May 06, 2021 02:24 Asia/Jakarta
  • Doa hari ke-23 bulan Ramadhan.
    Doa hari ke-23 bulan Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan adalah musim semi jiwa dan musim untuk memberikan kesegaran dan nafas baru pada ruh dan jiwa. Di bulan ini, manusia dengan mudah dapat meraih rahmat Allah Swt yang sangat luas dan mengumpulkan bekal untuk perjalanan setelah kematian dan menuju kehidupan akhirat.

Salah satu pengaruh puasa bagi individu adalah mendorongnya untuk memperkuat keyakinan akan hari kiamat, karena orang yang berpuasa – dengan rasa lapar dan hausnya – mengingatkannya pada rasa lapar dan dahaga di hari kiamat sehingga membuat dia menyiapkan bekal untuk hari tersebut.

Kepercayaan pada hari kiamat merupakan salah satu hal yang berperan penting dalam masalah akidah, perilaku, dan moral manusia, di mana kepercayaan pada tauhid pun tidak punya pengaruh yang demikian. Beriman pada ma’ad (hari kiamat) adalah rukun iman ketiga dalam mazhab Syiah.

Rukun iman memiliki makna bahwa jika seseorang mengingkari salah satu dari rukun ini seperti hari kebangkitan, maka ia dihukumi juga tidak menerima prinsip-prinsip yang lain dan dianggap tidak meyakini Islam.

Rasulullah Saw dalam khutbah Sya’baniyah, mengajak kaum Muslim bersiap untuk menyambut Ramadhan, bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Beliau bersabda, “…dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, agar Dia memberikan jalan mudah kepada kalian guna menjalankan puasa dan membaca al-Quran, karena sesungguhnya orang yang celaka pada bulan yang agung ini adalah orang yang terhalang dari ampunan Allah. Ingatlah dengan rasa lapar dan dahaga kalian pada bulan ini pada rasa lapar dan dahaga di hari kiamat…”

Tabir kelalaian akan tersingkap dari manusia dengan meyakini hari kiamat dan mengingat kematian. Keyakinan ini akan menarik perhatiannya pada kehidupan kekal di akhirat. Puasa memperkenalkan manusia dengan kondisi hari kebangkitan supaya mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi hari-hari yang sulit di akhirat.

Pengaruh lain puasa bagi seseorang, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ali Ridha as adalah, “Orang-orang diperintahkan berpuasa supaya memahami rasa sakit dari kelaparan dan kehausan, dan mereka dengannya akan mengerti kesengsaraan di akhirat.”

Rasulullah Saw dalam sebuah hadis bersabda, “Di surga ada sebuah pintu khusus bernama Ar-Rayyan. Dipanggil-lah pada hari kiamat, 'Wahai, dimana orang-orang yang berpuasa?' Bila orang yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itu pun ditutup. Di sana mereka dijamu dengan minuman surga dan barang siapa meminumnya, maka ia tidak akan merasakan haus selamanya.”

Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan

Seseorang yang sedang melakukan qadha puasa Ramadhan, ia tidak diperbolehkan membatalkan puasanya setelah adzan zuhur. Jika ia sengaja melakukan itu, maka wajib membayar kafarat.

Jika seseorang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena sakit dan juga tidak kunjung sembuh sampai Ramadhan tahun berikutnya, maka puasa yang telah lewat tidak perlu diganti. Namun jika ia tidak berpuasa karena alasan lain, seperti karena bepergian dan uzur ini tetap melekat sampai bertemu Ramadhan berikutnya, maka wajib baginya untuk mengqadha puasa yang telah lewat setelah bulan Ramadhan.

Perlu dicatat bahwa tidak sanggup berpuasa dan juga tidak sanggup mengqadhanya karena lemah, tidak akan menggugurkan kewajiban mengganti puasa yang telah lewat. Oleh karena itu, jika seseorang yang baru mencapai usia baligh, tidak dapat berpuasa karena fisiknya lemah dan juga tidak sanggup mengqadhanya sampai bertemu Ramadhan berikutnya, maka ia tetap wajib mengganti semua puasa yang telah lewat.

Jika seseorang meninggalkan puasa selama beberapa tahun dan sekarang ingin bertaubat dan kembali kepada Tuhan serta bertekad menebus semua itu, maka ia wajib mengganti semua puasa yang ditinggalkan. Jika ia tidak sanggup menggantinya, kewajiban qadha puasa tidak gugur darinya dan ia tetap punya tanggungan.

