Jan 06, 2021 10:40 Asia/Jakarta
  • 6 Januari 2021
    6 Januari 2021

Hari ini, Rabu 6 Januari 2020 bertepatan dengan 22 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 17 Dey 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Abdullah Ar-Rasyathi, Sejarawan Islam Wafat

900 tahun yang lalu, tanggal 22 Jumadil Awal 542 HQ, Abdullah bin ali bin Abdullah bin Khalaf al-Lakhmi yang lebih dikenal dengan sebutan ar-Rasyathi meninggal dunia dalam usia 77 tahun.

Sebagian menyebut beliau dibunuh oleh musuh-musuhnya. Abdullah ar-Rasyathi lahir pada 465 Hq di Andalusia, Spanyol.

Beliau dikenal dengan penguasaannya yang luas akan ilmu Hadis dan Sejarah dan memiliki banyak karya tulis seperti al-‘Alam bima fi al-Mutalifi dan al-Mukhtalif ad-Dar al-Quthni min al-Ibham.

Perintah Larangan Jilbab di Iran

85 tahun yang lalu, tanggal 17 Dey 1314 HS, Shah Reza Pahlevi mengeluarkan perintah yang melarang penggunaan segala bentuk pakaian Islami oleh kaum perempuan Iran.

Larangan berhijab di Iran

Perintah ini dikeluarkan setelah berlangsungnya program pengubahan model pakaian lelaki Iran, dari pakaian tradisional menjadi jas dan dasi model Barat .

Tujuan dari perintah Shah Reza ini adalah untuk menjauhkan nilai-nilai Islam dari masyarakat dan meniru gaya hidup Barat secara membabi-buta. Shah Reza mendapat inspirasi untuk mengubah gaya berpakaian rakyatnya setelah melakukan kunjungan ke Turki.

Saat itu Presiden Turki, Kemal Attaturk, juga tengah melakukan sekularisasi besar-besaran di negaranya.

Indira Gandhi Kembali Terpilih Sebagai PM

41 tahun yang lalu, tanggal 6 Januari 1980,  Indira Gandhi meraih suara mayoritas rakyatnya dan kembali menjadi Perdana Menteri India.

Indira Gandhi

Indira terpilih menjadi Perdana Menteri India pada tahun 1966 menggantikan PM saat itu, Lal Bahadur Shastri, yang meninggal mendadak.

Pada tahun 1971, Indira menang dalam pemilu nasional dan kembali menjadi PM. Namun, pada tahun 1975, ia dijatuhi hukuman karena terbukti melakukan kecurangan dalam pemilu 1971 tersebut. Indira menolak hukuman itu dan menyatakan diri tidak bersalah. Ia kemudian  memberlakukan situasi darurat di India. Selama periode ini, Indira melakukan kontrol ketat terhadap berbagai aspek kehidupan di India dan memenjarakan banyak oposannya.

Pada tahun 1977, Indira menyelenggarakan pemilu untuk meredam kritik bahwa dirinya telah menginjak-injak demokrasi di India. Namun, kali ini Indira Gandhi kalah dan tersingkir dari kursi Perdana Menteri. Pada pemilu 1980, Indira Gandhi kembali terpilih sebagai PM namun pada tanggal 31 Oktober  1984, akibat kebijakan represifnya terhadap kelompok Sikh, Indira ditembak oleh pengawalnya sendiri yang berdarah Sikh.