AS Khawatir Pendapatan Minyak Iran dari Asia Tenggara Meningkat
(last modified Wed, 08 May 2024 12:46:42 GMT )
May 08, 2024 19:46 Asia/Jakarta
  • minyak Iran
    minyak Iran

Salah satu media Amerika Serikat, melaporkan, upaya Iran, dan kelompok-kelompok semacam Hamas, untuk meningkatkan pendapatan dari Asia Tenggara, telah memicu kekhawatiran Gedung Putih.

Bloomberg, Rabu (8/5/2024) mengutip seorang pejabat Departemen Keuangan AS, mengabarkan upaya Iran, dan kelompok-kelompok seperti Hamas, untuk meningkatkan pendapatan dari Asia Tenggara, telah memicu kekhawatiran pemerintahan Presiden Joe Biden.
 
Menurut Bloomberg, pejabat Depkeu AS, ini Selasa, bertolak ke kawasan Asia Tenggara, untuk menggalang dukungan penerapan sanksi-sanksi baru terhadap Iran.
 
Klaim Bloomberg menyebutkan, para pejabat AS, bertemu dengan sejumlah direktur eksekutif, anggota parlemen, dan institusi-institusi keuangan di Singapura dan Malaysia, untuk melemahkan kemampuan finansial Rusia, dalam perang di Ukraina, dan memperketat sanksi ekspor minyak mentah Iran.
 
Sebelumnya, para pejabat AS, dengan maksud mencegah penjualan minyak Iran, berulangkali melakukan kunjungan ke negara-negara kawasan Asia Tenggara, namun selalu gagal mencapai kesepakatan.
 
Pejabat Amerika Serikat, yang dikutip Bloomberg, mengaku khawatir menyaksikan hubungan bersejarah antara Iran, dengan negara-negara seperti Malaysia.
 
Bloomberg melanjutkan, salah satu alasan kekhawatiran ini adalah karena minyak Iran, dipindahkan dari satu tanker ke tanker lain di perairan sekitar Malaysia, sehingga sumber asalnya menjadi kabur.
 
Depkeu AS, tahun lalu berusaha menerapkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan Singapura dan Malaysia, karena keterlibatan mereka dalam penjualan minyak Iran, namun tidak mampu menghentikan aktivitas ini. (HS)