Doa dan Munajat

Rasulullah Saw dalam sebuah hadis memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang berpuasa. Beliau bersabda, “Di setiap malam bulan Ramadhan, Allah ‘Azza wa Jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertaubat maka aku terima taubatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?”

Kabar gembira seperti ini tentu akan menyegarkan setiap jiwa yang mati dan layu. Kabar gembira ini akan menyebabkan setiap darah yang membeku mengalir, dan membuat hati mereka berdegup kencang. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita mengangkat kedua tangan dan memohon kepada Allah Swt dengan membaca doa berikut:

 

یَا فَالِقَ الْإِصْبَاحِ وَ جَاعِلَ اللَّیْلِ سَکَنا وَ الشَّمْسِ وَ الْقَمَرِ حُسْبَانا یَا عَزِیزُ یَا عَلِیمُ یَا ذَا الْمَنِّ وَ الطَّوْلِ وَ الْقُوَّةِ وَ الْحَوْلِ وَ الْفَضْلِ وَ الْإِنْعَامِ وَ الْجَلالِ وَ الْإِکْرَامِ یَا اللَّهُ یَا رَحْمَانُ یَا اللَّهُ یَا فَرْدُ یَا وِتْرُ یَا اللَّهُ یَا ظَاهِرُ یَا بَاطِنُ یَا حَیُّ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ لَکَ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى وَ الْأَمْثَالُ الْعُلْیَا وَ الْکِبْرِیَاءُ وَ الْآلاءُ أَسْأَلُکَ أَنْ تُصَلِّیَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ وَ أَنْ تَجْعَلَ اسْمِی فِی هَذِهِ اللَّیْلَةِ فِی السُّعَدَاءِ وَ رُوحِی مَعَ الشُّهَدَاءِ وَ إِحْسَانِی فِی عِلِّیِّینَ وَ إِسَاءَتِی مَغْفُورَةً وَ أَنْ تَهَبَ لِی یَقِینا تُبَاشِرُ بِهِ قَلْبِی وَ إِیمَانا یَذْهَبُ بِالشَّکِّ عَنِّی وَ رِضًى بِمَا قَسَمْتَ لِی وَ آتِنَا فِی الدُّنْیَا حَسَنَةً وَ فِی الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ الْحَرِیقِ وَ ارْزُقْنِی فِیهَا ذِکْرَکَ وَ شُکْرَکَ وَ الرَّغْبَةَ إِلَیْکَ وَ الْإِنَابَةَ وَ التَّوْبَةَ وَ التَّوْفِیقَ لِمَا وَفَّقْتَ لَهُ مُحَمَّدا وَ آلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُکَ عَلَیْهِ وَ عَلَیْهِمْ

 

“Wahai Pemancar sinar pagi dan yang Menjadikan malam sebagai tempat ketenangan, matahari dan rembulan sebagai (tolok ukur) perhitungan, wahai yang Mahamulia, wahai yang Maha Mengetahui, wahai Pemilik anugerah dan karunia, kekuatan dan daya, anugerah dan karunia, keagungan dan kemuliaan, ya Allah wahai yang Maha Pengasih, ya Allah wahai yang Mahaesa, wahai yang Mahatunggal, ya Allah wahai yang Mahalahir, wahai yang Mahabatin, wahai yang Mahahidup, tiada tuhan (sejati) selain Engkau, hanya bagi-Mu seluruh asma yang baik, perumpamaan yang tinggi, kebesaran, dan karunia. Aku mohon kepada-Mu agar Kaucurahkan shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, menjadikan namaku pada malam ini di antara orang-orang yang berbahagia, ruhku bersama para syahid, kebaikanku di surga ‘Illiyin, dan kejelekanku terampuni, menganugerahkan padaku keyakinan yang dengannya Kauawasi kalbuku, keimanan yang dapat menyirnakan keraguan dari hatiku, dan keridhaan terhadap apa yang telah Kautentukan bagiku. Berikanlah pada kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, lindungilah aku dari siksa api neraka yang membakar, dan anugerahkan padaku pada malam ini untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, merindukan-Mu, kembali kepada-Mu, dan bertaubat, dan taufik (untuk menggapai) apa yang (telah digapai oleh) Muhammad dan keluarga Muhammad as dengan taufik-Mu.” (RM)

Tags