Jul 07, 2021 15:16 Asia/Jakarta
  • Dialog Astana (dok)
    Dialog Astana (dok)

Babak ke-16 perundingan Astana terkait Suriah dihadiri perwakilan dari Rusia, Iran dan Turki, pemerintah Suriah serta kubu oposisi dan perwakilan PBB, Yordania, Lebanon dan Irak sebagai pengamat. Dialog Astana ini digelar 7 Juli 2021 di kota Nur-Sultan, ibu kota Kazakhstan.

Ali Asghar Khaji, asisten senior menlu Iran urusan politik memimpin delegasi Iran di perundingan ini.

Para peserta perundingan dua hari ini akan membahas transformasi terbaru Suriah, proses bantuan kemanusiaan internasional, prospek dimulainya aktivitas komisi konstitusi Suriah di Jenewa dan langkah untuk meraih kepercayaan termasuk pertukaran tahanan, pembebasan sandera dan mencari orang hilang.

Ali Asghar Khaji

Lawatan delegasi Iran ke Suriah mengingat peran efektif di Dialog Astana sebuah indikasi akan urgensitas perang kontra terorisme dan penerapan keamanan regional bagi Republik Islam Iran.

Kebijakan luar negeri Iran terkait transformasi Suriah adalah mempertahankan stabilitas, kedaulatan wilayah dan keamanan kolektif di kawasan.

Asghar Zarei, pakar Asia Barat seraya mengisyaratkan berlanjutnya dukungan Iran terhadap pasukan muqawama menjelaskan, "Ini sebuah anggapan keliru bahwa gugurnya Syahid Soleimani akan menurunkan pengaruh Iran dan pasifnya pasukan muqawama di kawasan. Saat ini poros muqawama tidak bertumpu pada satu individu, dan faktanya kita menyaksikan sebuah wacana di kawasan yang stabil dan tidak akan mengijinkan pasukan asing melakukan intervensi dan penjajahan. Oleh karena itu, sejumlah peristiwa termasuk gugurnya Syahid Soleimani tidak akan membuat Iran mengabaikan tujuannya memerangi terorisme dan mendukung poros muqawama."

Wakil tetap Republik Islam Iran di PBB, Majid Takht-Ravanchi Selasa (6/7/2021) di sidang Dewan Keamanan menekankan poin akan tekad kuat Iran melawan fenomena buruk terorisme dan penolakan segala bentuk fenomena ini.

Yang pasti solusi krisis Suriah adalah melawan seluruh kelompok teroris dan agresor, serta komitmen penuh terhadap kedaulatan pemerintah Suriah. Pemilu terbaru di Suriah juga menunjukkan bahwa pemimpin negara ini mendapat dukungan penuh rakyat dan menyerahkan tanggung jawab penuh politik kepadanya.

Di kondisi seperti ini, penyelenggaraan babak baru Dialog Astan di kota Nur-Sultan sebuah peluang lain untuk koordinasi dan menindaklanjuti upaya untuk menyelesaikan krisis Suriah. Dan diharapkan dialog ini akan mendekatkan pihak-pihak yang terlibat untuk meraih poin bersama.

Sekaitan dengan ini, Osamah Danurah, pakar politik dan strategis serta mantan anggota juru runding pemerintah Suriah di perundingan Jenewa mengatakan, Iran sebagai salah satu negara penjamin Dialog Astana memainkan peran vital di sejumlah poros. Iran memiliki hubungan ekonomi dan politik yang kut dengan Turki, dan mitra strategis serta sekutu penuh Suriah dan Rusia di perang melawan terorisme. Dengan demikian, Iran di samping partisipasi penuh di perang kontra terorisme, juga mampu memainkan peran mediator yang diterima semua pihak.

Pertanyaan yang ada adalah Apakah ada solusi cepat untuk menyelesaikan krisis Suriah ? Sejumlah pengamat menganggap sulit untuk meraih tujuan ini dalam waktu dekat.

Farid Saadon, pakar politik kepada Sputnik mengatakan bahwa krisis Suriah minimalnya akan berlangsung hingga beberapa tahun kedepan.

Pakar politik Suriah ini juga meyakini bahwa keluarnya AS dari Afghanistan bisa memiliki makna baru dan dapat menjadi awal bagi perubahan politik di kawasan.

Dalam menyikapi kondisi politik Suriah harus dikatakan bahwa kini ada indikasi terciptanya peluang lebih baik untuk memulihkan stabilitas di Suriah.

Menurut perspektif ini, penyelenggaraan babak baru perundingan Astana di level tinggi yang membahas kondisi Suriah, memperkuat asumsi bahwa perundingan terbaru para peserta di Komite Konstitusi Suriah akan digelar dalam waktu dekat atas upaya Geir Pedersen, utusan khusus sekjen PBB untuk Suriah. (MF)

 

 

Tags