Kolombia Memutuskan Hubungan dengan Rezim Zionis Israel
(last modified Tue, 28 May 2024 04:44:15 GMT )
May 28, 2024 11:44 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri Kolombia mengumumkan pemutusan hubungan antara negara ini dan rezim Zionis.

Menurut laporan IRIB, Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Murillo mengatakan hari Minggu (26/5), bahwa negaranya di bawah kepemimpinan Presiden Gustavo Petro telah memutuskan hubungan dengan rezim Zionis karena ketidakpatuhan terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Murillo menekankan, Kolombia terus melaksanakan keputusan presiden negara ini untuk membuka kedutaan Kolombia di Ramallah, yang terletak di Tepi Barat Sungai Jordan. 

Menteri Luar Negeri Kolombia menambahkan, Petro mempunyai pendirian yang jelas sejak awal dan mengutuk keras apa yang terjadi di Gaza.

Menteri Luar Negeri Kolombia menyinggung bahwa kami telah berupaya bagi pembebasan tahanan dan gencatan senjata selama beberapa waktu, dan menambahkan, Genosida saat ini tidak dapat ditoleransi.

Mengutuk genosida warga Palestina yang dilakukan rezim Zionis dan meminta gencatan senjata, Murillo menyerukan dibentuknya forum atau konferensi internasional untuk mencapai perdamaian.

Sejak 7 Oktober 2023, dengan dukungan penuh negara-negara Barat, rezim palsu Zionis melancarkan pembantaian besar-besaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan tertindas. Sementara diamnya komunitas internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia terhadap kejahatan rezim pendudukan Israel telah menyebabkan berlanjutnya pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina oleh mesin-mesin perang rezim Zionis.

Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sejak awal serangan biadab rezim Zionis ini, sekitar 36 ribu orang telah gugur syahid dan lebih dari 80.400 orang terluka.(sl)