Meksiko Membantah Narasi Israel tentang IRGC

Pars Today - Kementerian Luar Negeri Meksiko dan Kementerian Keamanan dan Perlindungan Warga Meksiko mengumumkan dalam pernyataan resmi dan bersama bahwa tidak ada rencana serangan Iran terhadap Duta Besar Zionis Israel untuk Meksiko.

Pejabat Amerika Serikat dan Israel hari Jumat (07/11/2025) mengklaim bahwa sebuah unit yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran telah merencanakan untuk membunuh Duta Besar Israel untuk Meksiko, tetapi rencana ini digagalkan berkat kerja sama pasukan keamanan Meksiko!

Rezim Zionis Israel bahkan berterima kasih kepada pemerintah Meksiko karena telah menggagalkan dugaan rencana pembunuhan ini!

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan Meksiko menyebutkan, “Pemerintah Meksiko, melalui Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keamanan dan Perlindungan Warga Negara menyatakan bahwa mereka belum menerima laporan atau informasi apa pun tentang terjadinya atau perencanaan serangan apa pun terhadap Duta Besar Israel untuk Meksiko Einat Kranz Neiger.”

Pernyataan ini menambahkan, “Kami terus bekerja sama dengan mitra internasional untuk memastikan keamanan para diplomat dan menanggapi setiap potensi ancaman dengan serius. Masyarakat diminta untuk mengandalkan informasi resmi dan menahan diri dari menyebarkan rumor.”

Beberapa menit kemudian, Kedutaan Besar Iran di Mexico City menyatakan bahwa tuduhan tersebut sepenuhnya salah.

Kedubes Iran menyatakan, “Tuduhan terhadap Iran atas dugaan upaya pembunuhan Duta Besar Israel untuk Meksiko adalah kebohongan besar media yang bertujuan untuk menghancurkan hubungan persahabatan dan historis antara kedua negara (Meksiko dan Iran), dan kami dengan tegas menolaknya.”

Kedutaan Besar Iran menekankanm Iran dan Meksiko memiliki kepentingan yang sama. Keamanan dan reputasi Meksiko juga merupakan kepentingan Iran. Kami tidak akan pernah mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan pemerintah Meksiko kepada kami.

Pencapaian baru rezim Zionis dan upaya untuk mengganggu hubungan antara Tehran dan Mexico City terjadi di saat Mossad, sebagai sayap teroris asing rezim tersebut, memiliki sejarah panjang pembunuhan ribuan orang di berbagai negara selama beberapa dekade terakhir.

Sementara itu, Meksiko merupakan salah satu negara yang telah mengambil sikap tegas terhadap perang rezim Zionis yang menghancurkan di Gaza, bahkan pemerintah Meksiko telah menggambarkan serangan pendudukan di Gaza sebagai "genosida".

Masyarakat Meksiko juga telah turun ke jalan dan menggelar demonstrasi berkali-kali untuk memprotes pembunuhan rakyat Gaza. Terakhir kali terjadi pada 24 September, ketika sekelompok demonstran Meksiko membakar sebagian kedutaan Zionis.

Di sisi lain, klaim yang dibuat oleh pejabat Amerika dan Zionis terhadap Republik Islam Iran dan upaya untuk mengganggu hubungan luar negeri Tehran muncul ketika rezim tersebut berada dalam posisi paling terisolasi di dunia setelah perang Gaza, sampai-sampai Donald Trump mengatakan kepada situs Axios bulan lalu bahwa "berlanjutnya perang telah membangkitkan opini publik dunia terhadap Israel dan telah meninggalkan citra negatif di dunia".(sl)