Pars Today
Pada hari Rabu (27/10/2022) saat matahari terbenam di langit Makam Suci Ahmad bin Musa as di Shiraz di selatan Iran terjadi peristiwa yang membuat semua orang berduka. Seorang teroris Daesh tanpa ampun secara brutal menembak peziarah keturunan Nabi Saw yang menewaskan 13 orang dan melukai sekitar 30 lainnya.
Hari ini Selasa, 10 Mei 2022 bertepatan dengan 8 Syawal 1443 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 20 Ordibehest 1401 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan yang mengecam peledakan bom di sebuah masjid Syiah di Peshawar, Pakistan baru-baru ini.
Beberapa hari sebelum peringatan dua puluh tahun serangan teroris 11 September 2001, persidangan Khalid Sheikh Mohammed, terdakwa dalang di balik serangan itu, dan empat orang lainnya akan dimulai di Amerika Serikat pada hari Selasa.
8 Agustus 1998 menduduki kota Mazar Sharif dan menyerang konsulat Republik Islam Iran. Aksi brutal tersebut menewaskan 10 diplomat Iran. Awalnya dilaporkan delapan diplomat Iran terbunuh. Tak lama kemudian dilaporkan kematian dua diplomat lainnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan semua kelompok teroris di wilayah Asia Barat dilatih di madrasah-madrasah yang didanai oleh Arab Saudi.
Senat Prancis dalam sebuah laporan tentang ancaman terorisme, menyatakan keprihatinan atas penyebaran Salafisme. Laporan ini merekomendasikan mobilisasi lembaga-lembaga pemerintah dan menyiapkan kerangka hukum untuk melawan Salafisme secara efektif di Prancis.
Salah seorang Marja Taklid Muslim Syiah Iran di kota Qom, Ayatullah Makarem Shirazi mengatakan, jika tidak ada dolar hasil penjualan minyak, dan dukungan Amerika Serikat, maka Takfiri sudah lama binasa.
Wakil pemerintah Suriah dalam pertemuan Majelis Parlemen Mediterania (PAM) di Italia, menyebut Wahabisme sebagai pemasok makanan utama bagi terorisme. Menurutnya, perang melawan terorisme harus dilakukan dengan menjalin kerja sama semua negara berdasarkan prinsip persahabatan dan penghormatan timbal balik.
Tiga menteri Malaysia mendesak Perdana Menteri Mahathir Mohamad untuk segera mengusir Zakir Naik setelah pemuka agama kontroversial asal India itu melontarkan komentar bernada rasial.