 Oktober 2020.

Warga Israel selama kurang lebih dua bulan terakhir memprotes Netanyahu terkait korupsi dan ketidakmampuannya dalam menangani Virus Corona.  

UU baru Israel melarang warga berdemonstrasi lebih dari satu kilometer dari rumah mereka. Pengritik menyebut aturan itu melanggar kebebasan berekspresi. (RA)

Tags