Trump Menyerang Hasil Pemilu Lokal dan Mengklaim Ada Kecurangan

Pars Today - Presiden Amerika Serikat sebelum pengumuman resmi hasil beberapa pemilihan tingkat negara bagian, telah memperkirakan kekalahan partainya dan dengan mengemukakan tuduhan tidak berdasar mengenai kecurangan pemilu, memicu gelombang baru kontroversi politik di Washington.

Menurut laporan IRIB dari New York, yang dikutip dari surat kabar The Washington Post hari Rabu (05/11/2025), Presiden AS Donald Trump dalam unggahan di jejaring sosial Truth Social mengklaim bahwa pemungutan suara terkait rancangan yang disebut “Proposal 50” di negara bagian California, yang merupakan inisiatif Partai Demokrat untuk mengubah batas daerah pemilihan sebagai tanggapan terhadap langkah serupa Partai Republik di Texas,  adalah “sepenuhnya curang dan palsu”.

Trump juga menghina para pemilih Yahudi pendukung Zohran Mamdani di New York dan memperingatkan bahwa jika Partai Demokrat menang di New Jersey dan Virginia, maka “kejahatan dan biaya energi akan meningkat tajam”.

Laporan ini menambahkan, Trump dalam sebuah pernyataan menulis bahwa “pemungutan suara di California adalah penipuan terbesar dalam sejarah dan seluruh prosesnya sedang diselidiki secara hukum dan pidana secara serius.”

Sebaliknya, pejabat pemilu California menyebut klaim tersebut “tidak berdasar”, dan Gubernur Gavin Newsom dalam tanggapan keras mengatakan, “Ini adalah omongan seorang pria tua yang tahu bahwa ia sedang berada di ambang kekalahan.”

Selanjutnya dilaporkan bahwa setelah penutupan tempat pemungutan suara, hasil awal menunjukkan Proposal 50 telah disetujui, dan Partai Demokrat berhasil meraih kemenangan besar dalam empat pemilihan yang menjadi sasaran serangan Trump.

Partai Demokrat memenangkan kursi gubernur di negara bagian New Jersey dan Virginia, masing-masing melalui Abigail Spanberger dan Mikie Sherrill. Selain itu, Jay Jones terpilih sebagai Jaksa Agung Virginia, dan Zohran Mamdani di New York memenangkan pemilihan wali kota dengan tingkat partisipasi tertinggi sejak tahun 1969.

Laporan ini menambahkan bahwa Trump setelah pengumuman hasil pemilu menulis di jejaring sosialnya bahwa survei menunjukkan Partai Republik kalah karena dua alasan, “Trump tidak ada di surat suara” dan “pemerintah sedang ditutup”.(sl)